Analisis Hasil Tes Kemampuan Koneksi Matematik

Tabel 3.4 Blue Print Skala Keyakinan Diri Hasil Uji Coba No Indikator Favorabel Unfavorabel 1 Usaha atau unjuk kerja untuk merealisasikan tindakaneffortperformance 2,5 8,9,11,12 2 Usaha atau unjuk kerja untuk merealisasikan tindakaneffortperformance 13,14,16,1 7,18,19,20 ,21, 22,23 24,25,27,28,2 9,30,31,32,33 ,34 3 Kegigihan berusaha untuk merealisasikan tindakan persistence 35,36,37,3 8,39,41 42,43,44,45

3.6.3 Pemberian Perlakuan

Setelah diketahui bahwa kedua kelompok sampel mempunyai kemampuan awal yang sama homogen, selanjutnya dapat dilakukan perlakuan. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional.

3.6.4 Analisis Akhir

a. Analisis Hasil Tes Kemampuan Koneksi Matematik

3.6.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berupa data yang berdistribusi normal atau tidak. Tes yang digunakan adalah tes chi kuadrat pada taraf signifikansi 5. Hipotesis yang digunakan: H : distribusi data nilai tes kemampuan koneksi matematik berdistribusi normal H 1 : distribusi data nilai tes kemampuan koneksi matematik tidak berdistribusi normal Rumusyang dipakai untuk perhitungan manual chi kuadratsebagai berikut. χ 2 = ∑ = − k i i i i E E O 1 2 Sudjana, 2005: 273. Keterangan : χ 2 : chi kuadrat i O : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian i E : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya kelas interval Kriteria pengujian, jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel , maka H diterima. Setelah dilakukan uji normalitas, langkah selanjutnya adalah: 1. jika kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu uji homogenitas varians; 2. jika kedua data salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas, dan langsung menggunakan uji Mann Whitney U untuk uji beda rata-ratanya. 3.6.2.2.2 Uji Homogenitas Untuk mengetahui apakah varians dari data sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas. Hipotesis yang digunakan: H : 2 1 σ 2 2 σ , data nilai tes kemampuan koneksi matematik kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama H 1 : 2 1 σ 2 2 σ , data nilai tes kemampuan koneksi matematik kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang tidak sama Rumus yang digunakan adalah : = Varians terbesar Varians terkecil Kriteria pengujian tolak H a jika , dengan , didapat dari daftar distribusi dengan peluang , sedangkan derajat kebebasan v 1 dan v 2 masing–masing sesuai dengan dk pembilang dan dk penyebut Sudjana, 2005: 250. Uji homogen dengan rumus di atas digunakan untuk data yang berdistribusi normal, namun jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji homogenitas tidak perlu dilakukan karena karena menggunakan untuk ujibeda rata-ratanya menggunakan uji Mann Whitney U. 3.6.2.2.3 Uji Ketuntasan Rata-Rata Kelas Jika databerdistribusi normal maka uji hipotesis ini menggunakan uji t dua pihak dilanjutkan uji t pihak kanan. Uji hipotesis ini menggunakan uji t dua pihak H : nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek sama dengan 75 H 1 : nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek tidak sama dengan 75 Rumusnya: √ Keterangan: t = nilai t hitung = nilai rata–rata tes kemampuan koneksi kelompok eksperimen = simpangan baku n = banyaknya siswa = 75 Dalam uji t dua pihak, jika 1 1 2 1 2 1 α α − − − t t t hitung harga hitung t berada pada daerah penerimaan H atau terletak di antara harga tabel t maka H diterima dan H 1 tolak, dengan tabel t adalah 1 2 1 α − t yang didapat dari daftar distribusi student t menggunakan peluang 1 2 1 α − dan 1 dk − = n Sudjana, 2005: 227. Uji hipotesis lanjut ini menggunakan uji t pihak kanan H : nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek lebih kecil atau sama dengan 75 H 1 : nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek lebih besar dari 75 Rumusnya sama dengan yang uji t dua pihak, tetapi hanya berbeda pada kriteria diterima maupun ditolaknya H . Dalam uji pihak kanan, bila harga hitung t lebih kecil atau sama dengan harga tabel t , maka H diterima dan tolak H 1 , dengan tabel t adalah α − 1 t yang didapat dari daftar distribusi student t menggunakan peluang α − 1 dan 1 dk − = n Sugiyono, 2007: 102. 3.6.2.2.4 Uji Proporsi Uji proporsi dilakukan untuk mengetahui apakah aspek kemampuan koneksi yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dapat mencapai ketuntasan klasikal yaitu sekurang-kurangnya 75 jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM 75 jika data berdistribusi normal maka menggunakan statistik . Uji hipotesis ini menggunakan uji dua pihak H : proporsi siswa yang nilai tes kemampuan koneksi matematiknya telah mencapai KKM dalam model pembelajaran berbasis proyek sama dengan 75 H 1 : proporsi siswa yang nilai tes kemampuan koneksi matematiknya telah mencapai KKM dalam model pembelajaran berbasis proyek tidak sama dengan 75 Rumusnya: z = nilai z hitung x = banyaknya siswa yang tuntas n = banyaknya siswa = proporsi Kriteria pengujian Sudjana 2005: 233 adalah terima H jika , dimana diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan peluang . Uji hipotesis lanjut ini menggunakan uji z pihak kanan H : proporsi siswa yang nilai tes kemampuan koneksi matematiknya telah mencapai KKM dalam model pembelajaran berbasis proyek lebih kecil atau sama dengan 75 H 1 : proporsi siswa yang nilai tes kemampuan koneksi matematiknya telah mencapai KKM dalam model pembelajaran berbasis proyek lebih besar dari 75 Rumusnya sama dengan yang uji z dua pihak, tetapi hanya berbeda pada kriteria diterima maupun ditolaknya H . Kriteria pengujian Sudjana 2005: 234 adalah tolak H jika , dimana , diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan peluang 0,5- . 3.6.2.2.5 Uji Beda Rata–Rata Kemampuan Koneksi Uji beda rata-rata dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan diantara rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka uji yang digunakan adalah uji t . H : nilai rata–rata hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih kecil atau sama dengan nilai rata–rata hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa menggunakan model pembelajaran konvensional H 1 : nilai rata–rata hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih besar dari nilai rata–rata hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa menggunakan model pembelajaran konvensional Rumus uji t adalah: 2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = , dengan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n s Sudjana, 2005: 239 Keterangan: t : nilai t hitung 1 x : nilai rata–rata tes kemampuan koneksi matematik kelas eksperimen 2 x : nilai rata–rata tes kemampuan koneksi matematik kelas kontrol 1 n : banyaknya subjek kelas eksperimen 2 n : banyaknya subjek kelas kontrol 2 1 s : varians skor akhir kelas eksperimen 2 2 s : varians skor akhir kelas kontrol s : simpangan baku gabungan Jika α − 1 t t dengan taraf nyata 5 dan dk = 2 2 1 − + n n maka H diterima. H ditolak untuk nilai t yang lain Sudjana, 2005: 243. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak homogen menurut Phopan sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2007: 139, maka pengujian hipotesis dengan uji t dengan rumus yang sama dengan uji t untuk data yang berdistribusi normal dan homogendengan kriteria pengujian terima H jika tabel hitung t t dengan derajat kebebasan dk = 1 1 − n atau dk = 1 2 − n dan taraf signifikan α = 5 dengan peluang 1-α Sugiyono, 2007: 138-139. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah uji Mann Whitney U. Dengan rumus: 1 1 1 2 1 1 2 1 R n n n n U − + + = dan 2 1 1 2 1 2 2 1 R n n n n U − + + = Keterangan: 1 n = jumlah sampel 1 2 n = jumlah sampel 2 1 U = jumlah peringkat 1 2 U = jumlah peringkat 2 1 R = jumlah rangking pada sampel 1 n 2 R = jumlah rangking pada sampel 2 n Dengan kriteria tolak H jika tabel hitung U U , dan terima H jika tabel hitung U U dengan terkecil hitung U U = Sugiyono, 2007: 153.

b. Analisis Data Pengukuran Skala Keyakinan Diri