Komplikasi Sistemik Komplikasi Setelah pemberian Anestesi

pada pasien, biasanya pemulihan akan terlihat setelah tiga bulan. Bila pemulihan tidak terjadi, maka rujuk pasien ke dokter spesialis bedah mulut atau saraf. 16

2.7.2. Komplikasi Sistemik

Selain komplikasi lokal, komplikasi sistemik dapat terjadi selama penyuntikan, terdiri dari reaksi alergisensitifitas, overdosis sampai toksisitas. 1. Reaksi Sensitifitas Reaksi sensitifitas terhadap anestesi lokal bervariasi, mulai dari pembengkakan lokal, urticaria di daerah injeksi hingga reaksi anapilaktik yang bisa menjadi fatal bila tidak diatasi dengan segera. Fenomena ini terjadi karena adanya respon patologis dari jaringan yang disensitisasi terhadap substansi tertentu yang disebut allergen. Setiap larutan anestesi lokal bisa menghasilkan respon seperti itu. 1,16 Pada dasarnya reaksi sensitifitas ini merupakan respon patologik dan terjadi tidak tergantung pada jumlah dosis yang diberikan, melainkan tingginya reaksi pasien ketika menerima dosis yang kecil. Reaksi alergi dapat berupa dermatitis, urtikaria, angioderma, dan syok anapilaksis. Reaksi pada kulit adalah dermatitis yaitu peradangan pada kulit, urtikaria yaitu suatu reaksi vaskular yang timbul mendadak dengan gambaran lesi yang eritema, edema, dan disertai rasa gatal dan angiodema yaitu suatu reaksi vaskular berupa pembengkakan setempat tanpa disertai rasa gatal. Syok anapilaksis umumnya ditandai dengan turunnya tekanan darah yang medadak, hilangnya kesadaran, gangguan respirasi, edema wajah, laringeal dan urtikaria. Reaksi sensitifitas yang terjadi pada kulit biasanya dapat pulih kembali tanpa perawatan, namun jika tidak pulih diberikan antihistamin. 1,16,23 2. Overdosis Toksisitas Overdosis didefenisikan sebagai suatu tanda dan gejala klinis yang dihasilkan dari tingkatan obat berlebihan dalam darah pada organ yang dituju maupun di jaringan. Gejala awal dari overdosis sampai terjadi toksisitas adalah berupa pusing, cemas, bingung dan dapat diikuti dengan pandangan ganda, tinitus telinga berdengung, kebas atau nyeri pada sirkum oral. Selanjutnya dapat diikuti dengan kejang-kejang yang berlebihan, tidak sadar, kesulitan bernafas bahkan dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara gangguan fungsi pada jantung dan susunan saraf pusat. efek samping akibat dari pemberian suntikan anestesi lokal terjadi setelah 5-10 menit. Dosis anestesi yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi karena penyutikan tunggal, tambahan atau ulang. 1,16,23 Penatalaksanaan overdosis tergantung dari gejala dan tanda yang terjadi, namun dapat dicegah dengan berhati-hati dalam melakukan teknik penyuntikan dan melakukan pengamatan penuh pada pasien. Hal yang paling penting adalah mengetahui dosis maksimum obat anestesi lokal yang dianjurkan berdasarkan berat badan. Jika ada reaksi yang memerlukan suplai oksigen maka dibutuhkan alat respirasi buatan seperti ambu, hal ini untuk mencegah gagalnya respirasi. Bila sudah dapat ditangani maka rujuk pasien segera ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. 16,23 Universitas Sumatera Utara KERANGKA KONSEP Penggunaan Dosis Anestesi Lokal pada Pencabutan Gigi oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik PENGETAHUAN MAHASISWA 1. Definisi anestesi lokal 2. Jenis obat anestesi lokal - Golongan ester - Golongan amida 3. Dosis maksimum penggunaan anestesi lokal 4. Efek samping penggunaan anestesi lokal 5. Komplikasi anestesi lokal - Komplikasi lokal - Komplikasi sistemik PERILAKU PENGGUNAAN DOSIS ANESTESI LOKAL 1. Dosis maksimum 2. Jenis obat anestesi lokal - Golongan ester - Golongan amida 3. Efek samping penggunaan anestesi lokal 4. Komplikasi anestesi lokal - Komplikasi lokal - Komplikasi sistemik Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Tingkat Pengetahuan penggunaan Antibiotik Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGM-P FKG USU Periode september 2013 – maret 2014

4 77 84

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

2 58 54

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 10

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 3

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 24

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 2

Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik tentang fase penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG USU

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Dosis Anestesi Lokal Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU Tahun 2013

0 0 19