27
b. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah suatu proses terus-menerus, namun hasilnya tidak merupakn sambungan kelanjutan dari hasil-
hasil yang telah dicapai sebelumnya. Dalam setiap periode perkembangan, siswa berusaha mencari keseimbangan antara
struktur kognitifnya dengan pengalaman-pengalamn baru JS. Husdarta dan Nurlan Kusmaedi, 2010: 169.
Piaget dalam Rita Eka Izzaty, 2008: 105 mengatakan masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam
berfikir usia 7-12 tahun, dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas
sekarang lebih konkret. Siswa menggunakan operasi konkret untuk memecahkan masalah-masalah yang aktual. Siswa juga mampu
berpikir logis terhadap objek yang konkret. Siswa mulai berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial.
Lusi Nuryanti 2008: 38 mengatakan bahwa siswa SD masuk dalam tahap konkret operasional. Artinya, siswa mencapai struktur
logika tertentu yang memungkinkan siswa membentuk beberapa operasi mental, namun masih terbatas pada objek-objek yang
konkret. Siswa mampu berpikir logis, namun bukan berpikir abstrak.
28 Rita Eka Izzaty 2008: 106 mengatakan bahwa perkembangan
kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berfikir siswa berkembang dan berfungsi, dari tingkat yang sederhana dan
konkret ketingkat yang lebih rumit dan abstrak. Dalam keadaan normal, pikiran siswa SD berkembang secara
berangsur-angsur dan secara tenang. Di samping keluarga, sekolah memberikan pengaruh yang sistematis terhadap pembentukan akal
budi siswa. Minat siswa pada periode masa kanak-kanak akhir sangat tercurah pada segala sesuatu yang dinamis bergerak Abu
Ahmadi dan Munawar Sholeh, 2005: 117. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa perkembangan kognitif siswa SD berada pada tahap operasional konkret dimana siswa mampu berpikir logis tehadap
objek-objek yang konkret.
c. Perkembangan Bahasa