Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

37 2 Masa kelas tinggi Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 910 tahun sampai 1213 tahun, biasanya duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar. Ciri-ciri siswa masa kelas tinggi adalah: a Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. b Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis. c Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. d Siswa memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya. e Siswa-siswa suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial siswa usia SD sudah mulai meluas siswa sudah mulai berinteraksi dengan teman sebaya di sekolah. Perkembangan sosial siswa SD proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi.

B. Kerangka Pikir

Kecerdasan emosi merupakan kemampuan setiap individu untuk mengenali perasaannya sehingga dapat mengatur dirinya sendiri untuk meningkatkan kehidupannya yang lebih baik. Kecerdasan emosi memiliki peranan penting dalam mempengaruhi perilaku manusia termasuk pola perilaku siswa dalam berinteraksi dengan teman sebaya di sekolah. Dalam berhubungan atau berinteraksi tentu saja akan terjadi konflik. Sangat penting bagi anak untuk dapat mengendalikan emosinya sehingga dapat mempertahankan hubungan dengan teman sebaya yang telah dibina. Jika siswa tidak mampu mengendalikan emosi, siswa akan dikucilkan atau diasingkan dari lingkungan khususnya lingkungan teman sebaya. 38 Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan individu dalam pemahaman sosial, kepekaan sosial, dan keterampilan menjalin komunikasi sosial untuk mempertahankan suatu hubungan antarpribadi sosial yang sehat dan saling menguntungkan. Kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan dalam menciptakan relasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kemampuan menciptakan relasi merupakan kemampuan yang penting karena dapat menunjang kehidupan seseorang. Dalam berinteraksi, seseorang juga harus berperilaku baik untuk menjaga hubungan yang telah terjalin. Orang yang tidak dapat membangun relasi tentu akan dikucilkan oleh lingkungan khususnya lingkungan teman sebaya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi dengan teman sebaya yaitu kondisi lingkungan, pola asuh orang tua, kecerdasan emosi, kecerdasan interpersonal, dan lain-lain. Namun, penelitian ini memfokuskan pada hubungan kecerdasan emosi dan kecerdasan interpersonal dalam kaitannya dengan interaksi teman sebaya. Dalam hubungannya dengan interasi teman sebaya, kecerdasan emosi dan interpersonal memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalin sebuah hubungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dan kecerdasan interpersonal dengan interaksi teman sebaya. 39

C. Perumusan Hipotesis