Daya Serap Air Sifat Fisis Papan Partikel Kulit Buah Jarak Pagar Jatropha curcas L.

41,35 29,47 25,75 72,38 66,91 58,14 20 40 60 80 PF 12 PF 14 PF 16 Kadar Perekat Day a Sera p Air 2 jam 24 jam 16. Sedangkan papan partikel dengan kadar perekat phenol formaldehida 12 dan perekat urea formaldehida berada di bawah standar JIS A 5908-2003.

4.1.3 Daya Serap Air

Daya serap air merupakan salah satu sifat fisis dari papan partikel yang menunjukkan kemampuan papan partikel dalam menyerap air Ginting 2009. Dalam hal ini, pengujian dilakukan dengan perendaman contoh uji papan partikel di dalam air selama 2 dan 24 jam. Gambar 12 menunjukkan nilai rata-rata daya serap air papan partikel limbah kulit buah jarak pagar yang dihasilkan. Gambar 12 Nilai rata-rata daya serap air papan partikel phenol formaldehida. Pada Gambar 12 menunjukkan nilai rataan daya serap air selama 2 jam berkisar antara 25,75-41,35 . Nilai daya serap air selama 2 jam tertinggi terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat 12 yaitu sebesar 41,35 , sedangkan nilai terendah terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat 16 yaitu sebesar 25,75 . Setiap penambahan kadar perekat yang digunakan terjadi penurunan nilai rataan daya serap air, menurut Bowyer et al. 2003 semakin banyak resin atau perekat yang digunakan dalam suatu papan, semakin kuat dan semakin stabil dimensi papannya. 114,27 102,03 47,02 166,42 133,06 76,77 20 40 60 80 100 120 140 160 180 UF 10 UF 12 UF 14 Da y a Sera p Air Kadar Perekat 2 jam 24 jam Gambar 13 Nilai rata-rata daya serap air papan partikel urea formaldehida. Nilai rata-rata daya serap air papan partikel dengan perekat urea formaldehida berkisar antara 47,02-114,27. Pada Gambar 13 dapat dilihat bahwa papan partikel dengan perekat urea formaldehida berlaku hal yang sama yaitu penurunan nilai rata-rata daya serap air setiap penambahan kadar perekat. Untuk mengetahui pengaruh kadar perekat terhadap daya serap air selama 2 jam pada papan partikel kulit buah jarak pagar maka dilakukan analisis keragaman dan hasilnya disajikan pada Lampiran 4. Analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa kadar perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap nilai daya serap air selama 2 jam pada papan partikel dengan perekat urea formaldehida dan phenol formaldehida. Selanjutnya untuk melihat pengaruh kadar perekat yang berbeda nyata maka dilakukan uji Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa papan partikel yang menggunakan kadar perekat urea formaldehida 10 dan 12 tidak berbeda nyata, sedangkan kadar perekat urea formaldehida 14 berbeda nyata dengan kadar perekat 10 dan 12. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa papan partikel yang menggunakan kadar perekat phenol formaldehida 16 dengan nilai daya serap air selama 2 jam terendah ternyata tidak berbeda nyata dengan papan partikel yang menggunakan kadar perekat 14. Kadar perekat 12 berbeda nyata dengan kadar perekat 14 dan 16. Selanjutnya dilakukan uji analisis perbandingan rata-rata uji-t, hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata-rata daya serap air antara perekat phenol formaldehida signifikan lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata daya serap air pada urea formaldehida pada kadar perekat 12. Nilai rata-rata daya serap air selama 24 jam Gambar 12 papan partikel dengan perekat phenol formaldehida berkisar antara 58,14-72,38. Nilai rata-rata terendah diperoleh pada papan partikel dengan kadar perekat 16 yaitu sebesar 58,14, sedangkan nilai rataan tertinggi diperoleh pada papan partikel dengan kadar perekat 12 yaitu sebesar 72,38. Sedangkan pada papan partikel dengan perekat urea formaldehida diperoleh nilai rataan daya serap air selama 24 jam berkisar antara 76,77-166,42. Nilai daya serap air yang diperoleh pada papan partikel dengan perekat urea formaldehida jauh lebih besar persentasenya apabila dibandingkan dengan perekat phenol formaldehida. Berdasarkan hasil analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa faktor kadar perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap daya serap air setelah perendaman selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan uji Duncan, untuk perekat urea formaldehida kadar perekat 10 memiliki nilai yang ternyata berbeda nyata terhadap kadar perekat 12 dan 14. Sedangkan kadar perekat 12 dan kadar perekat 14 tidak berbeda nyata. Papan partikel dengan perekat phenol formaldehida yang menggunakan kadar 16 berbeda nyata terhadap papan partikel yang menggunakan kadar perekat 12 dan 14. Untuk mengetahui perbedaan antara kadar perekat 12 dan 14 pada perekat urea formaldehida dan phenol formaldehida signifikan atau tidak signifikan selanjutnya dilakukan analisis perbandingan rata-rata dengan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata daya serap air perendaman selama 24 jam dengan kadar perekat 12 berbeda nyata signifikan antara perekat urea formaldehida dan phenol formaldehida. Sedangkan pada nilai rata-rata daya serap air perendaman 24 jam dengan kadar perekat 14, antara perekat urea formaldehida dan phenol formaldehida tidak berbeda nyata tidak signifikan. Masalah utama yang dihadapi papan partikel dari kulit buah jarak pagar adalah daya serap air yang relatif tinggi. Berdasarkan Sirisomboon et al. 2007 kadar air yang dimiliki kulit buah jarak pagar relatif tinggi yaitu 88,95 . Sehingga mempengaruhi hasil pengujian daya serap air karena kemampuan kulit buah jarak pagar yang dapat menyerap air lebih banyak. Selain itu, kulit buah jarak pagar hampir memiliki sifat yang sama dengan kayu, yaitu bersifat higroskopis, mampu menyerap air dan melepaskan air sesuai dengan kadar air 25,35 22,83 18,52 33,31 44,15 36,35 10 20 30 40 50 PF 12 PF 14 PF 16 Kadar Perekat Pen g em b a n g a n Te b a l 2 jam 24 jam disekitarnya. Peningkatan kualitas daya serap air papan partikel dari kulit buah jarak pagar ini dapat dilakukan dengan pemberian parafin sebagai zat aditif yang mampu mengurangi daya serap air papan partikel, sehingga stabilitas dimensi papan partikel jauh lebih baik. Standar JIS A 5908 2003 tidak mensyaratkan daya serap air papan partikel. Namun, daya serap air papan partikel berkaitan erat dengan pengembangan tebal papan partikel.

4.1.4 Pengembangan Tebal