105
karena Pegawai Negeri Sipil tersebut berpikir bahwa setiap pelanggaran yang dilakukan tidak mempengaruhi prestasi dan kariernya.
Kedua, bagi Pegawai Negeri Sipil lain akan menimbulkan rasa kecemburuan. Dengan kata lain, Pegawai Negeri Sipil yang sebelumnya
cenderung disiplin, akan melakukan pelanggaran yang sama, Sebab Pegawai Negeri Sipil tersebut berpikir tidak akan menerima sanksi
apapun bila melakukan pelanggaran. Pendapat Dzamil, S. Pd, fakor penyebab timbulnya pelanggaran
PNS khususnya guru Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Rembang adalah faktor internal dari PNS dan faktor eksternal dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Rembang. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya pelanggaran disiplin adalah
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern sendiri merupakan faktor dari kepribadian seseorang termasuk juga motivasi dan faktor eksternalnya
adalah lingkungan. Faktor penyebab tersebut dipengaruhi pula oleh faktor- faktor dari Dinas Pendidikan, seperti faktor internal dan eksternal dari Dinas
Pendidikan.
4.2.3. Upaya-upaya Yang Dilakukan Oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Rembang Untuk Mencegah Adanya Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri
Upaya pencegahan terhadap timbulnya pelanggaran disiplin, Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang telah melaksanakan beberapa
106
alternatif kegiatan. Dari hasil wawancara dengan S. Sunarti Retno, SH, staf PTK Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang mengungkapakan bahwa :
“Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang saya kira sudah maksimal, yaitu dengan melakukan sosialisasi, melakukan
pembinaan kepada guru-guru Sekolah Dasar dan melaksanakan supervisi” wawancara : tanggal 24 Juli 2006.
Dzamil, S.Pd, menambahkan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang telah melakukan beberapa alternatif pencegahan
terhadap pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang dalam hal ini adalah Guru Sekolah Dasar. Dzamil, S.Pd, menambahkan dan menjabarkan
tiga alternatif pencegahan, yaitu : 1. Melaksankan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan.
Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dilakukan melalui forum- forum penataran atau pelatihan yang diselenggarakan oleh Kantor Dinas
Pendidikan setempat, atau oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah. Penataran tersebut dilaksanakan bertahap, dengan cara
mengirimkan calon peserta dari Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan UPT masing-masing. Peserta yang ditatar tersebut kemudian
menularkan pengetahuan yang diperolehnya tersebut kepada guru-guru lain lewat forum penataran berskala kecamatan. Dengan
dilaksanakannya kegiatan tersebut diharapkan bisa menumbuhkan motivasi yang baik bagi Pegawai Negeri Sipil, khususnya guru Sekolah
Dasar.
107
2. Mengadakan pembinaan guru-guru Sekolah Dasar secara berkala dan berkesinambungan.
Kegiatan ini dilakukan secara berkala oleh Dinas Pendidikan Kecamatan melalui forum rapat Kepala Sekolah yang dilakukan setiap satu bulan
sekali. Hasil rapat tersebut kemudian oleh Kepala Sekolah masing- masing dibawa ke rapat Dewan guru yang diselenggarakan setiap satu
bulan sekali di Sekolah Dasar masing-masing. Dari kegiatan tersebut diharapkan Pegawai Negeri Sipil atau guru Sekolah Dasar memahami
tugas dan fungsinya sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat, yang akhirnya bisa mewujudkan suatu etos kerja, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil. 3. Melaksanakan supervisi ke sekolah-sekolah Sekolah Dasar.
Kegiatan supervisi ke sekolah-sekolah khususnya untuk Sekolah Dasar dilakukan oleh Pengawas TKSD, yang bertugas di Kecamatan masing-
masing. Pengawas TKSD sebagai Pejabat Fungsional yang bertugas membantu kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan teknis edukatif serta
melaksanakan Kegiatan Sistem Pembinaan Profesi. Dari kegiatan tersebut diharapkan terjadi interaksi positif antara Pengawas TKSD
dengan kepala Sekolah maupun guru-guru SD yang dikunjungi. Kegiatan supervisi tersebut bila dilaksanakan secara intensif akan
memberikan hasil yang efektif, khususnya bagi pembinaan Pegawai Negeri Sipil atau guru Sekolah Dasar di daerah. Karena dengan
diselenggarakannya supervisi tersebut, Pegawai Negeri Sipil atau guru
108
yang mangkir atau melakukan pelanggaran disiplin akan diketahui, dan Kepala Sekolah akan mendapat teguran langsung dari Pengawas TKSD.
Hal tersebut juga diperkuat pernyataan dari Siti Rahini, Kepala Sekolah SD Tanjung, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, yang
menyatakan bahwa : “Saya mendapat pembinaan berupa supervisi tiap 1 satu bulan sekali mengenai KBM, Administrasi dan kedisiplinan yang
hasilnya saya sosialisasikan kepada guru, melalui dewan guru” wawancara : 20 Agustus 2006.
Pendapat dari Siti Rahini tersebut memperkuat pendapat dari Dzamil, S. Pd, bahwa Dinas Pendidikan telah berupaya melakukan
pencegahan pelanggaran disiplin dengan jalan melakukan pembinaan dan sosialisasi peraturan perundang-undangan, pembinaan guru-guru SD, dan
supervisi ke SD. Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang untuk mencegah adanya
pelanggaran disiplin telah maksimal, terbukti bahwa Dinas Pendidikan telah melakukan upaya-upaya pencegahan seperti melakukan sosialisasi
peraturan-peraturan perundang-undangan, melakukan pembinaan terhadap guru-guru SD, melakukan supervisi ke SD setiap 1 satu bulan sekali.
4.3. Pembahasan