Berdasarkan hasil perhitungan dari 40 soal uji coba diperoleh bahwa: Tabel 3.4 Daya pembeda soal uji coba pada kriteria soal valid
No Kriteria
No Soal Jumlah
1 Jelek
- 2
Cukup 7, 13, 16, 19, 21, 23, 25, 30, 31, 35, 36, 38
12 3
Baik 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 17, 18, 23, 24, 28, 29,
32, 33, 34, 39 19
4 Sangat
baik 26
1 Data selengkapnya terdapat pada lampiran
11
3.10 Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan statistik. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis tanggapan pakar, siswa, dan guru. Angket dalam penelitian ini
mempunyai jawaban ya atau tidak. Angket dari siswa dan guru mengenai pembelajaran menggunakan LKS berbasis word square dianalisis
menggunakan rumus sebagai berikut:
100 maksimal
skor jumlah
ya menjawab
yang skor
jumlah
Nilai
Angka presentase selanjutnya dikonfirmasi pada kriteria penilaian yang mengacu pada pendekatan dengan skala Guttman sebagai berikut:
80 - 100 = Sangat baik 70 - 79
= Baik
40 - 59 = Cukup baik
20 - 39 = Kurang baik
0 - 19 = Tidak baik
Sedangkan untuk menganalisis hasil validasi media dan materi mengenai kelayakan LKS dianalisis dengan cara deskritif presentasi
menggunakan rumus:
� =
�
� 100
Keterangan : P
= Persentasi f
= Skor yang diperoleh N
= Skor keseluruhan Sudijono, 2006 Hasil perhitungan kelayakan dikategorikan sesuai kriteria penilaian
menurut Muljono dalam buletin BSNP 2007: 1 Layak, modul dinyatakan layak jika komponen kelayakan isi mempunyai
rata-rata skor minimal 69. Komponen kebahasaan, penyajian dan
kegrafikan mempunyai rata-rata skor lebih besar dari 63.
2 Layak dengan revisi, LKS dinyatakan layak dengan revisi jika komponen kelayakan isi mempunyai rata-rata skor minimal 69, komponen kelayakan
bahasa, penyajian, dan kegrafikan mempunyai rata-rata skor kurang dari atau sama dengan 63 pada setiap komponen.
3 Tidak layak, LKS dinyatakan tidak layak jika memiliki rata-rata skor sama dengan 25 pada salah satu komponen.
b. Menghitung nilai akhir masing-masing siswa dengan cara: �
ℎ = � + � + �
3 Keterangan:
NE : Nilai evaluasi akhir
NTI : Nilai tugas individu
ND : Nilai diskusi
c. Menghitung rata-rata nilai
� =
� �
Keterangan : X
: Rata-rata nilai � : Jumlah seluruh Nilai
N : Jumlah siswa Arikunto, 2009.
d. Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa Uji ketuntasan belajar yaitu untuk mengetahui sejauh mana suatu
metode pegajaran berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran secara tuntas, sehingga metode tersebut
dikatakan efektif. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70. Jika
siswa tersebut tidak mencapai nilai 70 maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas belajar sehingga perlu perbaikan dan pengayaan. Untuk mengetahui
ketuntasan belajar digunakan rumus deskriptif sebagai berikut:
P= f
N x 100
Keterangan: P
= ketuntasan belajar siswa secara klasikal f
= jumlah siswa tuntas belajar N
= jumlah seluruh siswa Sudijono, 2006 Dalam perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal dengan
rumus diatas maka “f” merupakan simbol dari jumlah siswa yang memiliki nilai
≥70 dan “N” merupakan simbol dari seluruh siswa peserta tes. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dicapai jika
≥ 85 siswa mencapai ketuntasan belajar Mulyasa, 2009.
e. Menghitung Data Hasil Observasi Hasil observasi siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan
dihitung dengan rumus sebagai berikut: � = � � 100
Keterangan : P = Persentasi
f = Skor yang diperoleh N= Skor keseluruhan Sudijono, 2006
Angka presentase selanjutnya dikonfirmasi pada kriteria penilaian yang mengacu pada pendekatan dengan skala likert sebagai berikut:
85 - 100
= Sangat aktif
70 - 84 = Aktif
55 - 69 = Cukup aktif
40 - 54 = Kurang aktif
25 - 39 = Tidak aktif
f. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam
penelitian ini adalah: 1. Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan dikatakan layak oleh pakar
atau ahli. 2. Lembar Kerja Siswa efektif atau tidak untuk menunjang proses
pembelajaran.
37
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pengembangan LKS berbasis word square dalam pembelajaran pencemaran lingkungan meliputi hasil penilaian kelayakan LKS
oleh pakar, hasil belajar siswa, aktivitas siswa, serta tanggapan siswa dan guru. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
4.1.1 Hasil Pengujian Skala Kecil
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Semarang pada semester genap 2012 2013. Subjek penelitian ini adalah 15 orang siswa dari kelas VIII H
mewakili kelas skala kecil, kelas VII D sebagai kelas skala besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Perangkat
ini dikatakan bagus efektif apabila hasil validasi pakar media, pakar materi, hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan tanggapan siswa dan guru selama proses
pembelajaran memberikan penilaian baik. Penilaian LKS pencemaran lingkungan berbasis word square dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian tahap I
dan instrumen penilaian tahap II oleh pakar. Pakar dalam penelitian ini meliputi pakar media dan pakar materi, serta dua guru IPA di MTs Negeri 1 Semarang.
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengembangkan perangkat
pembelajaran. Untuk mengetahui kelayakan dari LKS yang telah dikembangkan tersebut maka, peneliti mengujikanya di MTs N 1 Semarang.