1 Biaya Lingkungan Biaya lingkungan merupakan total dari

investasi yang dikeluarkan oleh pemilik lahan. Asumsi yang digunakan adalah rumah yang tergenang di wilayah tersebut merupakan rumah semi permanen. Menurut Ali 2010, untuk membuat sebuah bangunan semi permanen di wilayah Semarang dibutuhkan investasi sebesar 20 juta rupiah. Tabel 8 Nilai ekonomi berdasarkan penggunaan lahan pada tahun 2050 Jenis Luas ha Nilai ekonomi Rawa 35.05 Rp 1,808,834,448 Rumah 19.13 Rp 950,660,143 Sawah 128.02 Rp 3,925,722,984 Tabel 9 Nilai ekonomi berdasarkan penggunaan lahan pada tahun 2100 Jenis Luas ha Nilai ekonomi Rawa 37.22 Rp 1,920,521,954 Rumah 19.71 Rp 979,400,332 Sawah 129.84 Rp 3,981,342,405 Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa peningkatan kerugian ekonomi sejalan dengan peningkatan luas wilayah genangan. Selain itu, diketahui pula bahwa kerugian ekonomi dari lahan pemukiman memiliki nilai yang terkecil dan yang terbesar bearsal dari lahan persawahan. Hal tersebut dikarenakan besarnya biaya investasi yang dikeluarkan oleh pemilik lahan dan tingkat produktivitas yang tinggi pada lahan persawahan. 4. 4. 1 Biaya Lingkungan Biaya lingkungan merupakan total dari semua komponen biaya yang terjadi pada suatu sumberdaya akibat adanya perubahan lingkungan. Menurut Sugiyama 2007 komponen biaya yang terkait dalam peningkatan muka air laut adalah biaya kehilangan lahan basah, biaya kehilangan lahan kering, dan biaya proteksi pantai. Biaya lingkungan akan bernilai nol apabila besarnya biaya proteksi sama dengan total biaya kehilangan lahan basah dan lahan kering. Dengan demikian besarnya total kerugian ekonomi yang ditimbulkan akan sama besarnya dengan biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem perlindungan atau merehibilitasi pantai. Selain itu, biaya tersebut juga sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk perlidungan pada lahan basah dan hutan mangrove . Tabel 10 Total kerugian ekonomi per tahun Tahun Total kerugian ekonomi 2050 Rp 6,713,957,766.00 2100 Rp 6,852,524,503.13 Pada tahun 2050 biaya lingkungan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat pada tahun 2050 adalah sebesar 6,7 miliar rupiah atau setara dengan 36 juta rupiah setiap hektarnya. Jumlah tersebut hampir sama dengan kerugian pada tahun 2100. Biaya tersebut lebih kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan melakukan perlindungan pantai. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun sebuah seawall adalah sekitar 300 juta rupiah per hektar. Biaya tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan biaya kerugian per hektar yang hanya 36 juta rupiah per hektar. Sementara biaya untuk melakukan reklamasi pantai jauh lebih mahal dibandingkan untuk membangun seawall. Pembuatan rumah panggung atau melakukan relokasi jauh lebih murah dibandingkan dengan pembuatan seawall atau reklamasi pantai. Namun dengan pembangunan seawall dan reklamasi pantai akan melindungi wilayah yang diprediksi tergenang. Perlindungan terhadap wilayah-wilayah produktif akan mengurangi defisit dari pembangunan biaya perlindungan laut. Seangkan dengan melakukan relokasi atau reklamasi kemungkinan akan menimbulkan masalah baru di wilayah sekitar pesisir.

4. 5 Jumlah Pengungsi