Komposisi dan kandungan kimia

berwarna kuning atau kuning jeruk, dengan panjang 14-18 x 14-20 mm. Benang sari satu buah, tidak sempuma, bulat telur terbalik, kuning terang, ukuran panjangnya berkisar antara 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3,5 x 2-4 mm, kepala sari berwarna putih dengan panjang 6 mm. Waktu berbunga di mulai bulan Agustus - Mei. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 750 m di atas permukaan laut Anonim b 2009. Bagian rimpangnya dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai campuran obat karena khasiatnya bermacam-macam. Rimpang Temu putih sering digunakan sebagai obat untuk gangguan fungsi pencernaan, seperti : perut kembung dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat tonik sesudah nifas dan juga dapat digunakan sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah Dalimartha 2005.

2.2.2 Komposisi dan kandungan kimia

Kandungan kimia rimpang Temu putih Curcuma zedoaria terdiri dari: kurkuminoid diarilheptanoid, minyak atsiri, dan polisakarida. Diarilheptanoid yang telah diketahui meliputi: kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin dan 1,7 bis 4-hidroksifenil-1,4,6-heptatrien-3-on Windono 2002. Minyak atsiri berupa cairan kental kuning emas mengandung: Monoterpen dan Sesquiterpen. Monoterpen Curcuma zedoaria terdiri dari: monoterpen hidrokarbon alfa pinen, D-kamfen, monoterpen alkohol D- borneol, monoterpen keton D-kamfer, monoterpen oksida Sineol. Sesquiterpen dalam Curcuma zoedaria terdiri dari berbagai golongan dan berdasarkan penggolongan yang dilakukan terdiri dari: golongan bisbolen, elema, germakran, eudesman, guaian, dan golongan spironolakton. Kandungan lain meliputi: etil-p-metoksisinamat, 3,7-dimetilindan-5-asam karboksilat Windono 2002.

2.3 Kelinci Oryctolagus cuniculus

2.3.1 Sejarah

Kelinci telah diperkenalkan ke masyarakat Eropa lebih dari 200 tahun yang lalu oleh orang romaw i O’Malley 2005. Kelinci merupakan hewan yang berasal dari Iberian Peninsula. Proses domestikasi kelinci sudah dimulai sejak abad ke-17 sebagi hewan permainan oleh bangsawan dan menjadi popular sebagai sumber makanan pada era industrialisasi Batchelor 1999 diacu oleh O’Malley 2005. Di Inggris, kelinci mulai dikenal sebagai hewan peliharaan pada masa Victorian dan merupakan hewan peliharaan paling popular pada masa sekarang. Selama lebih dari berabad-abad kelinci telah dikenal sebagai hewan peliharaan, sumber protein, pakaian dan juga sebagai hewan model penelitian Meredith Crossley 2002.

2.3.2. Klasifikasi

Kelinci merupakan hewan mamalia dari famili Leporidae yang dapat ditemukan di banyak negara. Kelinci berasal dari Eropa Smith Mangkoewidjojo 1988. Sebagian besar kelinci yang dipelihara adalah kelinci yang berasal dari Belanda yang termasuk jenis kelinci yang berukuran kecil yang beratnya kurang dari 2 kg. Menurut Carpenter 2003, didalam family Leporidae terdapat 11 genus dan 54 spesies. Kelinci merupakan hewan sosial dengan kebiasaan menggali Meredith dan Crossley 2002. Ukuran kelinci relatif lebih besar dibandingkan dengan hewan laboratorium lain, mudah dalam pengambilan darah Hrapkiewicz Medina 2007. Berdasarkan taksonominya, kelinci sering digunakan sebagai hewan percobaan domestic rabbit memilki klasifikasi sebagai berikut ; Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Lagomorpha Family : Leporidae Genus : Oryctolagus Species : Oryctolagus cunniculus

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Efek Hipoglikemia Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahogani Jack.) Dan Gambaran Mikrostruktur Limpa Pada Mencit (Mus musculus L.) Yang Telah Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

5 43 77

Efek Imunomodulator Ekstrak Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val. Et Van Zijp.) Terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

4 58 85

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.) TERHADAP EFEK ANTIINFLAMASI Na DIKLOFENAK PADA TIKUS PUTIH JANTAN.

0 1 11

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe.) TERHADAP EFEK ANTIINFLAMASI ASAM MEFENAMAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN.

1 3 9

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) PADA TIKUS EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) PADA TIKUS PUTIH JANTAN.

0 0 14

PENDAHULUAN EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) PADA TIKUS PUTIH JANTAN.

0 0 11

EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI KARAGENIN

0 0 8