Variabel Penelitian METODE PENELITIAN
IBM SPSS 20.0 untuk membantu menentukan validitas tes. Cara mengolah data validitas dengan IBM SPSS 20.0 adalah dengan klik
menu Analyze. Pilih Scale-Reliability Analysis sampai muncul kotak dialog Reliability Analysis. Kemudian klik Statistics dan beri tanda √
pada Scale if item deleted. Setelah itu klik Continue dan klik Ok. Output perhitungan validitas dapat dilihat dari output Corrected Item
Total Correlation. Sujarweni, 2014:197-199. Berdasarkan uji coba instrumen tes yang dilakukan di kelas
VIII G SMP Negeri 5 Magelang diperoleh hasil butir pertanyaan yang valid sebanyak 20 dari 30 butir pertanyaan. Butir pertanyaan yang
valid yang akhirnya dipilih untuk digunakan sebagai instrumen tes hasil belajar pre test dan post test di kelas eksperimen dan kontrol
pada saat penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Butir Soal Tes Uji Coba Yang Valid dan Tidak Valid Kriteria
Nomer Butir Pertanyaan Jumlah
Valid 3, 5,6,7,8,9,11, 12, 13, 14, 15, 17,
18, 20,21, 23, 26, 27,28, 30 20
Tidak Valid 1,2,4,10,16,19,22,24,25,29
10 Soal Yang
Digunakan 3, 5,6,7,8,9,11, 12, 13, 14, 15, 17,
18, 20,21, 23, 26, 27,28, 30 20
Hasil analisis validitas instrumen tes uji coba dapat dilihat pada lampiran 20. di bagian lampiran dari skripsi ini.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan dan
ketepatan hasil Arikunto, 2012:100. Dalam penelitian ini perhitungan uji reliabilitas instrumen ini juga menggunakan software IBM SPSS
20.0 sebagai alat bantu hitung. Pengujian realibilitas akan diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Jika diperoleh nilai
Cronbach Alpha 0.6 maka instrumen dinyatakan reliabel, namun jika nilai Cronbach Alpha 0.6 maka tidak reliabel Sujarweni,2014:192.
Berdasarkan uji realibilitas diperoleh nilai Cronbach Alpha adalah 0,809. Nilai Cronbach Alpha tersebut lebih besar dari 0,6. Hal
ini berarti perangkat tes dinyatakan reliabel.Perhitungan realibilitas selengkapnya dapat dilihat di lampiran 21.
3. Taraf kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa dalam memecahkan soal. Sementara soal yang terlalu susah akan membuat
siswa putus asa. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran adalah sebagai berikut:
P =
Keterangan: P
: Indeks kesukaran B
: Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan betul JS : Jumlah peserta didik tes
Kriteria tingkat kesukaran soal pilihan ganda adalah sebagai berikut: Soal dengan P 0,01 – 0,30 adalah sukar
Soal dengan P 0,30 – 0,70 adalah sedang