B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
1. Persiapan Bahan
Bahan  yang  akan  disuling  diukur  terlebih  dahulu  kadar  air  dan  kadar minyak atsiri yang terkandung didalamnya.
1.1 Pengukuran kadar air Pengukuran  kadar  air  dilakukan  sebelum  penyulingan  dengan
metode  Bidwell  and  Sterling  yaitu  penyuligan  dengan  aufhauser menggunakan  cairan  yang  tidak  larut  dalam  air  toluen  untuk
mengetahui kandungan air yang terdapat dalam bahan. Prosedur kadar air dapat dilihat pada Lampiran 1.
1.2 Pengukuran kadar minyak Pengukuran kadar minyak dilakukan sebelum penyulingan dengan
menggunakan  clavenger  untuk  mengetahui  kandungan  minyak  yang terdapat  dalam  bahan.  Kadar  minyak  diukur  dengan  menggunakan
sistem  penyulingan  air  dengan  skala  laboratorium.  Prosedur  kadar minyak dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Proses Penyulingan
Penyulingan daun dan ranting nilam dilakukan dengan metode uap dan air water and steam destilation selama 8 jam serta membandingkan
sistem  kohobasi  dan  non  kohobasi.  Penyulingan  kohobasi  menggunakan air  pengisi  ketel  yang  berasal  dari  air  di  separator  yang  telah  dipisahkan
dari minyak nilam sedangkan penyulingan non kohobasi air pengisi ketel berasal  dari  sumber  lain.  Diagram  alir  penelitian  ini  disajikan  pada
Gambar 5. Selama proses penyulingan berlangsung dilakukan pengukuran- pengukuran dengan parameter yang diuraikan dibawah ini :
2.1 Parameter yang diukur
Parameter yang akan diukur dalam proses penyulingan yaitu : 1.
Lama  penyulingan,  ditentukan  dengan  melihat  perolehan  minyak selama penyulingan berlangsung.
2. Bobot  bahan  sebelum  penyulingan,  penghitungan  bobot  bahan
dilakukan  sebelum  bahan  disuling  dan  setelah  bahan  dikeringkan dan dirajang.
3. Volume dan bobot minyak atsiri hasil penyulingan, volume minyak
atsiri  ini  diukur  setelah  proses  penyulingan.  Pengukuran  volume minyak  atsiri  menggunakan  gelas  ukur  yang  telah  dikeringkan.
Kemudian minyak atsiri ditimbang bila telah diukur volumenya. 4.
Volume air ketel awal dan akhir, pengukuran ini dilakukan dengan mengukur  volume  air  dalam  ketel  sebelum  dan  setelah
penyulingan. 5.
Debit  air  pendingin,  pengukuran  debit  air  pendingin  ini  dilakukan dengan cara mengisi gelas piala dengan air pendingin  yang keluar
dari  kondensor.  Saat  mengisi  gelas  piala  dengan  air  pendingin, waktu pengisian dihitung dengan menggunakan stopwatch.
6. Konsumsi  air  pendingin,  penghitungan  konsumsi  air  pendingin
dilakukan dengan mengalikan rata-rata debit air pendingin dengan lama penyulingan.
7. Konsumsi  bahan  bakar,  untuk  menentukan  jumlah  bahan  bakar
yang  dipakai  selama  penyulingan,  maka  dilakukan  pengukuran sebelum dan sesudah pembakaran dilakukan.
8. Laju  destilat,  penghitungan  laju  destilat  dilakukan  dengan
menggunakan  gelas  ukur  dan  waktunya  dihitung  dengan stopwatch
. 9.
Suhu, suhu yang akan diukur meliputi suhu udara lingkungan, suhu air  pendingin  yang  masuk  ke  dalam  kondensor,  suhu  air  yang
keluar dari kondensor, suhu air ketel, suhu destilat yang keluar dari kondensor, suhu dinding luar ketel suling, suhu dinding luar tungku
pembakaran,  suhu  pipa  penghubung  ketel  dengan  kondensor  dan suhu tutup ketel bagian luar.
Gambar  7. Diagram Alir Kegiatan Penelitian Na
2
SO
4
anhidrat Minyak
Nilam Kasar
Penyaringan
Minyak Nilam
Analisa Mutu Na
2
SO
4
dan Air Ampas
Analisa Kadar Minyak
dan Kadar Air Analisa Kadar Minyak
dan Kadar Air Tanaman Nilam
Pengeringan
Perajangan
Nilam Kering
Penyulingan
3. Analisa Mutu Minyak Nilam