Indek Pembangunan Manusia Status Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks

148 Tabel 3.51 IPM DIY Menurut Komponen, Tahun 2009-2013 Tahun Harapan Hidup tahun Angka Melek Huruf Rata-Rata lama Sekolah tahun Pengeluaran Riil per kapita ribu rupiah IPM 2009 73,16 90,18 8.78 644,67 75,23 2010 73,22 90,84 9,07 646,56 75,77 2011 73,27 91,49 9,20 650,16 76,32 2012 73,27 92,02 9,21 653,78 76,75 2013 73,62 92,86 9,33 656,19 77,37 Sumber: BPS Provinsi DIY, 2009-2013 Angka IPM DIY selama kurun waktu 2009 hingga 2013 terus mengalami kenaikkan. Pada tahun 2013, IPM DIY tercatat sebesar 77,37 naik dari angka IPM tahun 2012 yang sebesar 76,75. Nilai IPM DIY tahun 2012 menduduki peringkat 2 dari seluruh provinsi di Indonesia. Tingginya nilai IPM DIY ini didukung oleh tingginya angka harapan hidup, angka melek huruf, dan rata-rata lama sekolah serta relatif rendahnya pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan. Di lihat dari sebaran wilayahnya, data time series yang ada mengkonfirmasi Kota Yogyakarta yang memiliki IPM tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya di DIY, yang kemudian diikuti dengan Sleman. Sumber: BPS Provinsi DIY, 2008-2013 149 Gambar 3.39 Tren IPM DIY berdasrkan KabupatenKota tahun 2008-2013 Sedangkan apabila diuraikan per komponen, maka pencapaian IPM untuk kabupaten kota di wilayah DIY adalah sebagai berikut: Tabel 3.52 IPM Menurut Komponen dan KabupatenKota di DIY, 2013 KabupatenKota Angka Harapan Hidup Tahun Angka Melek Huruf Rata-Rata Lama Sekolah Tahun Pengeluaran Riil Per Kapita yang Disesuaikan 000 Rp IPM Peringkat IPM Kulon Progo 75,03 93,13 8,37 635,96 75,95 4 Bantul 71,62 92,81 9,02 656,07 76,01 3 Gunungkidul 71,36 85,22 7,79 634,88 71,64 5 Sleman 75,79 95,11 10,55 656,00 79,97 2 Kota Yogyakarta 73,71 98,43 11,56 658,76 80,51 1 DIY 73,62 92,86 9,33 656,19 77,37 2 Sumber: BAPPEDA DIY 2013 Gambar 3.40 Perbandingan IPM DIY dengan IPM Nasional Tahun 2005-2013 IPM menurut KabupatenKota di DIY tahun 201 menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta menduduki peringkat ke-1 dengan angka 80,51. Kabupaten dengan angka IPM yang relatif tinggi yaitu Kabupaten Sleman dengan angka 79,97. Sementara itu, tiga kabupaten lain dengan angka IPM yang relatif masih rendah 150 adalah Kabupaten Bantul 76,01, Kulon Progo75,95 dan Kabupaten Gunungkidul 71,64.

3.4.2 Indeks Pembangunan Gender

Indeks Pembangunan Gender IPG mengukur pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama dengan IPM, dengan memperhitungkan perbedaan pencapaian antara perempuan dan laki-laki yang meliputi angka harapan hidup laki-laki dan perempuan, rata-rata lama sekolah laki-laki dan perempuan, angka melek huruf laki-laki dan perempuan, dan sumbangan perempuan dalam pendapatan. Sumber : BPS, Kementerian PP dan PA Gambar 3.41 Perkembangan IPG DIY, Tahun 2008-2011 Pada tahun 2012, IPG telah mengalami peningkatan menjadi sebesar 74,11. Pencapaian ini menempatkan DIY dalam posisi kedua setelah DKI. Capaian IPG dari tahun ke tahun di DIY telah mengalami peningkatan. Tahun 2011, capaian IPG DIY sebesar 73,07. Berdasarkan sebaran kabupatenkota di DIY capaian IPG tahun 2011 tertinggi adalah Kota Yogyakarta sebesar 77,92 dan capaian terendah adalah Kabupaten Gunungkidul. Tabel berikut menunjukkan pergerakan 151 dari tahun ke tahun di semua kabupatenkota. Kesenjangan antar wilayah juga menjadi isu yang muncul dari data IPG tahunan ini. Tabel 3.53 Capaian IPG Menurut KabupatenKota DIY, Tahun 2008-2011 KabupatenKota 2008 2009 2010 2011 DIY 71,50 72,24 72,51 73,07 Kota Yogyakarta 77,05 77,10 77,56 77,92 Kab. Bantul 71,20 71,20 71,33 71,71 Kab. Kulon Progo 66,13 66,56 67,04 67,85 Kab. Gunungkidul 64,69 64,77 65,42 66,04 Kab. Sleman 73,73 73,94 74,17 74,75 Sumber : BPS, Kementerian PP PA Apabila di rinci per komponen dan per wilayah, data nya adalah sebagai berikut: 1. Angka Harapan Hidup Dari kelima kabupatenkota, polanya adalah sama. Angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Kecenderungan ini juga menjadi pola yang terjadi di tingkat nasional maupun global. Sumber : BPS, Kementerian PP PA Gambar 3.42 Angka Harapan Hidup Per Jenis Kelamin dan Wilayah 2. Angka Melek Huruf Berbeda dengan usia harapan hidup, angka melek huruf perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Hal ini terjadi di semua kabupatenkota di DIY.