3.3 Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Sampel yang digunakan adalah buah nanas segar yang diambil dari pasar pagi Tanjung Rejo
Jl. Setia Budi Medan. Gambar sampel yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 34.
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Pembuatan Pereaksi
a. Larutan 2,6-diklorofenol indofenol
Ditimbang seksama 50 mg natrium 2,6-diklorofenol indofenol P yang telah disimpan dalam esikator, tambahkan 50 ml larutan NaHC0
3,
kocok kuat, dan jika sudah larut, tambahkan air hingga 200 ml. Saring kedalam
botol bersumbat kaca warna coklat Ditjen POM, 1995. b.
Larutan asam metafosfat-asetat Dilarutkan 15 g asam metafosfat P dalam 40 ml asam asetat glasial P
dan encerkan dengan air secukupnya hingga 500 ml. Simpan di tempat dingin, hanya boleh digunakan dalam 2 hari.
c. Larutan NaHC0
3
0,084 Dilarutkan 84 mg NaHC0
3
dalam 100 ml air.
3.4.2 Perhitungan Kesetaraan Pentiter 2,6-diklorofenol indofenol
Ditimbang seksama 50 mg asam askorbat BPFI, pindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian dilarutkan dengan larutan asam metafosfat-
asetat, dicukupkan sampai garis tanda. Dipipet 1 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan larutan asam metafosfat-asetat 6 ml, dititrasi
Universitas Sumatera Utara
segera dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah muda mantap tidak kurang dari 5 detik. Lakukan titrasi blanko menggunakan 7 ml
asam metafosfat-asetat dan dititrasi dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah muda mantap. Kadar larutan baku 2,6-diklorofenol
indofenol dinyatakan dengan kesetaraan dalam mg asam askorbat Ditjen POM, 1995.
Menurut Ditjen POM 1995, perhitungan kesetaraan dilakukan dengan rumus:
Kesetaraan mg Vb
Vt Vc
kadar W
Va −
× ×
× =
Keterangan: Va = Volume aliquot ml
W = Berat vitamin C mg Vt = Volume titrasi ml
Vb = Volume blanko ml Vc = Volume labu tentukur ml
Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 37.
3.4.3 Penyiapan Larutan Sampel
Sampel dibersihkan, dipisahkan bagian kulit, dibuang matanya dan intinyapulurnya, bagian daging ditimbang sekitar 200 g lalu dipotong kecil-
kecil diblender, ditimbang seksama 10 g dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml dan ditambahkan asam metafosfat-asetat sampai garis tanda,
dihomogenkan, kemudian disaring, filtrat pertama dibuang ± 20 ml.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4 Penetapan Kadar Vitamain C dari Larutan Sampel
Dipipet 10 ml larutan sampel lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambah 5 ml asam metafosfat-asetat. Dititrasi dengan larutan
2,6-diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu yang mantap sebagai titik akhir titrasi. Dilakukan penetapan blanko Ditjen POM, 1995,
dilakukan pada suhu ruang 27°C dan suhu dingin 5°C. penetapan kadar vitamin C dari nanas pada suhu dingin dikerjakan pada ruang biasa.
Menurut Horwitz 2002, kadar vitamin C dapat dihitung dengan rumus:
Kadar vitamin C mgg = Bs
Vp Vl
Kesetaraan Vb
Vt ×
× ×
−
Keterangan: Vt = Volume titrasi ml
Vb = Volume blanko ml Vl = Volume labu tentukur ml
Vp = Volume pemipetan ml Bs = Berat sampel g
Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 40.
3.4.5 Validasi 3.4.5.1 Uji Perolehan Kembali