Cara Pengukuran dan Pendugaan Biomassa

serta penyimpanan karbon dalam keseimbangan karbon secara global Ketterings et al . 2001. Karbon tiap tahun biasanya dipindahkan dari atmosfer ke dalam ekosistem muda, seperti hutan tanaman atau hutan baru setelah penebangan, kebakaran atau gangguan lainnya Hairiah et al. 2001. Sehingga jangka panjang penyimpanan karbon di dalam hutan akan sangat tergantung pada pengelolaan hutannya sendiri termasuk cara mengatasi gangguan yang mungkin terjadi Murdiyarso et al. 1999. Selain itu menurut Hairiah et al. 2001, potensi penyerapan karbon oleh ekosistem tergantung pada tipe dan kondisi ekosistemnya yaitu komposisi jenis, struktur, dan sebaran umur khusus untuk hutan. Peningkatan cadangan karbon dapat dilakukan dengan a meningkatkan pertumbuhan biomassa hutan secara alami, b menambah cadangan kayu pada hutan yang ada dengan penanaman pohon atau mengurangi pemanenan kayu, dan c mengembangkan hutan dengan jenis pohon yang cepat tumbuh. Karbon yang diserap oleh tanaman disimpan dalam bentuk biomassa kayu, sehingga cara yang paling mudah untuk meningkatkan cadangan karbon adalah dengan menanam dan memelihara pohon Rahayu et al. 2004.

2.3.1 Cara Pengukuran dan Pendugaan Biomassa

Brown 1997 telah membuat model penduga biomassa di hutan tropika dengan model pangkat Y = aD b atau dengan model polinomial Y = a + bD+ cD² berdasarkan zona wilayah hujan kering, lembab dan basah. Model yang diusulkan Brown untuk zona lembab adalah: Y = 1,242 D² - 12,8 D + 42,69 nilai R² = 84 untuk model polinomial Y = 0,118 D 2,53 nilai R² = 97 untuk model pangkat Di mana: Y = Biomassa pohon kg D = Diameter rata-rata pada setiap kelas diameter cm R² = Nilai koefisien determinasi a, b, c merupakan konstanta Chapman 1976 dalam Ojo 2003 mengelompokkan metode pengukuran biomassa di atas tanah ke dalam dua kelompok besar yaitu: 1. Metode destruktif pemanenan a. Metode pemanenan individu tanaman Metode ini digunakan pada tingkat kerapatan individu tumbuhan cukup rendah dan komunitas tumbuhan dengan jenis sedikit. b. Metode pemanenan kuadrat Metode ini mengharuskan memanen semua individu pohon dalam suatu unit contoh dan menimbangnya. c. Metode pemanenan individu pohon yang mempunyai luas bidang dasar rata-rata. Metode ini biasanya diterapkan pada tegakan yang memiliki ukuran seragam. 2. Metode non destruktif tidak langsung a. Metode hubungan alometrik Persamaan alometrik dibuat dengan mencari korelasi yang paling baik antara dimensi pohon dengan biomassanya. Pembuatan persamaan tersebut dengan cara menebang pohon yang mewakili sebaran kelas diameter dan ditimbang. b. Crop meter Penduga biomassa metode ini dengan cara menggunakan seperangkat elektroda listrik yang kedua kutubnya diletakkan di atas permukaan tanah pada jarak tertentu. Menurut Hairiah dan Rahayu 2007, pendugaan biomassa di atas permukaan tanah bisa diukur dengan menggunakan metode langsung destructive dan metode tidak langsung non destructive. Metode tidak langsung digunakan untuk menduga biomassa vegetasi yang berdiameter ≥ 5 cm, sedangkan untuk menduga biomassa vegetasi yang memiliki diameter 5 cm vegetasi tumbuhan bawah menggunakan metode secara langsung.

2.4 Kadar Zat Terbang