Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Penyesuaian Perkawinan

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode regresi untuk melihat kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang ada dengan melihat faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu Suryabrata, 2008. Jadi, dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap penyesuaian perkawinan pada pasangan beda etnis.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Penyesuaian Perkawinan 2. Variabel bebas : Dukungan Sosial Keluarga

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Penyesuaian Perkawinan

Penyesuaian perkawinan adalah proses dimana suami istri melakukan adaptasi, akomodasi kebutuhan, keinginan, dan harapan masing-masing pasangan untuk mendapatkan kepuasan maksimum dalam hubungan pernikahan. Penyesuaian perkawinan diukur dengan skala yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan kriteria penyesuaian perkawinan yang dikemukakan Hurlock 1999 yaitu kebahagiaan suami istri, kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari Universitas Sumatera Utara perbedaan pendapat, penyesuaian yang baik dari anak-anak, hubungan yang baik antara orangtua dan anak, kebersamaan, penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan dan penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan. Penyesuaian perkawinan dapat dilihat dari skor yang diperoleh pada skala penyesuaian perkawinan. Skor yang tinggi pada skala penyesuaian perkawinan menunjukkan bahwa pasangan berhasil dalam penyesuaian perkawinannya, sebaliknya skor yang rendah pada skala penyesuaian perkawinan menunjukkan pasangan gagal dalam penyesuaian perkawinannya.

2. Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga adalah derajat bantuan, perhatian, kenyamanan, penghargaan, informasi yang diperoleh dan dirasakan seseorang dari keluarganya. Pengukuran pada dukungan sosial ini didasarkan pada kualitas dukungan sosial yang diterima, sebagaimana yang dipersepsikan individu penerima dukungan. Dukungan sosial diukur dari bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukanan Cutrona Russell 1990 yang terdiri dari, Emotional support, Network support, Esteem support, Tangible Support dan Informational support. Dukungan sosial keluarga dapat dilihat dari skor yang diperoleh pada skala dukungan sosial. Skor tinggi pada skala dukungan sosial yang diperoleh pasangan menunjukkan bahwa pasangan mendapatkan dukungan sosial yang tepat, sebaliknya skor rendah pada skala dukungan sosial menunjukkan bahwa pasangan kurang mendapatkan dukungan sosial. Universitas Sumatera Utara

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian merupakan individu yang menjadi sumber data penelitian. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan etnis Batak Toba -Tionghoa. Mengingat keterbatasan penulis untuk menjangkau seluruh populasi, maka penulis hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu yang lebih dikenal dengan nama sampel. Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Usia pernikahan 20 tahun kebawah Masa awal menjadi orangtua merupakan transisi hidup yang penuh tekanan yang melibatkan perubahan yang postitif dan negatif Cowan Cowan dalam Sigelman Rider, 2003. Seiring bertambahnya usia anak, maka orangtua perlu mengadakan penyesuaian-penyesuaian sebagaimana dikatakan oleh Crnic Booth dalam Sigelman Rider, 2003 bahwa stress dan ketegangan merawat anak-anak lebih besar daripada merawat bayi dan lahirnya anak kedua akan menambah tingkat stres orangtua O’ Brien, dalam Sigelman Rider, 2003. Semakin dewasa usia anak maka timbul konflik-konflik baru antara anak dan orang tua. Ini berlangsung kurang lebih selama 20 tahun Duvall, 1985. 2. Memiliki anak Sesuai dengan yang disampaikan oleh Hurlock 1999, bahwa salah satu kriteria keberhasilan penyesuaian perkawinan adalah hubungan yang baik antara Universitas Sumatera Utara orang tua dan anak, dan penyesuaian yang baik dengan anak-anak yang dapat dilihat dari keberhasilan penyesuaian pasangan. 3. Pasangan Batak Toba - Tionghoa Sesuai dengan Hurlock 1999 bahwa pernikahan campuran, latar belakang budaya yang berbeda dapat mempengaruhi penyesuaian dalam pernikahan.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan non probability sampling. Teknik non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Metode incidental berarti tidak semua individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel, hanya individu-individu yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang diteliti dan sesuai dengan kriteria penelitian Hadi, 2000. Alasan menggunakan teknik sampling ini adalah mengingat subjek yang akan diteliti sulit untuk ditemukan, dan ada kemungkinan akan mendapat penolakan sehingga peluang tidak semua orang mau menjadi subjek penelitian sangat besar. Teknik pengambilan sampel ini sesuai untuk penelitian mengingat jumlah populasi yang tidak memiliki jumlah data yang jelas dalam arti tidak ada sumber data yang pasti mengenai jumlah populasi penelitian. Besarnya sampel yang Universitas Sumatera Utara dipilih adalah berdasarkan pertimbangan ketepatan dan efisiensi biaya, tenaga, waktu dan kemampuan peneliti. Satu sampel yang baik harus memenuhi syarat bahwa ukuran dan besarnya memadai bergantung pada sifat populasi dan tujuan penelitian. Subjek untuk uji coba try out alat ukur melibatkan 30 pasangan suami- istri dan subjek data penelitian sebanyak 30 pasangan suami-istri yang merupakan pasangan beda etnis dan sesuai dengan karakteristik sampel yang sudah ditentukan.

D. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai sebuah instrumen untuk mengumpulkan data dalam bentuk skala psikologi. Skala yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang mengukur kekuatan persetujuan dari pernyataan-pernyataan untuk mengukur sikap atau perilaku. Metode skala yang digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2010. Skala yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah dua skala yaitu: 1. Penyesuaian perkawinan Model skala penyesuaian perkawinan ini menggunakan skala model Likert, terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yakni sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Aitem-aitem dalam skala disusun berdasarkan kriteria penyesuaian perkawinan oleh Hurlock 1999. Skala Universitas Sumatera Utara disajikan dalam bentuk pernyataan favorable dan unfavorable. Penilaian skala untuk item favorable adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai, nilai 3 untuk nilai untuk jawaban Sesuai, nilai 2 untuk jawaban Tidak Sesuai, dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. Sedangkan penilaian untuk item unfavorable adalah nilai 1 untuk jawaban Sangat Sesuai, nilai 2 untuk jawaban Sesuai , nilai 3 untuk jawaban Tidak Sesuai, serta nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai . Alasan penggunaan penilaian ini adalah untuk meminimalisir respon netral ragu-ragu. Berikut ini adalah blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem skala penyesuaian perkawinan. Tabel 1 Blue print Skala Penyesuaian Perkawinan No Aspek Penyesuaian Perkawinan Indikator Perilaku Aitem Tot al Bobot Favor abel Unfav orabel 1 Kebahagiaan suami istri Memainkan peran bersama, cinta yang matang dan kuat, penyesuaian seksual, menerima peran sebagai orangtua 2,16,3 3,44,5 5 1,15,2 9,43 9 15,5 2 Hubungan antara orangtua dan anak Hubungan yang baik dengan anak, penyesuaian dengan masalah anak 6,18,3 4,45 3,17,3 0,46 8 13,8 3 Penyesuaian yang baik dari anak- anak Anak menyesuaikan diri dengan teman-teman, berhasil dalam belajar, bahagia di sekolah 7,35,4 7,58 4,19,3 1,48 8 13,8 4 Memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat Kemampuan mengalah, mengerti pendapat orang lain 8,22,3 6,49 5,20,3 2,51,5 6 9 15,5 5 Kebersamaan Menikmati waktu dan berkumpul bersama 12,26, 40,50 9,23,3 7 7 12,1 6 Penyesuaian keuangan Membelanjakan pendapatan dengan tepat, menikmati usahanya dengan baik, saling membantu kebutuhan keluarga. 13,27, 21,41 10,24, 38,52 8 13,8 7 Penyesuaian dengan keluarga pasangan Hubungan yang baik dengan keluarga, menghindari percecokan. 14,28, 42,54, 57 11,25, 39,53 9 15,5 Total 58 100 Universitas Sumatera Utara 2. Dukungan Sosial Keluarga Model skala dukungan sosial keluarga ini menggunakan skala model Likert, terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yakni sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Aitem-aitem dalam skala ini disusun berdasarkan bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukanan oleh Cutrona dan Russell dalam Goldsmith, 2004. Penilaian skala untuk item favorable adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai, nilai 3 untuk nilai untuk jawaban Sesuai , nilai 2 untuk jawaban Tidak Sesuai, dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. Sedangkan penilaian untuk item unfavorable adalah nilai 1 untuk jawaban Sangat Sesuai, nilai 2 untuk jawaban Sesuai, nilai 3 untuk jawaban Tidak Sesuai , serta nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. Berikut adalah blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem skala dukungan sosial keluarga. Tabel 2 Blue print Skala Dukungan Sosial Keluarga No Dukungan Sosial Indikator Perilaku Aitem Total Bobot Favor abel Unfav orabe l 1 Emotional Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya perlindungan, perhatian, rasa nyaman, empati, merasa diterima. 1,11,2 1,22,3 3,39 4,12,2 3,34,4 11 26,2 2 Network Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya perasaan menjadi bagian kelompok, ketertarikan yang sama, kebersamaan 2,13,2 5,35 5,14,2 6,37 8 19,0 3 Esteem Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya penilaian positif, penghargaan, pujian, persetujuan 3,15,2 9,36 6,17,2 7, 42 8 19,0 4 Tangible Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya bantuan uang,barangjasa 7,16,3 9,18,2 8 6 14,3 5 Informationa l Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya nasehat-nasehat, panduan, saran-saran, umpan balik. 8,19,3 1,24, 41 10,20, 32, 38 9 21,4 Total 42 100 Universitas Sumatera Utara

E. Validitas, Daya Beda Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Uji Validitas

Validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes Azwar, 2009. Untuk mengkaji validitas alat ukur, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity. Pertama sekali karakteristik yang akan diukur ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-aitem yang mengacu pada blue print yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem diuji coba. Selanjutnya seleksi aitem dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan komputer dari program SPSS versi 20.0 for windows. Prosedur pengujian ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem.

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji korelasi aitem total adalah uji konsistensi antar aitem dengan tes secara keseluruhan. Selanjutnya aitem-aitem diukur daya bedanya. Daya beda aitem menunjukkan sejauh mana aitem mampu membedakan antara kelompok yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Koefisien korelasi aitem dengan skor total harus signifikan, untuk memperoleh skor total digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Semakin tinggi korelasi positif antara skor aitem dengan skor total maka semakin tinggi pula konsistensi antara aitem tersebut dengan skor total yang diperoleh, Universitas Sumatera Utara sehingga daya bedanya juga semakin tinggi. Bila koefisien korelasinya rendah atau mendekati nol, berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi alat ukur tes dan daya bedanya tidak baik. Apabila korelasi berharga negatif, dapat diartikan terdapat kelemahan pada aitem tersebut Azwar, 2010. Uji daya beda aitem ini akan digunakan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala dukungan sosial keluarga dan skala penyesuaian pernikahan. Index daya beda aitem yang diperoleh dari perhitungan dibandingkan dengan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Aitem yang lulus seleksi adalah aitem yang memiliki nilai yang lebih besar atau sama dengan 0.361 sesuai dengan nilai harga kritik dari r Product Moment pada N = 30 dengan p = 0.05.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya Azwar, 2009. Dari sejumlah aitem yang terpilih memiliki daya beda aitem yang tinggi dilakukan komputasi untuk memperoleh koefisien reliabilitas. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan SPSS version 20.0 for Windows.

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala penyesuaian pernikahan dilakukan terhadap 30 pasangan beda etnis. Adapun distribusi hasil uji coba skala penyesuaian pernikahan akan dijelaskan pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Blue print Skala Penyesuaian Perkawinan Setelah Uji Coba No Aspek Penyesuaian Perkawinan Indikator Perilaku Aitem lama Aitem baru To tal Bob ot Fav Unfav Fav Unfa v 1 Kebahagiaan suami istri Memainkan peran bersama, cinta yang matang dan kuat, penyesuaian seksual, menerima peran sebagai orangtua 2 ,16,33 ,44,55 1,15,2 9,43 9,20, 28,33 1,17 6 15,4 2 Hubungan antara orangtua dan anak Hubungan yang baik dengan anak, penyesuaian dengan masalah anak 6,18,34 ,45 3,17,3 ,46 2,21, 29 30 4 10,3 3 Penyesuaian yang baik dari anak-anak Anak menyesuaikan diri dengan teman- teman, berhasil dalam belajar, bahagia di sekolah 7,35,47 ,58 4,19 ,3 1,48 3,22, 36 18 4 10,3 4 Memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat Kemampuan mengalah, mengerti pendapat orang lain 8,22,36 ,49 5 ,20,3 2,51,5 6 4,11, 23,31 19,34 ,39 7 18 5 Kebersamaan Menikmati waktu dan berkumpul bersama 12,26,4 0,50 9,23,3 7 6,14, 25 12,37 ,35 6 15,4 6 Penyesuaian keuangan Membelanjakan pendapatan dengan tepat, menikmati usahanya dengan baik, saling membantu kebutuhan keluarga. 13,27,2 1,41 10 ,24, 38,52 7,10, 15,26 13,24 ,32 7 18 7 Penyesuaian dengan keluarga pasangan Hubungan yang baik dengan keluarga, menghindari percecokan. 14,28,4 2,54,57 11,25, 39,53 8,16, 27,38 5 5 10,3 Total 39 100 Berdasarkan hasil uji coba di atas, sebanyak 58 aitem dalam skala penyesuaian perkawinan, hanya 39 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian rit 0,361. Adapun jumlah aitem yang tidak dapat disertakan gugur sebanyak 19 aitem, antara lain no 2, 3, 4, 5, 15, 17, 18, 19, 10, 25, 30, 39, 43, 47, 48, 50, 51, 53, 54. Universitas Sumatera Utara Nilai koefisien alpha sebesar 0,922 dan koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,363 hingga 0,799. Jadi, ada sebanyak 39 aitem penyesuaian perkawinan yang dipakai saat pengambilan data dengan perubahan tata letak nomor aitem- aitem. Uji coba skala dukungan sosial keluarga dilakukan terhadap 30 pasangan beda etnis. Distribusi hasil uji coba skala dukungan sosial keluarga akan dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 4 Blue-Print Skala Dukungan Sosial Keluarga Setelah Uji Coba No Dukungan Sosial Indikator Perilaku Aitem lama Aitem baru Tot al Bobot Fav Unfav fav Unfav 1 Emotional Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya perlindungan, perhatian, rasa nyaman, empati, merasa diterima. 1,11, 21,22 ,33,3 9 4,12, 23,34,4 1,7,1 1,12, 22,27 3,13 8 25 2 Network Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya perasaan menjadi bagian kelompok, ketertarikan yang sama, kebersamaan 2,13 , 25,35 5 ,14, 26, 37 15,23 16,25,2 9 5 15,6 3 Esteem Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya penilaian positif, penghargaan, pujian, persetujuan 3,15, 29,36 6,17,27 ,42 2,8,1 9,24 4,10,17 ,31 8 25 4 Tangible Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya bantuan uang,barangjasa 7 ,16, 30 9,18, 28 9,20 6,18 4 12.5 5 Information al Support Merasakan dukungan sosial dengan adanya nasehat-nasehat, panduan, saran- saran, umpan balik. 8,19, 31,24 ,41 10,20,3 2,38 5,14, 21,28 26,30,3 2 7 21,9 Total 32 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji coba di atas, sebanyak 42 aitem dalam skala dukungan sosial keluarga ada 32 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian rit 0,361. Adapun jumlah aitem yang tidak dapat disertakan gugur sebanyak 10 aitem, antara lain no 2, 5, 7, 12, 13, 18, 19, 20, 34 dan 40. Nilai koefisien alpha sebesar 0,928 dan koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,380 hingga 0,770. Jadi, ada sebanyak 32 aitem dukungan sosial keluarga yang dipakai saat pengambilan data dengan perubahan tata letak nomor aitem-aitem.

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa prosedur yaitu:

1. Tahap Persiapan Alat Ukur Penelitian

Pada tahapan ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat alat ukur dan melakukan uji coba alat ukur. Penelitian ini menggunakan 2 skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Pembuatan skala dibantu oleh professional judgement yaitu dosen pembimbing sebagai professional judgement untuk skala penyesuaian perkawinan dan dukungan sosial keluarga. Skala pertama adalah skala dukungan sosial keluarga, dimana ada 5 lima aspek yang digunakan dalam membuat aitem-aitem berdasarkan teori Cutrona Russell dalam Goldsmith, 2004. Sedangkan untuk skala kedua adalah skala penyesuaian perkawinan dimana ada 7 tujuh aspek yang digunakan dalam menyusun aitem-aitem Universitas Sumatera Utara berdasarkan kriteria keberhasilan penyesuaian perkawinan yang dikemukakan oleh Hurlock 1999. Penyusunan skala ini diawali dengan membuat blue print yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem pernyataan, dimana terdapat 42 aitem untuk skala dukungan sosial, dan 58 aitem untuk skala penyesuaian perkawinan. Sebelum menjadi alat ukur penelitian yang sebenarnya, skala tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada sejumlah responden. Uji coba skala dilakukan dengan memberikan skala kepada 30 orang subjek yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan subjek penelitian. Uji coba skala dukungan sosial keluarga dan penyesuaian perkawinan dilaksanakan pada awal November 2012 sampai akhir Januari 2013. Setelah skala diujicobakan, maka data uji coba yang diperoleh diolah untuk menentukan aitem-aitem mana saja yang dapat digunakan sebagai aitem dalam penelitian yang sebenarnya. Aitem-aitem yang memenuhi kriteria disusun kembali dalam bentuk skala yang digunakan untuk penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada pasangan beda etnis Batak Toba – Tionghoa yang memenuhi karakteristik populasi. Pengambilan data dilakukan dengan meminta pasangan untuk mengisi skala penyesuaian perkawinan dan dukungan sosial keluarga yang telah disiapkan peneliti

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan mengguankan bantuan komputer program SPPS versi 20.0 for windows. Universitas Sumatera Utara

H. Metode Analisis Data

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dan berdasarkan identifikasi variabel penelitian, jenis data dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap penyesuaian perkawinan pada pasangan beda etnis Batak Toba – Tionghoa, maka peneliti menggunakan analisis statistik uji regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS versi 20.0 for windows. Sebelum dilakukan analisis regresi linear sederhana, terlebih dahulu diajukan uji asumsi penelitian yaitu asumsi terhadap variabel-variabel penelitian yang meliputi : 1. Uji Normalitas Adapun maksud dari uji normalitas ini adalah untuk mengtahui apakah distribusi masing-masing variabel yaitu variable dukungan sosial keluarga dan penyesuaian perkawinan telah menyebar secara normal. Uji normalitas sebaran dianalisis dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Sample Kolmogorov-Smirnov adalah suatu uji yang memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel skor yang diobservasi dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Kaidah normal yang digunakan adalah jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal Hadi, 2000 2. Uji Linearitas Uji linearitas hubungan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel dukungan sosial keluarga dan variabel penyesuaian perkawinan. Universitas Sumatera Utara Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan program komputer SPSS 20.0. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel dukungan sosial keluarga dengan variabel penyesuaian perkawinan adalah jika p 0,05 maka hubungannya antara variabel dukungan sosial keluarga dengan variabel penyesuaian perkawinan dinyatakan linier, sebaliknya jika p 0,05 berarti hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan penyesuaian perkawinan dinyatakan tidak linier Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN