11
1.5.3 Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin di DIY pada tahun 2014 menurut data BPS sebanyak 532.590 orang atau sebesar 14,55 dari total penduduk DIY. Selama kurun waktu
2010-2014, kemiskinan di DIY baik dari sisi jumlah maupun persentase 2011 jumlah pendudukan miskin DIY tercatat sebanyak 568,05 ribu orang atau 16,14 menurun
menjadi sebanyak 532,59 ribu orang atau 14,55 pada periode September 2014. Penurunan selama tiga tahun tersebut 1,59 masih rendah karena belum
mencapai target seperti yang diharapkan. Jumlah penduduk miskin tahun 2014 di wilayah kotaurban sebanyak 324.430 orang atau 13,36, sedangkan penduduk
miskin di wilayah desarural sebanyak 208.150 ribu orang atau sebesar 16,88. Tingkat kemiskinan DIY masih tergolong tinggi karena masih jauh berada di atas
rata-rata tingkat kemiskinan nasional. Selama periode 2009-2014, penurunan kemiskinan DIY sebesar 2,68 poin sementara penurunan rata-rata tingkat
kemiskinan nasional sebesar 3,19 poin. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan DIY masih rendah.
Faktor yang dapat mempengaruhi penurunan jumlah pendudukan miskin adalah naiknya tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan dipengaruhi oleh tingkat upah
atau gaji yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki pekerja. Semakin tinggi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan keterampilan
pekerja maka semakin baik daya belinya. Begitu pula semakin baiknya tingkat pendidikan yang dicapai pendudukan maka akan meningkatkan tingkat kualitas
tenaga kerja yang dihasilkan sehingga akan memberi peluang lebih besar memperoleh pekerjaan dengan upah atau gaji yang lebih tinggi. Dengan demikian
semakin banyak orang yang memperoleh pekerjaan yang layak maka akan dapat meningkatkan tingkat pendapatannya dan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan hidup, yang pada akhirnya akan dapat mengurangi kemiskinan di DIY.
Kondisi Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi suatu daerah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu daerah. Adanya pertumbuhan ekonomi menunjukkan
adanya peningkatan produksi di suatu daerah pada periode waktu tertentu. Adanya peningkatan produksi diharapkan mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat sehingga juga terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Nilai PDRB di DIY tahun 2014 mencapai Rp70,86 trilyun atas harga berlaku atau sebesar
Rp25,82 trilyun atas harga konstan. Nilai tersebut meningkat sebesar Rp7,168 trilyun atas harga berlaku atau sebesar Rp1,255 trilyun atas harga konstan.
12 Empat sektor dengan kontribusi terbesar terhadap nilai PDRB DIY tahun 2014
adalah sektor perdagangan, jasa, industri pengolahan dan sektor pertanian.
Gambar 1. 6 Gambar aktivitas pendukung perekonomian DIY
Tabel 1.2 Nilai PDRB DIY Menurut Lapangan Usaha, 2013-2014 Milliar
Rupiah
Lapangan Usaha 2013
2014 ADH
Berlaku ADH
Konstan ADH
Berlaku ADH
Konstan
Pertanian 8.866,69
3.732,46 9.503,83
3.681,18 Pertambangan dan Penggalian
416,53 167,67
452,40 171,42
Industri Pengolahan 8.771,19
3.142,84 9.662,21
3.271,29 Listrik, Gas dan Air Bersih
796,70 229,64
958,13 242,90
Bangunan 6.908,38
2.459,17 7.578,02
2.600,38 Perdagangan, Hotel-Restoran
13.152,52 5.225,06
14.779,13 5.553,90
Pengangkutan dan Komunikasi 5.399,50
2.744,16 5.981,63
2.882,55 Keuangan, Persewaan Jasa
Perusahaan. 6.543,15
2.552,44 7.447,28
2.775,21 Jasa-jasa
12.840,03 4.316,21
14.500,80 4.645,25
PDRB DIY 63.694,70
24.569,65 70.863,44
25.824,10 Sumber : BPS DIY 2014