Perilaku Responden tentang Penggunaan Dosis Anestesi Lokal pada Pencabutan Gigi

Tabel 7. Kategori Pengetahuan Responden tentang Penggunaan Dosis Anestesi Lokal pada Pencabutan Gigi n= 38 Kategori Jumlah Persentase Baik Cukup Kurang 13 17 8 34,3 44,7 21 Total 38 100

4.3 Perilaku Responden tentang Penggunaan Dosis Anestesi Lokal pada Pencabutan Gigi

Perilaku responden tentang penggunaan dosis anestesi lokal termasuk kategori baik ≥80 dalam hal melakukan anamnesa sebelum penyuntikan. N amun demikian, masih ada sebesar 5,26 responden yang hanya kadang-kadang saja melakukan anamnesa sebelum penyuntikan, dan sebesar 7,9 responden yang tidak pernah melakukannya. Perilaku responden termasuk kategori cukup 60 - 79 dalam hal anamnesa pasien tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Hanya sebesar 26,31 responden yang kadang-kadang melakukan anamnesa pasien tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan sebesar 10,54 responden yang tidak pernah melakukannya. Perilaku responden termasuk kategori kurang 60, dalam hal melihat efek samping setelah penyuntikan, menimbang berat badan sebelum pemberian anestesi lokal, menghitung dosis anestesi yang harus diberikan, menggunakan dosis yang telah dihitung, menangani pasien yang mengalami komplikasi. Sebesar 15,8 responden yang hanya kadang-kadang saja melihat efek samping setelah penyuntikan, dan masih ada sebesar 39,47 responden yang tidak pernah melihat efek samping tersebut. Namun dari keseluruhan responden, tidak ada satu pun responden yang melakukan penimbangan berat badan dan perhitungan dosis anestesi lokal. Selain itu hal yang sama juga didapat pada penggunaan dosis setelah perhitungan, bahwa tidak ada satu pun responden yang menggunakan dosis anestesi lokal yang telah dihitung. Hal ini saling berkaitan, karena penetapan dosis anestesi lokal didapat apabila kita menimbang berat badan pasien terlebih dahulu, kemudian menghitung dosis dengan Universitas Sumatera Utara memasukkan hasil berat badan pasien, serta menggunakan dosis anestesi lokal tersebut untuk penyuntikan Tabel 8. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Perilaku Responden tentang Penggunaan Dosis Anestesi Lokal pada Pencabutan Gigi n= 38 Perilaku Selalu Kadang- kadang Tidak Pernah Jlh Jlh Jlh Melakukan anamnesa sebelum penyuntikan Menganamnesa pasien tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi Melihat efek samping setelah penyuntikan Menangani pasien yang mengalami komplikasi Menghitung dosis anestesi yang harus diberikan Menimbang berat badan sebelum pemberian anestesi lokal Menggunakan dosis yang telah dihitung 33 24 17 86,84 63,15 44,73 2 10 6 7 5,26 26,31 15,8 18,4 3 4 15 31 38 38 38 7,9 10,54 39,47 81,6 100 100 100 Hasil penelitian tentang perilaku penggunaan dosis anestesi lokal pada pencabutan gigi didapat persentase tertinggi pada kategori kurang yaitu 68,4. Sebanyak 31,6 responden termasuk kategori cukup dan 0 responden termasuk kategori baik Tabel 9. Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Kategori Perilaku Responden tentang Penggunaan Dosis Anestesi Lokal pada Pencabutan Gigi n= 38 Kategori Jumlah Persentase Baik Cukup Kurang 12 26 31,6 68,4 Total 38 100 Terdapat beberapa alasan responden untuk tidak melakukan perilaku pengunaan dosis anestesi lokal dari masing-masing pertanyaan dalam kuesioner. Alasan terbanyak mengapa tidak melakukan penimbangan berat badan sebelum melakukan pemberian anestesi lokal adalah tidak tersedianya alat penimbang berat badan di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU47,3, diikuti alasan terbanyak responden tidak melakukan anamnesa sebelum penyuntikan adalah terburu-buru sehingga lupa untuk melakukan anamnesa60. Alasan terbanyak tidak menganamnesa obat-obatan yang sedang dikonsumsi adalah responden akan menganamnesa pasien yang berumur diatas 30 tahun35,7. Alasan terbanyak tidak menghitung dosis maksimum yang harus diberikan adalah responden tidak mengetahui bagaimana cara menghitung dosis maksimum anestesi lokal39,5. Seluruh responden 100 tidak menggunakan dosis yang sesuai aturan pada saat penyuntikan karena tidak ada yang menghitung dosis maksimum anestesi lokal dengan menggunakan penimbangan berat badan. Responden tidak melihat efek samping setelah penyuntikan karena responden langsung melakukan tindakan tanpa melihat efek samping dari anestesi lokal42,8. Responden tidak pernah menangani pasien yang mengalami komplikasi setelah penyuntikan karena tidak kembalinya pasien ke klinik setelah pencabutan gigi18,4. Tabel 10 Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Alasan Responden Tidak Melakukan Perilaku Penggunaan Dosis Anestesi Lokal n=38 Alasan Jumlah Tidak melakukan penimbangan berat badan sebelum melakukan pemberian anestesi lokal • Tidak tersedia alat penimbang berat badan di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU • Tidak ada instruksi kepada Mahasiswa Kepaniteraan Klinik untuk melakukan penimbangan berat badan • Lain-lain Tidak melakukan anamnesa sebelum penyuntikan • Terburu-buru sehingga lupa untuk melakukan anamnesa • Merasa bahwa pasien dalam kondisi baik sehingga tidak melakukan anamnesa Tidak menganamnesa obat-obatan yang sedang dikonsumsi • Akan menganamnesa pasien yang berumur 30 tahun • Tidak mengetahui pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi pasien terhadap efektivitas anestesi lokal • Akan menganamnesa bila ingat • Akan menganamnesa apabila mengetahui pasien menderita suatu penyakit sistemik • Lain-lain Tidak menghitung dosis maksimum yang harus diberikan • Tidak mengetahui bagaimana cara menghitung dosis maksimum anestesi lokal • Tidak tersedia alat penimbang berat badan di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU sehingga responden tidak menghitung dosis maksimum anestesi lokal • Lain-lain Pada saat penyuntikan tidak menggunakan dosis yang sesuai aturan • Tidak ada responden yang melakukan perhitungan dosis maksimum anestesi lokal dengan menggunakan penimbangan berat badan Tidak melihat efek samping setelah penyuntikan • Responden langsung melakukan tindakan tanpa melihat efek samping • Pasien langsung pulang Tidak pernah menangani pasien yang mengalami komplikasi setelah penyuntikan • Tidak kembalinya pasien ke Klinik setelah pencabutan 18 5 15 3 2 5 3 2 1 3 15 10 13 38 9 12 28 47,3 13,2 39,5 60 40 35,7 21,4 14,3 7,2 21,4 39,5 26,3 34,2 100 42,8 57,2 73,7 Universitas Sumatera Utara gigi • Tidak adanya keluhan pasien setelah pencabutan gigi • Responden kadang-kadang mendapati pasien yang mengalami komplikasi Contoh dry socket karena penggunaan dosis anestesi lokal yang berlebih. 7 3 18,4 7,89 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Tingkat Pengetahuan penggunaan Antibiotik Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGM-P FKG USU Periode september 2013 – maret 2014

4 77 84

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

2 58 54

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 10

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 3

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 24

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 2

Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik tentang fase penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG USU

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Dosis Anestesi Lokal Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU Tahun 2013

0 0 19