fotosintesis, CO
2
di udara diserap oleh tanaman dan dengan bantuan sinar matahari kemudian diubah menjadi karbohidrat untuk selanjutnya didistribusikan
ke seluruh tubuh tanaman dan ditimbun dalam bentuk daun, batang, cabang, buah dan bunga Hairiah dan Rahayu 2007. Walaupun aktifitas fotosintesis terjadi di
daun, namun ternyata distribusi hasil fotosintesis terbesar digunakan untuk pertumbuhan batang.
Batang umumnya memiliki zat penyusun kayu yang lebih baik dibandingkan dengan bagian pohon lainnya. Zat penyusun kayu tersebut
menyebabkan bagian rongga sel pada batang banyak tersusun oleh komponen penyusun kayu dibanding air, sehingga bobot biomassa batang akan menjadi lebih
besar. Sedangkan daun umumnya tersusun oleh banyak rongga stomata yang menyebabkan struktur daun menjadi kurang padat, sehingga kurang berat.
5.1.6 Massa karbon
Sejalan dengan proporsi biomassa, maka proporsi karbon pada Tabel 13 yang tertinggi juga diperoleh pada bagian batang, yaitu sebesar 66,32 . Hal ini
artinya dari total karbon yang dikandung oleh tanaman, 66,32 jumlah karbon tersebut terdapat di bagian batang, sisanya terdapat di bagian selain batang yaitu
akar, cabang, ranting, dan daun masing-masing sebesar 15,75 , 5,63 , 6,81 dan 5,49 .
Tabel 13 Rata-rata massa karbon Akasia mangium pada berbagai bagian pohon
Kelas Diameter
cm Massa Karbon kg
Total
Akar Batang Utama
Cabang Ranting
Daun
0-5 0,100
0,865 -
0,057 0,144
1,166 5-10
1,177 3,214
- 1,061
1,073 6,525
10-15 5,732
37,192 0,407
4,307 2,527
50,165 15-20
11,055 71,846
0,545 5,498
7,323 96,267
20-25 25,843
78,269 14,835
9,324 7,566
135,837 25-30
23,704 143,726
6,158 12,321
9,973 195,884
30-35 22,068
145,124 12,288
14,941 10,300
204,721 35-40
63,426 164,264
6,771 18,719
14,397 267,576
Rata-rata 19,138
80,563 6,834
8,278 6,663
121,476
Hal diatas sejalan dengan hasil penelitian Adiriono 2009 pada jenis Acacia crassicarpa
dengan metode karbonasi yaitu biomassa terbesar terdapat pada bagian batang sebesar 64,36, sedangkan proporsi terkecil terdapat pada
bagian daun sebesar 5,05. Menurut Ahmadi 1990 dalam Aminudin 2008 batang merupakan kayu
yang 40-45 tersusun oleh selulosa. Selulosa merupakan molekul gula linear yang berantai panjang yang tersusun oleh karbon, sehingga makin tinggi selulosa
maka kandungan karbon akan makin tinggi. Adanya variasi horizontal mengakibatkan adanya kecenderungan variasi dari kerapatan dan juga komponen
kimia penyusun kayu. Makin besar diameter pohon diduga memiliki potensi selulosa dan zat penyusun kayu lainnya akan lebih besar. Lebih tingginya karbon
pada bagian batang erat kaitannya dengan lebih tingginya biomassa bagian batang jika dibandingkan dengan bagian pohon lainnya. Faktor ini yang menyebabkan
pada kelas diameter yang lebih besar kandungan karbonnya lebih besar.
5.2 Model Penduga Biomassa dan Massa Karbon Akasia Mangium