Cabang : 1 C B Pohon ke-1-Cabang-Besar
1 C S Pohon ke-1-Cabang-Tengah 1 C K Pohon ke-1-Cabang-Kecil
Ranting : 1 R B Pohon ke-1-Ranting-Besar
1 R S Pohon ke-1-Ranting- Sedang 1 R K Pohon ke-1-Ranting-Kecil
Daun : 1 D Pohon ke-1-Daun
Akar : 1 A B Pohon ke-1-Akar-Besar
1 A S Pohon ke-1-Akar-Sedang 1 A K Pohon ke-1-Akar-Kecil
1 A T Pohon ke-1-Akar-Tunjang
3.4.5 Metode Pengujian Bahan Uji Laboratorium
1. Berat Jenis Kayu
Contoh uji berat jenis kayu berukuran 2cm x 2cm x 2cm. Pengukuran berat jenis kayu dilakukan dengan tahapan kerja sebagai berikut :
a. Menimbang contoh uji dalam keadaan basah untuk mendapatkan
berat awal b.
Mengukur volume contoh uji : contoh uji dicelupkan dalam parafin, lalu dimasukkan kedalam tabung erlenmayer yang berisi
air sampai contoh uji berada di bawah permukaan air. Berdasarkan hukum Archimedes volume sampel adalah besarnya volume air
yang dipindahkan oleh contoh uji c.
Kemudian contoh uji dikeringkan dalam tanur selama 24 jam dengan suhu 103 ± 2 °C dan ditimbang untuk mendapatkan berat
keringnya. 2.
Kadar Air Kayu Contoh uji kadar air dari batang utama, cabang dan akar yang
berdiameter 5 cm dibuat dengan ukuran 2cm x 2cm x 2cm. Sedangkan contoh uji dari bagian daun, ranting dan akar kecil
berdiameter 5 cm masing-masing ± 300 g.
Cara pengukuran kadar air contoh uji adalah sebagai berikut : a.
Contoh uji ditimbang berat basahnya b.
Contoh uji dikeringkan dalam tanur 103 ± 2 °C sampai tercapai berat konstan, kemudian dimasukkan kedalam desikator dan
ditimbang berat keringnya c.
Penurunan berat contoh uji yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur ialah kadar air contoh uji.
3. Kadar Zat Terbang
Prosedur penentuan kadar zat terbang menggunakan American Society for Testing Material
ASTM D 5832-98. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
a. Sampel dari tiap bagian pohon berkayu dipotong menjadi bagian-
bagian kecil sebesar batang korek api, sedangkan sampel bagian daun dicincang
b. Sampel kemudian dioven pada suhu 80 °C selama 48 jam
c. Sampel kering digiling menjadi serbuk dengan mesin penggiling
willey mill d.
Serbuk hasil gilingan disaring dengan alat penyaring mesh screen berukuran 40-60 mesh
e. Serbuk dengan ukuran 40-60 mesh dari contoh uji sebanyak ± 2 gr,
dimasukkan kedalam cawan porselen, kemudian cawan ditutup rapat dengan penutupnya dan ditimbang dengan alat timbang
f. Contoh uji dimasukkan kedalam tanur listrik bersuhu 950 °C
selama 2 menit. Kemudian didinginkan dalam desikator dan selanjutnya ditimbang
g. Selisih berat awal dan berat akhir yang dinyatakan dalam persen
terhadap berat kering contoh uji merupakan kadar zat terbang.
4. Kadar Abu
Prosedur penentuan kadar abu menggunakan American Society for Testing Material
ASTM D 2866-94. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
a. Sisa contoh uji dari penentuan kadar zat terbang dimasukkan ke
dalam tanur listrik bersuhu 900 °C selama 6 jam b.
Selanjutnya didinginkan didalam desikator dan kemudian ditimbang untuk mencari berat akhirnya
c. Berat akhir abu yang dinyatakan dalam persen terhadap berat
kering tanur contoh uji merupakan kadar abu contoh uji. 5.
Kadar Karbon Penentuan kadar karbon contoh uji dari tiap-tiap bagian pohon
menggunakan Standar Nasional Indonesia SNI 06-3730-1995, dimana kadar karbon contoh uji merupakan hasil pengurangan 100
terhadap kadar zat terbang dan kadar abu.
3.5 Metode Pengolahan Data