Berdasarkan hasil pengolahan data di atas diketahui bahwa nilai VIF 5 dan juga nilai tolerance 0.1, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
5.1.5.3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan metode scatterplot, untuk menilai ada atau tidaknya
heteroskedastisitas. Berikut ini adalah scatterplot uji heteroskedastisitas:
Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas
Suatu model dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila pada grafik scatter plot yang disajikan terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk
suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Situmorang dkk 2010. Dari grafik scatter plot yang disajikan,
terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah dari angka nol pada sumbu Y. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dan juga
Universitas Sumatera Utara
dikuatkan dengan nilai hasil uji glejser dengan nilai sig. 0.05, seperti tabel berikut
ini: Tabel 5.13. Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 Constant
PSAKD PKD
PAD -.599
.021 .042
-.026 .557
.040 .039
.028 .102
.208 -.110
-1.007 .538
.1.087 -.906
.284 .592
.280 .367
a. Dependent Variable: ABSUT
5.1.6. Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi sederhana. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel
bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji ini menggunakan
α 5. Dengan ketentuan, jika F hitung dari F tabel maka hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat dinilai
berdasarkan hasil uji hipotesis yang ditunjukkan oleh tabel koefisien pada kolom signifikansi, yang menunjukkan nilai
α 5. Selanjutnya dilakukan pula penilaian setiap variabel bebas yang dilakukan untuk melihat variabel apa yang
memberikan pengaruh paling dominan diantara variabel yang ada. Pengujian dilakukan dengan uji t atau sering disebut uji parsial. Tingkat pengaruh yang
signifikan juga didasarkan pada α 5. Atau melihat nilai t hitung harus lebih
besar dari t table sebaliknya jika t
hitung
dari t
tabel
maka pengaruh yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
tidak signifikan. Sedangkan untuk kelayakan model dapat dilihat pada tabel koefisien determinasi. Berikut ini adalah penjabaran untuk uji hipotesis:
5.1.6.1 Koefisien Determinasi