Konsep Acuan Deskripsi Teoretik

Tidak ada juga maksud untuk menolak kemungkinan pembicara mengatakan berikut untuk mempertegas jumlah kata benda itu. 6 Dia membawa sebuah buku. 7 Dia membawa dua buah buku. 8 Di atas meja ada lima buah tomat. Konteks juga sangat membantu pemakai bahasa untuk mengidentifikasi jumlah referen sebuah kata benda. Benda-benda yang referennya tidak diskret countinous, seperti saus, kecap, mentega, dan susu, dan benda-benda yang mengandung partikel-partikel kecil, seperti beras, kacang, merica, dan sebagainya harus diungkap bersama penyukatnya untuk mengidentifikasinya. Halliday dan Hassan Arifin Rani, 2000 membagi acuan atau referen menjadi dua macam, yaitu eksoforis dan endoforis. Referen eksoforis adalah pengacuan terhadap antiseden yang terdapat diluar bahasa ekstratekstual, seperti manusia, hewan, alam sekitar pada umumnya, atau acuan kegiatan. Sebaliknya referen endoforis adalah pengacuan terhadap antiseden yang terdapat di dalam teks intratekstual, dengan menggunakan pronomina, baik pronomina persona, pronomina demonstrativa, maupun pronomina komparatif. Pengacu yang di acu adalah koreferensial Arifin Rani, 2000. Berdasarkan arah acuannya, referensi endoforis dibagi menjadi dua macam, yaitu 1 referensi anafora, dan 2 referensi katafora Arifin Rani, 2000. Referensi anafora adalah pengacuan oleh pronomina terhadap antisenden yang terletak di kiri. Sebaliknya referensi katafora adalah pengacuan pronomina terhadap antisenden yang terletak di kanan. Dengan kata lain bila yang ditunjuk atau yang diacu itu sudah lebih dahulu diucapkan atau ada pada kalimat yang lebih dahulu maka disebut anafora referensi mundur ke belakang; dan jika yang ditunjuk berada di depan atau pada kalimat sesudahnya, maka disebut katafora referensi ke depan. Baik referensi yang bersifat anafora maupun katafora menggunakan pronomina persona, pronomina penunjuk, dan pronomina penunjuk, dan pronomina komparatif. Dalam bahasa Indonesia, pronomina persona, pronomina demonstrativa, pronomina komparatif di perinci sebagai berikut: a. Pronomina Persona 1 Pronomina Takrif Persona pertama : tunggal saya, aku dan jamak kami, kita. Persona kedua : tunggal kamu, engkau, anda dan jamak kalian, kamu sekalian. Persona ketiga : tunggal dia, ia, beliau dan jamak mereka. 2 Pronomina Tak Takrif Pronomina tak takrif meliputi: seberapa, beberapa, sejumlah, sesuatu, suatu, seseorang, para, masing-masing, siapa-siapa. b. Pronomina Demonstrativa Pronomina demonstrativa adalah kata dieksis yang dipakai untuk menunjuk mengganti nomina Arifin Rani, 2000. Dilihat dari segi bentuknya, pronomina demonstrativa dibedakan menjadi: 1 Pronomina demonstrativa tunggal ini dan itu. 2 Pronomina demonstrativa turunan berikut dan sekian.