semangat belajarnya sehingga dapat meraih hasil belajar yang maksimal pada sub materi pokok segiempat. Dalam penelitian ini tidak hanya kemampuan koneksi
matematik saja yang dinilai tetapi juga keyakinan diri siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang mendukung hal tersebut adalah penggunaan model
pembelajaran berbasis proyek.Dengan model permbelajaran berbasis proyek akan menumbuhkan koneksi matematik dan keyakinan diri yang baik sehingga siswa
sehingga tercapai prestasi belajar yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah model pembelajaran berbasis proyekefektif terhadap kemampuan koneksi matematik siswa?
2. Apakah model pembelajaran berbasis proyek efektif terhadap keyakinan diri siswa?
1.3 Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan antara lain:
1. Keefektifan Efektifartinya“berhasil” Echols Shandly, 1997: 207, jadi kefeektifan
berarti keberhasilan. Keefektifan suatu program pembelajaran menurut Kemp 1994: 320 dapat dilihat dari seberapa jauh siswa mencapai sasaran belajar yang
telah ditentukan dan pengukurannya dapat dilihat dari nilai ujian. Dalam penelitian ini menggunakan ketuntasan klasikal banyaknya siswa yang nilainya
tuntas atau memenuhi KKM sebesar 75 yang ditetapkan oleh pihak sekolah pada mata pelajaran matematika adalah lebih besar atau sama dengan 75.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini keefektifan yang dimaksud adalah keberhasilan pembelajaran, dengan indikator sebagai berikut:
1. nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek kelaseksperimen
mencapai ketuntasan KKM yaitu lebih besar atau sama dengan 75; 2. sekurang–kurangnya 75 dari banyaknya siswa kelas yang menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek kelas eksperimen telah mencapaiketuntasan;
3. nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol;
4. skor rata-rata keyakinan diri siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek Model pembelajaran berbasis proyek menurut Thomas sebagaimana dikutip
oleh Wena 2009: 144 adalah “model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek.” Langkah–langkah dalam pembelajaran berbasis proyek:
1. menentukan proyek yang dilakukan; 2. menentukan kerangka waktu proyek;
3. merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan;
4. merencanakan penilaian; 5. memulai proyek dengan siswa;
6. gambaran akhir proyek. 3. Koneksimatematik
Kemampuan koneksi matematik menurut Ruspiani sebagaimana dikutip oleh Permana Sumarmo 2007: 117 adalah “kemampuan mengaitkan konsep-
konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya.” Koneksi
matematik juga merupakan “kemampuan mengaitkan atau mengkoneksikan dengan dunia nyata siswa atau mengkoneksikan dengan kehidupan sehari-hari”
Palomaret al., 2006. 4. KeyakinandiriSelf efficacy
Keyakinan diri self efficacy menurut Bandura sebagaimana dikutip oleh Woolfolk 2009: 219 adalah “keyakinan seseorang akan kapabilitasnya untuk
mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pencapaian tertentu.” Bandura Dewanto, 2008: 125
mengemukakan ada empat sumber yang dapat meningkatkan atau menurunkan kualitas keyakinan diri individu, yaitu: pengalaman keberhasilan atau kegagalan
yang dialami individu sendiri, pengalaman keberhasilan atau kegagalan yang dialami orang lain, pernyataan positif atau negatif dalam kemampuan tertentu
terhadap suatu kelompok, dan kondisi psikologis individu misalnya perasaan akan berhasil atau kecemasan.
5. Segiempat
Segiempat adalah “suatu bangun geometri bidang yang terdiri atas empat titik, dengan ketentuan bahwa setiap tiga titiknya tidak merupakan garis lurus, dan
empat garis yang menghubungkan keempat titik itu dalam urutan yang berkesinambungan” Kerami Sitanggang, 2002: 246.
Dalam penelitian ini peneliti membatasi materi segiempat yang dibahas meliputi dua kompetensi yang harus dicapai oleh siswa yaitu, mengidentifikasi
sifat-sifat persegi panjang, persegi, jajargenjang; menghitung keliling dan luas bangun persegi panjang, persegi, dan jajargenjang serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
1.4 Tujuan Penelitian