4.3.1 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
1. Pengaruh faktor produksi luas lahan tidak berpengaruh signifikan
terhadap hasil produksi benih pada Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang. Nilai koefisien dari luas lahan adalah
0,524, artinya setiap rasio penambahan faktor produksi luas lahan sebesar 1 persen akan meningkatkan jumla h produksi benih sebesar
0,524 persen ceteris paribus. Pengembangan perbenihan harus semakin ditingkatkan.
Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan cara menambah luas lahan. Semakin luas lahan garapan, maka akan semakin luas
lahan yang dapat digunakan dalam proses produksi. Dalam pertanian, terutama di negara kita, faktor produksi tanah mempunyai kedudukan
paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan dengan faktor- faktor produksi lainnya.
Mubyarto, 1986:76. 2.
Pengaruh faktor produksi tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Nilai koefisien dari tenaga kerja adalah 0,189,
artinya setiap rasio penambahan faktor produksi tenaga kerja sebesar 1 persen akan meningkatkan jumlah produksi benih sebesar 0,189
persen ceteris paribus. 3.
Pengaruh faktor produksi benih terhadap hasil produksi adalah positif dan signifikan. Nilai koefisien dari benih adalah 0,351, artinya setiap
rasio penambahan faktor produksi benih sebesar 1 persen aka n meningkatkan jumlah produksi sebesar 0,351 persen ceteris paribus.
Kualitas benih sangat menentukan keberhasilan suatu usahatani, sehingga apabila kemampuan tumbuhnya rendah, jumlah
populasi per satuan luas akan berkurang. Salah satu kunci budidaya padi terletak pada kualitas beniih yang ditanam. Untuk itu diperlukan
benih yang memiliki daya tumbuh yang tinggi 90-100. dan sehat. 4.
Pengaruh faktor produksi pupuk terhadap hasil produksi adalah positif dan signifikan. Nilai koefisien dari pupuk adalah 3,45 , artinya setiap
rasio penambahan faktor produksi pupuk sebesar 1 persen akan menaikan jumlah produksi sebesar 3,45 persen ceteris paribus.
Pemberian pupuk bertujuan untuk mempertahankan status hara dalam tanah, menyediakan unsur hara secara seimbang bagi
pertumbuhan atau perkembangan tanaman, meningkatkan kualitas buah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Selain itu pemberian
pupuk juga bertujuan untuk mencukupi satu atau beberapa unsur hara pada tanaman, agar tanaman berproduksi secara berkelanjuta n. Nilai
elastisitas penggunaan pupuk sebesar 3,450 atau 1 ini menunjukan bahwa penggunaan pupuk akan menaikan output berupa produksi
benih padi. Pada prinsipnya pemupukan yang benar adalah menambahkan ke
dalam tanah unsur-unsur yang kurang, tetapi dibutuhkan oleh tanaman Triyanto, 2006:66. Kurangnya informasi dan pengetahuan akan
tingkat kesuburan lahan yang dimilikinya, maka setiap saat pemupukan selalu ditambahkan sejumlah jenis pupuk, sekalipun
diantara pupuk itu ada yang tidak diperlukan penambahannya karena di dalam tanah sudah cukup tersedia, sehingga dengan kondisi tersebut
pemupukan yang diberikan tidak memberikan tambahan produksi yang berarti.
4.3.2 Efisiensi Teknis