2.3. KERANGKA BERPIKIR
Kondisi Awal
a. Guru belum menarik perhatian siswa dan terlalu dominan menggunakan
ceramah b. Keterampilan bertanya, menjelaskan,
mengadakan variasi,
memberikan penguatan guru masih belum optimal
c. Siswa belum
tertarik pada
pembelajaran sehingga
belum berperan aktif dan merasa bosan
dalam pembelajaran d. Hasil
belajar rendah
sebanyak 66,67 siswa tidak tuntas.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Pelaksanaan
a. Menyiapkan kebutuhan teknis yang diperlukan
seperti laptop,
LCD, speaker dan nomor kepala NHT.
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
untuk terlibat dalam pembelajaran. c. Guru membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar terkait
dengan masalah
yang ditayangkan
ditayangkan melalui
media audio visual dalam kelompok belajar yang terdiri dari 4-6 siswa
serta memberikan nomor kepada setiap siswa
d. Guru membantu
investigasi kelompok
dengan memberikan
pertanyaan mengenai materi. e. Guru membantu siswa membuat
laporan. f.
Siswa yang nomornya dipanggil mempresentasikan hasil diskusi.
g. Guru memberikan kesempatan siswa lain
menanggapi, kemudian
menunjuk nomor lain. h. Guru membantu siswa melakukan
refleksi terhadap investigasi dan proses-proses yang mereka gunakan.
i. Membuat simpulan
Kondisi Akhir
a. Guru mampu menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran dan
meminimalkan ceramah, guru lebih bertindak sebagai fasilitator.
b. Keterampilan bertanya, menjelaskan, menggunakan media, mengadakan
variasi, memberikan penguatan guru menjadi optimal.
c. Siswa tertarik pada pembelajaran IPS ditunjukan dengan berperan aktif
dalam pembelajaran. d. Hasil belajar kognitif, afektif, dan
psikomotor siswa meningkat.
Bagan alur berpikir di atas menunjukan adanya permasalahan pada pembelajaran IPS. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : guru belum
menarik perhatian siswa dan terlalu dominan menggunakan ceramah untuk menyampaikan materi pembelajaran, belum adanya penggunaan media dalam
kegiatan pembelajaran, sumber belajar hanya bersumber dari buku LKS, keterampilan bertanya dan memberikan penguatan belum optimal. Selama kegiatan pembelajaran
hanya beberapa siswa yang berani bertanya mengenai materi yang disampaikan guru selebihnya siswa hanya menjadi pendengar di dalam kelas. Siswa merasa bosan
dalam mengikuti pembelajaran IPS. Hal ini berakibat pada tidak tuntasnya sebagian besar nilai siswa. dari 29 siswa 19 siswa memiliki nilai dibawah KKM yaitu 63.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti dan tim kolaborator menetapkan tindakan dengan Penerapan model terpadu Problem Based Learning dan Numbered
Heads Together dengan media Audio Visual. Adapun langkah-langkah model terpadu
Problem Based Learning dan Numbered Heads Together dengan media Audio Visual
sebagai berikut: a. Menyiapkan kebutuhan teknis yang diperlukan, seperti laptop, LCD, speaker dan
nomor kepala NHT. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk terlibat
dalam kegiatan pembelajaran. c. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar terkait
dengan masalah yang ditayangkan melalui media Audio Visual dalam kelompok belajar yang terdiri dari 4-6 siswa serta memberikan nomor kepada setiap siswa.
d. Guru membantu investigasi kelompok dengan memberikan pertanyaan mengenai materi.
e. Guru membantu siswa membuat laporan. f. Siswa yang nomornya dipanggil mempresentasikan hasil diskusi.
g. Guru memberi kesempatan siswa lain menanggapi, kemudian menunjuk nomor lain.
h. Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap investigasi dan proses-proses yang mereka gunakan.
i. Membuat simpulan. Pada pelaksanaan pembelajaran guru memberikan orientasi kepada siswa
tentang permasalahan sosial di daerahnya. Bertanya jawab tentang permasalahan, Siswa diberi kesempatan berpikir untuk menjawab pertanyaan. Guru menjelaskan
materi IPS melalui media Audio Visual. Penggunaan media dimaksudkan agar siswa lebih fokus memperhatikan materi. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6
siswa. siswa mengerjakan tugas kelompok. Setiap kelompok membuat laporan yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas. Siswa yang dipanggil nomornya yang
akan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Selanjutnya menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Dilanjutkan dengan membuat simpulan.
Pembelajaran tersebut menjadikan keterampilan guru dan aktivitas siswa meningkat. Guru mampu menerapkan model pembelajaran inovatif, mampu
menggunakan media untuk menarik perhatian siswa serta melibatkan siswa untuk aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bantuan media Audio Visual yang
dapat dilihat dan didengar penguasaan materi akan lebih dalam dan siswa lebih memahami materi yang disajikan sehingga hasil belajar akan meningkat.
Penerapan model terpadu Problem Based Learning dan Number Heads Together
dengan media Audio Visual diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor sehingga
kualitas pembelajaran IPS akan meningkat.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN