Pengembangan Tebal Sifat Fisis Papan Partikel Kulit Buah Jarak Pagar Jatropha curcas L.

25,35 22,83 18,52 33,31 44,15 36,35 10 20 30 40 50 PF 12 PF 14 PF 16 Kadar Perekat Pen g em b a n g a n Te b a l 2 jam 24 jam disekitarnya. Peningkatan kualitas daya serap air papan partikel dari kulit buah jarak pagar ini dapat dilakukan dengan pemberian parafin sebagai zat aditif yang mampu mengurangi daya serap air papan partikel, sehingga stabilitas dimensi papan partikel jauh lebih baik. Standar JIS A 5908 2003 tidak mensyaratkan daya serap air papan partikel. Namun, daya serap air papan partikel berkaitan erat dengan pengembangan tebal papan partikel.

4.1.4 Pengembangan Tebal

Pengukuran pengembangan tebal dilakukan pada satu contoh uji yang sama dengan daya serap air. Pengukuran pengembangan tebal dimaksudkan untuk mengetahui perubahan tebal papan partikel akibat adanya sejumlah air yang masuk setelah papan direndam dalam periode waktu tertentu 2 dan 24 jam Ginting 2009. Selain itu, menurut Hindriani 2005 pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui kualitas perekat yang digunakan serta ketahanan produk tersebut terhadap kelembaban lingkungan. Gambar 14 memperlihatkan nilai rata- rata pengembangan tebal dengan perendaman selama 2 dan 24 jam pada papan partikel dari kulit buah jarak pagar. Gambar 14 Nilai rata-rata pengembangan tebal papan partikel phenol formaldehida. Hasil nilai rataan pengembangan tebal pada papan partikel dengan perekat phenol formaldehida dapat dilihat pada Gambar 14. Pengembangan tebal papan partikel selama 2 jam berkisar antara 18,52-25,35 . Nilai pengembangan tebal 35,63 35,96 25,91 59,46 50,61 39,37 10 20 30 40 50 60 70 UF 10 UF 12 UF 14 P eng em ba ng a n T eba l Kadar Perekat 2 jam 24 jam terendah terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat PF 16 yaitu sebesar 18,52 , sedangkan nilai pengembangan tebal tertinggi terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat PF 12 yaitu sebesar 25,35 . Gambar 15 Nilai rata-rata pengembangan tebal papan partikel urea formaldehida. Pada Gambar 15 menunjukkan nilai rata-rata pengembangan tebal papan partikel dengan perekat urea formaldehida, yaitu berkisar antara 25,91-35,96. Selanjutnya, dilakukan pengujian analisis keragaman dan hasilnya disajikan pada Lampiran 4. Hasil analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa perbedaan kadar perekat baik pada urea formaldehida maupun phenol formaldehida tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pengembangan tebal selama 2 jam. Nilai rataan pengembangan tebal selama 24 jam berkisar antara 33,31-44,15 . Pengembangan tebal terendah terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat PF 12 yaitu sebesar 33,31 , sedangkan nilai pengembangan tebal tertinggi terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat PF 14 yaitu sebesar 44,15. Selanjutnya, dilakukan analisis keragaman dengan uji F, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor kadar perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap pengembangan tebal dengan perendaman selama 24 jam pada kedua jenis perekat tersebut. Selanjutnya dilakukan uji lanjut Duncan, berdasarkan hasil uji Duncan diperoleh kadar perekat UF 10 berbeda nyata terhadap kadar 14, sedangkan kadar perekat 12 tidak berbeda nyata baik terhadap kadar perekat 10 maupun 14. Hasil uji Duncan pada perekat PF menunjukkan bahwa perlakuan kadar perekat PF 14 berbeda nyata terhadap perlakuan kadar perekat PF 12 dan 16. Terjadinya perbedaan yang nyata antara kadar perekat PF 14 dan 16 kemungkinan disebabkan oleh proses pencampuran bahan papan partikel yang kurang merata. Analisis perbandingan rata-rata uji-t untuk nilai pengembangan tebal 24 jam diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perekat urea formaldehida dan phenol formaldehida pada kadar perekat 12. Papan yang menggunakan perekat phenol formaldehida memiliki nilai rata-rata pengembangan tebal yang signifikan lebih rendah dibandingkan dengan papan yang menggunakan perekat urea formaldehida. Pengembangan tebal papan partikel baik perendaman 2 jam maupun 24 jam cenderung menurun seiring dengan peningkatan kadar perekat yang digunakan. Hal ini diduga ada kaitannya dengan kerapatan papan tersebut yang relatif lebih tinggi seiring peningkatan persentase kadar perekat sehingga berpengaruh terhadap sifat penyerapan air dan pengembangan tebal papannya. Standar JIS A 5908 2003 mensyaratkan pengembangan tebal dengan nilai maksimal 12 . Dengan demikian, seluruh papan partikel yang dihasilkan berada di atas persyaratan JIS A 5908-2003.

4.2 Sifat Mekanis Papan Partikel Kulit Buah Jarak Pagar Jatropha curcas