2. Kontraktor Migas dan Panas Bumi, saat terutangnya PPN adalah pada saat sama dengan penyerahan Barang Kena Pajak Jasa Kena
Pajak. 8. Saat pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau
jasa Kena Pajak. Pajak terutang saat pembayaran dalam hal :
a. Pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau jasa Kena Pajak.
b. Pembayaran dilakukan sebelum dimulainya pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean.
F. Mekanisme Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 menganut kredit pajak credit method serta metode faktur pajak invoice method. Dalam metode ini pajak
Pertambahan Nilai PPN dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak BKP atau Jasa Kena Pajak JKP oleh Pengusaha Kena Pajak PKP.
Pajak Pertambahan Nilai PPN dipungut secara bertingkat pada setiap jalur produksi dan distribusi.Unsur pengenaan pajak berganda atau pengenaan pajak atas
pajak dapat dihindari dengan di terapkanya mekanisme pengkreditan pajak masukan metode kredit pajak.
Universitas Sumatera Utara
Mekenisme pengenaan PPN dapat digambarkan sebagai berikut: a. Pada saat membelimemperoleh BKPJKP,akan dipungut PPN oleh PKP
penjual. Bagi pembeli,PPN dipungutoleh PKP penjual tersebut merupakan pembayaran pajak dimuka dan disebut dengan pajak masukan. Pembeli
berhak menerima bukti pemungutan berupa faktur pajak. b. Pada saat menjualmenyerahkan BKPJKP kepada pihak lain,wajib
memungut PPN. Bagi penjual,Pajak Pertambahan Nilai PPN tersebut merupakan pajak keluaran. Sebagai bukti telah memungut PPN,PKP
penjual wajib membuat faktur pajak. c. Apabila dalam suatu masa pajakjangka waktu yang lamanya sama dengan
satu bulan takwin jumlah pajak keluaran lebih besar dari pada jumlah pajak masukan, selisihnya harus disetor ke kas negara.
d. Apabila dalam satu masa pajak jumlah pajak keluaran lebih kecil dari pada pajak masukan, selisihnya dapat di restusi diminta kembali atau
kompensasi ke masa pajak berikutnya. e. Pelaporan penghitungan PPN dilakukan setiap masa pajak dengan
menggunakan Surat Pemberi Tahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT
Masa PPN.
Universitas Sumatera Utara
G. Tempat Terutang Pajak Pertambahan Nilai Adapun yang menjadi tempat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai adalah
1. Pengusaha kena pajak yang melakukan: a. Penyerahan barang kena pajak jasa Kena Pajak didalam daerah
pabean, b. Ekspor barang kena pajak berwujudtidak berwujudJasa Kena Pajak.
2. Berutang pajak ditempat tinggal atau berdudukan dan atau tempat kegiatan usaha yang dilakukan atau tempat lain yang di tetapkan dengan
peraturan Dirjen Pajak. 3. Dalam hal IMPOR,terutang pajak di barang kena pajak dimasukan dan di
pungut oleh Dirjen Bea dan Cukai. 4. Orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena pajak tidak
berwujud danatau Jasa kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean terutang pajak di tempat tinggal atau tempat kedudukan
danatau tempat kegiatan usaha.
H. Dasar Pengenaan Pajak