Waktu dan Lokasi Penelitian Alat dan Bahan Metode Pengambilan Contoh Pengambilan contoh fitoplankton dilakukan dengan menggunakan jaring

14

3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Oktober 2010. Survei lapang dilaksanakan pada tanggal 20-27 Maret 2010 dengan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dengan judul Kajian Blooming Alga HAB di Teluk Jakarta dalam Hubungannya dengan Sistem Peringatan Dini Early Warning System. Penelitian berada di perairan Teluk Jakarta pada koordinat 5⁰48’29.88”- 6⁰10’30” LS dan 106⁰33’00”- 107⁰03’00” BT Gambar 3. Untuk analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium LIPI dan Laboratorium Biomikro Manajemen Sumberdaya Perairan Institut Pertanian Bogor. Gambar 3. Lokasi Penelitian

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah beberapa alat untuk penentuan lokasi GPS Map 78s, pengambilan data insitu dan pengambilan contoh air. Untuk lebih jelasnya alat yang digunakan disajikan ke dalam Tabel 2. Tabel 2. Alat dan bahan penelitian Jenis peralatan Jumlah Fungsi Nansen 1 buah Pengambilan contoh air Planktonet 1 buah Pengambilan contoh fitoplankton Filter Whatman GFC 37 buah Analisis TSS Global Positioning System 1 buah Untuk menentukan posisi Alat tulis 1 set Menulis data pengamatan Botol Contoh 100 Tempat penyimpanan air contoh Kamera Digital 1 buah Dokumentasi Filter Whatman GFF 37 buah Analisis CDOM Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Terra MODIS. Data kelimpahan fitoplankton, TSS dan CDOM diperoleh dari kegiatan lapang. Perangkat lunak yang digunakan dalam pengolahan data adalah:, HEG WIN 2.9 HDF-EOS, Idrisi Andes Clark Labs, Clark University 950 Main Street, Worcester MA 01610-1477 USA, Microsoft Excel dan perangkat lunak untuk pemetaan dan penginderaan jauh lainnya.

3.3 Metode Pengambilan Contoh Pengambilan contoh fitoplankton dilakukan dengan menggunakan jaring

fitoplankton. Jaring fitoplankton diturunkan secara vertikal dari sisi kapal pada saat berhenti di setiap stasiun pengamatan. Jaring fitoplankton diturunkan hingga kedalaman 1-5 meter. Selanjutnya jaring fitoplankton ditarik kembali dan diangkat ke atas kapal. Bagian luar dari jaring fitoplankton harus segera disemprot sehingga fitoplankton yang masih menempel pada bagian dalam badan jaring masuk ke botol penampung 100 ml. Sampel dipindahkan ke botol kaca, ditambahkan formalin 4 dan diberi label. Air contoh untuk analisis Total Suspended Solid TSS dan Coloured Dissolved Organic Matter CDOM diambil dengan menggunakan botol nansen yang telah dibersihkan di laboratorium dan dihomogenkan dengan air kondisi lapang. Setelah diberikan label, botol contoh dimasukkan dalam kotak pendingin selama transportasi ke laboratorium untuk dilakukan analisis contoh. 3.4 Analisis Contoh di Laboratorium 3.4.1 Identifikasi Fitoplankton