Sifat Optik Kolom Air

Grafik dari reflektansi spektral suatu objek sebagai fungsi dari panjang gelombang disebut dengan kurva reflektansi spektral. Bentuk dari kurva reflektansi spektral memberikan informasi mengenai karakteristik objek dan berpengaruh kuat dalam pemilihan saluran panjang gelombang pada penginderaan jauh untuk terapan tertentu Lillesand dan Kiefer, 1979 Menurut Barale 1987 in Susilo dan Gaol 2008 bahwa pada umumnya fitoplankton dan produk-produk turunannya, bahan-bahan sedimen anorganik dan bahan-bahan hasil penghancuran organisme laut dan teresterial disebut juga sebagai yellow substance menjadi bahan utama yang mempengaruhi ocean color. Liew et.al 2000 telah mengklasifikasikan 8 tipe blooming fitoplankton berdasarkan reflektansi objek dari data penginderaan jauh yaitu SeaWiFS dan MERIS. Kedelapan jenis fitoplankton tersebut antara lain: Trichodesmium, chain forming diatoms Skeletonema, Cochlodinium, Ceratium dan Pyrodinium bahamense , Dinoflagellates, Diatoms, Skeletonema, dan gabungan Protoperidinium dan Ceratium.

2.7 Sifat Optik Kolom Air

Sifat optik laut secara umum dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu 1 sifat penyerapan atau absorption , 2 sifat pemencaran atau scattering, 3 sifat pemantulan atau reflection atau backscattering, 4 sifat penerusan atau transmission dan 5 sifat pemancaran kembali atau emission. Seluruh sifat optik laut tersebut sangat penting di dalam penginderaan jauh kelautan. Walaupun demikian untuk penginderaan jauh obyek-obyek biologis laut, khususnya untuk deteksi fitoplankton dan produktivitas primer laut maka sifat pemantulanlah yang paling penting Susilo dan Gaol, 2008 Absorpsi dibagi tiga yakni kontribusi dari air laut jernih a w , fitoplankton a dan CDOM a CDOM ; backscatter hamburan-balik dibagi menjadi dua, yakni kontribusi dari air laut jernih b bw , partikelb bp dan CDOM b CDOM . Distribusi spektral dari irradiansi perairan ditentukan oleh proses absorbsi dan backscatter hamburan-balik dari berbagai jenis komponen dalam air tersebut. Karakteristik spektral dari komponen tersebut dapat ditentukan dengan rasio variabel dari komponen-komponen tersebut Spinrad, et al. 1994. Menurut Sathyendranath 2000 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sinyal yang berasal dari air yakni : cahaya matahari langsung yang merambat di atmosfer lalu penetrasi ke dalam laut dan sebagian akan diserap dan disebarkan oleh molekul molekul air atau oleh berbagai bahan organik tersuspensi yang ada dalam air. Tipe perairan dibagi menjadi dua case berdasarkan materi pembentuk warna perairan. Case 1 merupakan daerah perairan lepas pantai, komponen utama yang mempengaruhi sifat optikbio-optik air laut adalah pigmen-pigmen fitoplankton khusunya klorofil-a. Case 2 merupakan daerah yang tidak hanya dipengaruhi oleh fitoplankton, tetapi juga dari kandungan perairan lainnya khususnya partikel inorganik dan yellow substance. Case 2 perairan dengan materi tersuspensi dan atau yellow substance yang mungkin memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sifat optik perairan. Gambar dari kedua tipe perairan terlihat pada Gambar 2. Sifat optik perairan absorpsi atau reflektansi pada beberapa panjang gelombang, waktu dan lokasi tertentu dipengaruhi oleh fitoplankton, padatan tersuspensi dan yellow substances. Yellow substances kemungkinan berasal dari sel-sel fitoplankton dan partikel- partikel organik lainnya dari sumber yang jauh. Yellow substances lebih banyak terakumulasi pada daerah yang lebih dalam dibandingkan kolom air Nurjannah, 2006. Gambar 2. Diagram dari perairan Case 1 dan 2 Prieur and Sathyendranath ,1981 in Sathyendranath, 2000. 14

3. METODOLOGI