2.4 Pencemaran Lingkungan
Materi IPA yang digunakan dalam pengembangan LKS merupakan materi IPA terpadu dengan menggunakan tema secara tematik. Pendekatan
pembelajaran tematik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat memadukan beberapa mata pelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran ini justru menekankan pada pengembangan kompetensi lintas kurikulum antar mata pelajaran. Oleh karena itu, siswa akan memiliki
kompetensi yang cukup, baik terhadap pemahaman konsep-konsep dalam mata pelajaran itu sendiri maupun kompetensi lintas kurikulum yang diharapkan antar
mata pelajaran tersebut Korja, 2010. Siswa dapat memiliki kopetensi yang cukup dalam memahami konsep-konsep IPA apabila ada kemauan dalam diri
siswa untuk belajar. Hamdu dan Agustina 2011 berpendapat bahwa dalam belajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar
dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam
belajar, dalam hal ini belajar IPA . Tema pencemaran lingkungan merupakan suatu tema
yang menggabungkan dua bidang kajian IPA terpadu yaitu bidang materi dan sifatnya
serta makhluk hidup dan kehidupan dengan menggunakan keterpaduan model connected. Adapun keterpaduan materinya diuraikan sebagai berikut:
a. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya bahan anorganik atau organik atau organisme ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu atau
membahayakan organisme di lingkungan tersebut. Pencemaran dapat terjadi secara alami atau sebagai kegiatan manusia. Seiring dengan pertambahan
penduduk, semakin banyak pula kebutuhan manusia. Untuk mencukupi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, udara, dan tanah.
Eksploitasi hutan oleh manusia dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan pembakaran hutan untuk lahan pertanian, dan penggundulan
atau penebangan
liar. Eksploitasi
hutan secara
besar-besaran tanpa
memperhitungkan prinsip ekologi akan merugikan manusia sendiri. Akibat penebangan hutan adalah punahnya organisme yang terdapat di dalamnya, suhu
lingkungan meningkat, terjadinya erosi, tanah longsor, kekeringan ketika musim kemarau, dan banjir ketika musim hujan.
b. Pengenalan bahan kimia
Bahan kimia sudah menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari bahan pencuci, kosmetik, pembersih lantai, pemutih, dan
pembasmi serangga. Bahan pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda.
Produk bahan pembersih antara lain sabun, detergen, dan pembersih. Pemutih ada yang berbentuk padat dan cair. Pemutih dalam bentuk padat contohnya adalah
kaporit, sedangkan pemutih yang berbentuk cair yaitu NaOCl atau hiploklorit. Bahan kimia lain yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari yaitu
pewangi dan pembasmi serangga. c.
Pencemaran lingkungan Pada materi ini diterpadukan antara materi pengenalan bahan kimia
dengan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Keterpaduan materi terletak pada pokok bahasan pencemaran yang akan dikaitkan dengan materi pengenalan bahan
kimia. Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena terdapat bahan kimia yang masuk kedalam lingkungan secara terus-menerus dan berlebih. Banyaknya bahan-
bahan kimia yang menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Semakin banyak
kebutuhan manusia semakin banyak bahan-bahan kimia yang digunakan. Penanggulangan terhadap pencemaran lingkungan yang meliputi
pencemaran air, tanah, dan udara sangat diperlukan untuk kehidupan manusia di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ozkan 2013 berpendapat bahwa
lingkungan yang terbentuk dari udara, air, tanah yang diperlukan untuk bertahan hidup sejak manusia lahir sangat penting untuk semua periode kehidupan dari
masa sekarang hingga masa yang akan datang. LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan merangsang
kepekaan siswa serta melibatkan siswa dengan lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Menurut Wilson, sebagaimana dikutip oleh Ozkan 2013,
keterlibatan siswa dengan lingkungan merangsang dan menumbuhkan
kemampuan berpikir kritis, penyedia topik yang tak terhitung untuk konservasi, dan merangsang imajinasi siswa.
2.5 Kerangka Berpikir