BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Dalam rangka meningkatkan kinerja SKPD disuatu daerah masalah penatausahaan keuangan dan pengelolaan barang milik daerah, khususnya yang
berkaitan dengan penerapan system akuntansi keuangan daerah dan, pemahaman yang memadai tentang system akuntansi keuangan daerah dan prosedur pengelolaan
barang milik daerah merupakan salah satu aspek penting, penyajian laporan keuangan daerah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.
2.1.1. Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kinerja atau prestasi kerja berasal dari pengertian performance. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Kinerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam
kegiatan – kegiatan manajerial Mahoney et.al, 1963. Menurut Solikin : 2006 usaha – usaha untuk menerapkan pelaporan kinerja pemerintah dapat ditelusuri sebelum
krisis ekonomi 1997 1998. Memang secara faktual, peraturan yang berkaitan baru ditetapkan dalam bentuk Inpres 7 1999.
Dalam Inpres 7 1999 tersebut disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Tujuan system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja pemerintah sebagai salah satu prasyarat
untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Kinerja Performance diartikan sebagai aktivitas terukur dari suatu entitas
selama periode tertentu sebagai bagian dari ukuran keberhasilan pekerjaan. Prawirosentono 1999:2 mengartikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan
organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Tolak ukur kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada
setiap unit kerja perangkat daerah. Tolak ukur kinerja ditetapkan dalam bentuk standar pelayanan minimal yang ditentukan oleh masing-masing daerah. Pengukuran
Universitas Sumatera Utara
kinerja merupakan wujud akuntabilitas, dimana penilaian yang lebih tinggi menjadi tuntutan yang harus dipenuhi, data pengukuran kinerja dapat menjadi peningkatan
program selanjutnya. Didalam pemerintahan daerah kinerja yang harus diukur adalah kinerja SKPD selaku pengguna anggaranpengguna barang milik daerah.
2.1.2. Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah