Data Kuantitatif Data Kualitatif

X= ∑? ∑?

3.7. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan adalah:

3.7.1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menentukan meanrata-rata kelas. data kuantitatif ditampilkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus: N= ? ? ? ? 100 skala 0-100 Keterangan: N= Nilai B= Banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau jumlah skor jawaban benar pada setiap butiritem soal pada tes berbentuk uraian St=Skor teoritis Poerwanti 2008: 6.16. b. Data nilai rata-rata hasil belajar di analisis dengan rumus: Keterangan: x= nilai rata-rata ∑X= jumlah semua nilai siswa ∑N= jumlah siswa Aqib 2011: 40 c. Data ketuntasan belajar klasikal dianalisis dengan rumus : P = ∑ sisw a yan g tu n tas belajar ∑ selu r u h sisw a × 100 Keterangan : P : Persentase siswa yang tuntas Aqib 2011: 41 Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar KKM siswa SDN sekaran 02 semarang yang dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria ketuntasan Kualifikasi ≥63 Tuntas 63 Tidak Tuntas KKM Mata Pelajaran IPS di SDN Sekaran 02 Semarang Menurut Djamarah dan Zain 2010: 108 apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal, atau bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru. Namun jika kurang dari 75 maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan remidial. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengharapkan ketuntasan belajar minimal namun peneliti mengharapkan ketuntasan belajar yang optimal maka dari itu peneliti menetapkan ketuntasan belajar klasikal sebesar 80.

3.7.2. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari instrumen pengamatan keterampilan guru dan instrumen pengamatan aktivitas siswa. Pada penelitian ini penentuan skor menggunakan interval empat kelas. Menurut Poerwanti 2008: 6-15 data hasil pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru dikelompokan berdasarkan kategori, rentang nilai dibagi menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang. Lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa memiliki beberapa indikator. Dalam setiap indikator terdapat 4 deskriptor pengamatan. Kriteria penilaian yang digunakan sebagai berikut ini: a.Skor 0 jika tidak ada deskriptor yang tampak b.Skor 1 jika 1 deskriptor yang tampak c.Skor 2 jika 2 deskriptor yang tampak d.Skor 3 jika 3 deskriptor yang tampak e.Skor 4 jika 4 deskriptor yang tampak Sedangkan untuk menentukan jarak pengukuran menurut Awalluddin dkk 2008: 1-44 -1-45, dilakukan dengan cara sebagai berikut: Keterangan: R = jarak pengukuran R = nilai tertinggi – nilai terendah Nilai tertinggi = skor tertinggi Nilai terendah = skor terendah Setelah R diketahui dan jumlah interval kelas sudah ditentukan 4, maka akan dicari lebar intervalnya dengan menggunakan rumus: Keterangan: ? = interval R = jarak pengukuran Dari perhitungan tersebut, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkatan nilai untuk menentukan kategori nilai pada keterampilan guru dan aktivitas siswa. a. Pedoman penilaian keterampilan guru Jumlah indikator keterampilan guru adalah 10 dengan setiap indikator terdiri atas 4 deskriptor. Sehingga skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 40. Berdasarkan perhitungan diperoleh klasifikasi keterampilan guru sebagai berikut. Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru Skor Kategori 30 ≤ skor ≤ 40 Sangat Baik 20 ≤ skor 30 Baik 10 ≤ skor 20 Cukup ≤ skor 10 Kurang ? = ?? ?? ? ? ?? ? ? ? ? ?? ? ? ?? ? ?? ℎ ? ??? ? b. Pedoman penilaian aktivitas siswa Jumlah indikator aktivitas siswa adalah 9 dengan setiap indikator terdiri atas 4 deskriptor. Sehingga skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 36. Berdasarkan perhitungan diperoleh klasifikasi aktivitas siswa sebagai berikut. Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa Skor Kategori 27 ≤ skor ≤ 36 Sangat Baik 18 ≤ skor 27 Baik 9 ≤ skor 18 Cukup ≤ skor 9 Kurang

3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

PENERAPAN MODEL TERPADU TIME TOKEN ARENDS DAN STAD BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

0 31 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

1 26 232

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 03 KOTA SEMARANG

0 4 376

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN KARANGAYU 03 KOTA SEMARANG

0 10 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291