Pandangan Al-Qur’an TELAAH MENGENAI ANAK
“Sesungguhnya rugilah orang yang
membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan
apa yang Allah telah rezki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat
dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” QS. Al-An‟am:140 Selain itu juga dapat ditemukan di dalam surat Al Isra‟:31, Al
An‟am:151, 137 dan Al Mumtahanah:12. Dalam surat Al Baqarah ayat 233 juga menjelaskan tentang hak anak
mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang layak. Dalam beberapa tempat anak dipandang sebagai perhiasan yang menyenangkan seperti ayat
berikut ini:
“Harta dan anak
-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di
sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” QS. Al Kahfi:46
Selain itu, Al- Qur‟an memperingatkan bahwa anak itu sebagai fitnah
cobaan atau ujian, bahkan ada kalanya dapat menjadi musuh terhadap orang tuanya. Seperti dalam surat Al Anfal ayat 28 berikut ini:
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak
-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar.” QS. Al Anfaal:28 2.
Nas Al-Qur‟an Yang berhubungan dengan anak a.
Hak-hak bagi Anak Al-
Qur‟an juga menjelaskan tentang hak yang semestinya diberikan kepada anak dari orang tua mereka. Di antara ayat tersebut
adalah sebagai berikut:
“Para ibu hendaklah menyusukan anak
-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu
dengan cara maruf.” Ayat lain yang sepadan terdapat dalam surat Ath Thalaq ayat 6.
Selain itu anak memiliki hak waris sebagaimana diuraikan dalam surat An Nisa ayat 11 berikut:
“Allah mensyariatkan bagimu tentang pembagian pusaka
untuk anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu
semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu
seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta.....” QS An Nisa:11
b. Eksistensi Tentang Anak
Al-Qu r‟an menguraikan kedudukan anak di hadapan orang tuanya.
Di satu sisi lain Al- Qur‟an mengatakan bahwa anak adalah suatu
kekayaan yang berharga, perhiasan dunia yang menyenangkan. Pada bagian yang berbeda, secara jelas Al-
Qur‟an juga mengungkapkan sisi lain dari seorang anak. Di sini Al-
Qur‟an memperingatkan bahwa anak dapat menjadi fitnah ujian atau cobaan bahkan ada kalanya dapat
menjadi musuh bagi orang tuanya sendiri. Berikut adalah ayat-ayat yang menjelaskan mengenai permasalahan tersebut:
“ Harta dan anak
-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan.” QS. Al Kahfi:46
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak
-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar.” QS. Al Anfal:28
“Hai orang
-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri- isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka Maka
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. At Thaghaabun:14
Berkaitan dengan masalah pendidikan perlu juga diperhatikan
berkaitan dengan masalah karakter anak sebagai obyek pendidik, orang tua selaku subyek pendidik dalam keluarga perlu juga memperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan anak sebagaimana banyak diterangkan dalam ayat Al-
Qur‟an seperti yang telah di jelaskan di atas. Terpenuhi dan tidaknya hak anak akan berpengaruh terhadap
pendidikan, baik sedikit maupun banyak. Guru sebagai tenaga pendidik perlu untuk mempertimbangkan dan memperhatikan hal ini.
Dengan demikian seorang pendidik akan memahami akan timbulnya berbagai karakter dan tabiat yang berbeda-beda dalam satu
lingkungan pendidikan. Dari sini pula guru akan dapat menentukan sikap dan strategi dalam pendidikannya.