Karakteristik Petani Aren di Tapanuli Selatan

4.2. Keadaan Pertanaman Aren

4.2.1. Karakteristik Petani Aren di Tapanuli Selatan

Melalui analisis data yang dilakukan diketahui rata-rata umur, jumlah tanggungan keluarga JTK, pendidikan dan pengalaman mengusahakan aren dari petani aren di Tapanuli Selatan tahun 2014, menunjukkan bahwa petani aren di Tapanuli Selatan rata-rata mempunyai tanggungan keluarga antara 4 sampai 5 orang, pernah memperoleh pendidikan selama 8,59 tahun setara dengan kelas 3 SMP. Sedangkan pengalaman dalam mengusahakan aren rata-rata selama 9,48 tahun dan rata-rata umur petani aren ialah 40,55 tahun. Menurut Hanafie 2010, 49,3 persen angkatan kerja di Indonesia berada di sektor pertanian, dengan kualitas pendidikan hanya lulusan SD. Dengan demikian kualitas pendidikan petani aren di Tapanuli Selatan sedikit lebih bagus, karena rata–rata pernah memperoleh pendidikan hingga kelas tiga SMP. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja. Selanjutnya Hanafie juga mengatakan faktor lain yang juga turut mempengaruhi produktiftas kerja ialah umur dan pengalaman. Umur petani aren di Tapanuli Selatan masih tergolong kepada usia produktif dengan rata–rata 40,55 tahun. Tabel 4.4. berikut menjelaskan pengelompokan umur petani aren di Kabupaten Tapanuli Selatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 . Pengelompokan Umur Petani Aren di Tapanuli Selatan Kelompok Umur Tahun Jumlah Responden Orang 15 - 20 21- 25 1 1 26- 30 7 7 31 - 35 16 16 36- 40 26 26 41- 45 23 23 46- 50 22 22 51 - 55 4 4 55 1 1 Total : 100 100 Sumber : Data Primer, 2014 Di Tapanuli Selatan, 26 persen petani aren berada dalam kelompok umur 36-40 tahun. Tidak ada petani aren yang berumur di bawah 20 tahun. Hal ini mungkin terkait dengan tingginya resiko kecelakaan pada pengelolaan aren, yang harus memanjat pohon aren, sehingga umur 20 tahun, dianggap belum cukup matang untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Namun, 1 persen petani aren berada pada umur yang lebih besar dari 55 tahun, padahal pekerjaan mengelola tanaman aren hingga mencetak gula adalah pekerjaan yang membutuhan banyak tenaga. Pada keadaan ini, berperan pengalaman dan pendidikan yang mempengaruhi terhadap skill. Dengan rata-rata pendidikan sampai kelas tiga SMP ditopang oleh pengalaman mengerjakan aren rata-rata 9,48 tahun, maka memungkinkan petani aren sudah memahami cara menggunakan tenaganya sehingga efisien. Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Teknik budidaya Aren

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENDAPATAN PETANI GULA AREN DAN PENGEMBANGANNYA PADA LAHAN MARGINAL DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

1 68 12

Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Impor Gula di Indonesia

2 13 64

Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penguasaan Lahan Di Kabupaten Lamongan

0 9 61

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI SALAK DI DESA PERSALAKAN ANGKOLA BARAT TAPANULI SELATAN.

1 3 21

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Kopi Sipirok (Studi Kasus : Kelurahan Parau Sorat, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan)

2 4 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENDAPATAN PETANI GULA AREN DAN PENGEMBANGANNYA PADA LAHAN MARGINAL DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

0 1 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pendapatan Petani Gula Aren Dan Pengembangannya Pada Lahan Marginal Di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu - Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pendapatan Petani Gula Aren Dan Pengembangannya Pada Lahan Marginal Di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1. - Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pendapatan Petani Gula Aren Dan Pengembangannya Pada Lahan Marginal Di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENDAPATAN PETANI GULA AREN DAN PENGEMBANGANNYA PADA LAHAN MARGINAL DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Perencanaan Pemban

0 0 16