Rifa’i dan Catharina 2009:128. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Inti dari teori konstruktivisme adalah belajar merupakan proses dan
transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. Penelitian ini menggunakan teori kognitivisme dan teori konstruktivisme
sebagai landasan. Belajar lebih ditekankan pada proses menkonstruksi pengetahuan siswa dengan permasalahan nyata yang terdapat di lingkungan sekitar siswa. Selain
itu belajar pada usia sekolah dasar 7-11 tahun termasuk pada operasional konkret yang menuntut siswa berpikir secara logis berdasarkan contoh nyata.
2.1.2. Hakikat Pembelajaran
Menurut surya pembelajaran adalah suatu proses dimana yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Majid 2013:4. Senada dengan hal tersebut Hamilton dan Elizabeth mendefinisikan
pembelajaran merupakan perubahan dalam pengetahuan atau perilaku, perubahan yang ditimbulkan oleh pembelajaran relatif permanen, dan pembelajaran timbul dari
pengalaman sebelumnya Iru 2012:3. Hamalik mengartikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran Majid 2013:4.
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didikpembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan
dievaluasi secara sistematis agar subjek didikpembelajar dapat mencapai tujuan- tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien Komalasari 2013: 3.
Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan saintifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya
Hamdani 2010:23. Pada dasarnya semua siswa memiliki pengetahuan awal sebelum pembelajaran. Dari pengetahuan ini siswa memperoleh gambaran tentang
pembelajaran yang akan berlangsung. Pembelajaran seperti ini akan lebih bermakna bagi siswa karena siswa telah memiliki informasi dasar yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan
suatu usaha yang dilakukan pendidik untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif untuk melibatkan siswa berinteraksi dengan lingkungan belajarnya agar memperoleh
perubahan perilaku yang bersifat permanen dan mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
2.1.2.1. Komponen-komponen Pembelajaran Sebagai suatu sistem pembelajaran terdiri dari komponen-komponen yang
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Menurut Djamarah dan Aswan 2010:41 komponen-komponen pembelajaran meliputi :
a. Tujuan, yaitu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran. Tujuan disesuaikan dengan materi yang dipelajari.
b. Bahan pelajaran, merupakan subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
c. Kegiatan belajar mengajar merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Segala hal yang direncanakan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Metode, yaitu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. e. Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Alat berguna untuk meningkatkan kemampuan persepsi, pengertian, pengalihan belajar, penguatan, dan retensi ingatan.
f. Sumber pelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran berasal untuk belajar seseorang.
g. Evaluasi suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesutau. Menurut Winkel evaluasi terdiri dari evaluasi proses yaitu evaluasi yang diarahkan untuk
menilai bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran dan evaluasi produk yaitu evaluasi yang diarahklan kepada hasil belajar yang telah dilakukan siswa.
Berdasarkan uraian komponen pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam pembelajaran terdapat tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
metode, alat, sumber pelajaran, dan evaluasi. Semua komponen saling berkaitan dan akan menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
2.1.3. Kualitas Pembelajaran