18
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Saat  ini,  informasi  menjadi  kebutuhan  sehari-hari  bagi  masyarakat  modern. Informasi  bisa  didapatkan  dari  berbagai  macam  bahan  atau  sumber,  salah  satunya
adalah buku dan media cetak lainnya semisal surat kabar, tabloid, dan lain-lain. Buku pun  memegang  peranan  sebagai  faktor  penunjang  terpenting  demi  tercapainya
kemajuan  kota  dan  masyarakatnya.  Ironisnya,  kebudayaan  membaca  tersebut  belum merupakan  kebiasaan  bagi  masyarakat  kota  Medan.  Salah  satu  faktor  yang
melatarbelakanginya  adalah    perpustakaan  yang  tidak  memfasilitasi  dan  kurang memadai.
Ketersediaan  sarana  dan  prasarana,  yang  mendukung  dan  menunjang  minat baca masyarakat, yang memadai diyakini dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
Sebagai contoh adalah ketersediaan perpustakaan yang layak dan nyaman di  sebuah kota  akan  menarik  datangnya  pembaca  ke  perpustakaan  tersebut.  Perpustakaan
biasanya akan menjadi sentral ilmu pengetahuan yang perlu dikembangkan dari masa ke  masa.  Selama  ini  perpustakaan  masih  lebih  berorientasi  di  sekolah  -  sekolah  dan
perguruan  tinggi,  dan  jarang  digunakan  sebagai  perpustakaan  publik.  Seharusnya perpustakaan harus menyebar dalam lingkungan masyarakat dan harus dekat dengan
masyarakat.  Lebih  jauh  lagi  harus  menjadi  sumber  pengetahuan  bagi  masyarakat dalam peningkatan kualitas kehidupannya.
Medan  yang  merupakan  salah  satu  kota  terbesar  di  Indonesia  dan  memiliki jumlah penduduk sebanyak ± 2.121.053, namun di kota Medan kurang tersedia fasilitas
perpustakaan yang berbasis masyarakat dan diminati seluruh masyarakat kota. Sesuai  dengan  visi  dan  misi  Gubsu  dan  Wagubsu  yaitu  agar  rakyat  semakin
takwa  kepada  Tuhan  yang  Maha  Esa,  rakyat  tidak  bodoh  dan  rakyat  memiliki  masa depan,  maka  Perpustakaan  Daerah  Sumatera  Utara memberi fasilitas
– fasilitas guna menunjang hal tersebut. Namun, fasilitas yang diberikan memberi dampak buruk pada
pengembangan bangunan, sehingga bangunan terlihat sembrawut dan kurang teratur. Walaupun  sudah  memberi  inovasi  namun  perpustakaan  daerah  yang  ada  di  kota
Universitas Sumatera Utara
19
Medan ini pun belum menjadikan masyarakatnya tertarik akan dunia baca, terbukti dari penggunaan  perpustakaan  ini  hanya  digunakan  oleh  pelajar,  mahasiswa,  instansi
pendidikan dan pemerintahan. Kegiatan memajukan pendidikan di Indonesia telah dilakukan antara lain melalui
peningkatan pendidikan yang diwujudkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  Sisdiknas.  Pasal  1  menyebutkan,  bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi
dirinya  untuk  memiliki  kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri,  kepribadian, kecerdasan,  akhlak  mulia,  serta  ketrampilan  yang  diperlukan  dirinya,  masyarakat,
bangsa dan negara. ` Masyarakat  belum  berpendapat  bahwa  perpustakaan  merupakan  gudangnya
ilmu  pengetahuan.  Mungkin  dikarenakan  perpustakaan  itu  terkesan  terlalu  formal, buku-buku  di  dalamnya  hanya  berisi  tentang  buku-buku  pelajaran  sekolah,  buku-buku
lama,  buku-buku  sejarah  yang  sangat  tidak  diminati  masyarakat  khususnya  kalangan anak-anak,  remaja  dan  mahasiswa.  Anak-anak,  mahasiswa  dan  masyarakat  umum
lebih senang membaca di toko buku yang maju, bersih dan mudah diakses transpotasi misalnya  toko  buku  Gramedia  walaupun  harus  membeli  buku  tetapi  masih  sangat
diminati  kalangan  masyarakat.  Dengan  latar  belakang  inilah  muncul    gagasan  untuk mengembangkan  Perpustakaan  daerah  kota  Medan  dengan  berbagai  fasilitas  dan
pelayanan yang  lebih  baik  seperti  perpustakaan  modern  yang  ada  di
dunia.Perpustakaan  yang  bukan  hanya  sebagai  tempat  untuk  menyimpan,meminjam dan membaca buku.Tetapi juga sebagai tempat untuk tempat pertemuan dan berbagai
aktifitas  lain  yang  diharapkan  akan  menumbuhkan  minat  dan  keinginan  masyarakat Kota  Medan  untuk  mengunjungi  perpustakaan  dan  membantu  terciptanya  pendidikan
sepanjang hayat.
Universitas Sumatera Utara
20
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya proyek ini adalah :   Mengembangkan  bangunan  sebelumnya,  baik  dari  segi  penataan  ruang,
display buku, tampak bangunan, dan luas bangunan.   Menyediakan suatu tempat yang edukatif dan rekreatif sebagai sarana baca.
  Menciptakan  masyarakat  yang  terdidik  dan  terbiasa  membaca,  berbudaya
tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat.   Menyediakan wadah pusat informasi bagi seluruh kalangan.
I.3 Perumusan Masalah
Adapun  rumusan  masalah  dalam  perencanaan  pengembangan  perpustakaan daerah kota medan ini adalah :
  Bagaimana menciptakan sebuah rancangan lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang hendak dicapai
demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek.   Bagaimana memahami maksud dari sarana baca yang edukatif dan rekreatif
yang  diangkat  dan  mewujudkannya  dalam  perancangan  bangunan  dan lingkungannya.
  Bagaimana  merencanakan  pencapaianaksesibilitas  yang  mudah  easy accessibility.
  Bagaimana  menentukan  kebutuhan  akan  program  ruang  untuk  diwujudkan kedalam sebuah proses perancangan.
I.4 Pendekatan
Beberapa  pendekatan  yang  dilakukan  dalam  pengembangan  konsep  dan perencanaan selama proses perancangan berlangsung adalah :
  Studi  pustaka  dan  studi  banding  terkait  dengan  proyek  dan  tema  sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang
sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet,dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
21
  Studi  lokasi,  data dan wawancara  dengan  instansi  terkait  dan  masyarakat, untuk  lebih  memahami  tentang  karakteristik,  potensi,  lokasi,  permasalahan
dan hal lain yang bermanfaat bagi proyek penyusunan tugas akhir ini.
I.5 Lingkupan dan Bahasan
Masalah mengembangkan bangunan perpustakaan lama dari yang baru : 1.  Mengembangan bangunan perpustakaan yang edukatif dan rekreatif.
2.  Pengorganisasian ruang berdasarkan kegiatan, fungsi, dan pemakai.
3.
Mengembangan  sarana lain yang mendukung kegiatan dalam perpustakaan
.
4.  Mempertahankan  sistem  struktur  yang  lama  dan  merancang  sistem  struktur yang  dapat  menahan  beban  sekaligus  menghasilkan  bentukan  desain  yang
bagus. 5.  Penerapan tema metafora kedalam desain perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
22
Latar Belakang   Belum tersedianya fasilitas yang memadai di perpustakaan itu sendiri, dan bangunan yang belum
bisa mengakomodasi kebutuhan koleksi dan pengunjung yang lebih besar   Menciptakan  suatu  perpustakaan  yang  lebih  representatif  terhadap  kemajuan  zaman  serta
mengikuti perkembangan masyarakat
Maksud dan Tujuan
  Merancang ruang dan bangunan yang berbeda dan lebih baik dari bangunan  sebelumnya, baik dari segi penataan ruang, display buku, tampak bangunan, dan luas bangunan.
  Menyediakan suatu tempat yang edukatif dan rekreatif sebagai sarana baca.   Menciptakan  masyarakat  yang  terdidik  dan  terbiasa  membaca,berbudaya  tinggi  serta
mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat.   Menyediakan wadah pusat informasi bagi seluruh kalangan.
  Menciptakan  masyarakat  yang  terdidik  dan  terbiasa  membaca,berbudaya  tinggi  serta
Perumusan Masalah
  Bagaimana  menciptakan  sebuah  rancangan  lingkungan  dan  bangunan  yang  sesuai dengan  judul  yang  diangkat  dan  maksud  tujuan  yang  hendak  dicapai  demi  menunjang
keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek.
Bagaimana  memahami  maksud  dari  sarana  baca  yang  edukatif  dan  rekreatif  yang diangkat dan mewujudkannya dalam perancangan bangunan dan lingkungann
ya.
  Bagaimana merencanakan pencapaianaksesibilitas yang mudah easy accessibility.   Bagaimana  menentukan  kebutuhan  akan  program  ruang  untuk  diwujudkan  kedalam
sebuah proses perancangan.
I.7. Kerangka Berpikir
PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA MEDAN
Universitas Sumatera Utara
23
I.8. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini meliputi:
Bab I. Pendahuluan