dengan latar belakang yang berbeda, tingkat pendidikan yang berbeda, budaya dan latar belakang sosial yang berbeda. Ibu mertua dan kakak ipar
lebih cenderung sebagai masalah dalam ketidakcocokan dari pada bapak mertua dan abang ipar. Inti dalam perselisihan biasanya menyangkut
aktifitas dan peran wanita dalam rumah tangga.
3. Kondisi yang Menyebabkan Kesulitan dalam Penyesuaian Perkawinan
Hurlock 1999 mengemukakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan kesulitan dalam penyesuaian pernikahan yaitu:
1. Persiapan yang terbatas untuk pernikahan Penyesuaian seksual saat ini terlihat lebih mudah dilakukan dibandingkan
masa lalu, dikarenakan banyaknya informasi namun kebanyakan pasangan suami istri hanya menerima sedikit persiapan dibidang keterampilan
domestik, mengasuh anak, dan manajemen uang. 2. Perubahan peran dan status sosial menjadi suami atau istri.
Kecenderungan terhadap perubahan peran dalam perkawinan bagi pria dan wanita serta konsep yang berbeda tentang peran membuat penyesuaian
dalam pernikahan semakin sulit saat ini dibandingkan pada masa lalu. 3. Pernikahan dini
Pernikahan dini akan lebih banyak memerlukan proses penyesuaian diri masing-masing pasangan karena pada umumnya di usia ini individu belum
terlalu matang dalam hal emosional, ekonomi, dan seksual. 4. Konsep yang tidak realistis tentang perkawinan.
Universitas Sumatera Utara
Orang dewasa yang belajar di perguruan tinggi dengan pengalaman yang sedikit cenderung memiliki konsep yang tidak realistis mengenai makna
pernikahan dengan pekerjaan, pembelanjaan uang, atau perubahan pola hidup.
5. Perkawinan campuran, Perkawinan yang dilakukan antara dua adat istiadat yang berbeda dan
dapat mempersulit dalam penyesuaian. 6. Pacaran yang dipersingkat.
Periode masa pacaran yang singkat pada masa sekarang dibandingkan masa lalu, sehingga pasangan memiliki sedikit waktu untuk memecahkan
masalah tentang penyesuaian sebelum melangsungkan pernikahan. 7. Romantika perkawinan
Harapan yang berlebihan mengenai tujuan dan hasil pernikahan sering membawa kekecewaan yang menambah kesulitan penyesuaian terhadap
tugas dan tanggung jawab pernikahan.
4. Kriteria Keberhasilan Penyesuaian Perkawinan
Hurlock 1999, mengemukakan kriteria keberhasilan penyesuaian dalam perkawinan yang digunakan untuk menilai tingkat penyesuaian perkawinan, yaitu:
1. Kebahagiaan Suami-Istri Suami istri memperoleh kebahagiaan bersama akan membuahkan kepuasan yang
diperoleh dari peran yang mereka mainkan bersama. Mereka juga memiliki cinta yang matang dan teguh satu dengan yang lainnya. Mereka
Universitas Sumatera Utara
juga dapat melakukan penyesuaian seksual yang baik serta menerima peran sebagai orangtua.
2. Hubungan yang baik antara orangtua dan anak Hubungan yang baik antara anak dan orang tuanya mencerminkan keberhasilan
penyesuaian perkawinan terhadap masalah dengan anak. Jika hubungan antara anak dan orangtuanya buruk, maka suasana rumah tangga akan
diwarnai oleh perselisihan yang menyebabkan penyesuaian perkawinan menjadi sulit
3. Penyesuaian yang baik dari anak-anak Penyesuaian yang baik dari anak-anak adalah apabila anak dapat menyesuaikan dirinya
dengan teman-temannya, dan sangat disenangi oleh teman sebayanya, ia akan berhasil dalam belajar dan merasa bahagia dalam sekolah. Ini
merupakan bukti keberhasilan proses penyesuaian kedua orangtuanya terhadap perkawinan dan perannya sebagai orangtua.
4. Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat Perbedaan pendapat diantara anggota keluarga yang tidak dapat dielakkan biasanya
berakhir dengan salah satu dari tiga kemungkinan yaitu ketegangan tanpa pemecahan, salah satu mengalah demi perdamaian atau masing-masing
anggota keluarga mencoba untuk saling mengerti pendapat orang lain. Dalam jangka panjang hanya kemungkinan yang ketiga yang dapat
menimbulkan kepuasan jangka dalam penyesuaian perkawinan, walaupun kemungkinan pertama dan kedua dapat juga mengurangi ketegangan.
5. Kebersamaan
Universitas Sumatera Utara
Jika penyesuaian perkawinan dapat berhasil, maka keluarga dapat menikmati waktu yang digunakan untuk berkumpul bersama. Apabila hubungan keluarga telah
dibentuk dengan baik pada awal-awal tahun perkawinan, maka keduanya dapat mengikatkan tali persahabatan lebih erat lagi setelah menikah dan
membangun rumah atau usahanya sendiri. 6. Penyesuaian yang baik dengan keuangan
Bagaimanapun besarnya pendapatan, keluarga perlu mempelajari cara membelanjakan pendapatannya sehingga mereka dapat menghindari utang yang selalu
melilitnya agar disamping itu mereka dapat menikmati kepuasan atau usahanya dengan cara yang sebaik-baiknya.
7. Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan Suami istri yang mempunyai hubungan yang baik dengan pihak keluarga pasangan,
khususnya mertua, ipar laki-laki dan ipar perempuan, kecil kemungkinannya untuk terjadi percecokan dan ketegangan hubungan
dengan mereka.
5. Faktor-faktor Pendukung Penyesuaian Perkawinan Antar Etnis