Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 TIDAK DIAUDIT DAN 31 DESEMBER 2012 DIAUDIT DAN UNTUK PERIODE- PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 TIDAK DIAUDIT DAN 2012 DIAUDIT PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2013 UNAUDITED AND DECEMBER 31, 2012 AUDITED AND FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED SEPTEMBER 30, 2013 UNAUDITED AND 2012 AUDITED - 86 - menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup. objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces. Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: The major guidelines of this policy are the following: • Meminimalkan tingkat suku bunga; • Minimize interest rate; • Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan utangpinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga; dan • Maximize the use of natural hedge favouring as much as possible the natural off-setting of revenue and costs and payable loans and receivables denominated in the same currency. The same strategy is pursued with regard to interest rate risk; and • Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau di tingkat pusat. • All financial risk management activities are carried out and monitored at central level. Direksi memonitor arus kas Grup secara seksama. The directors monitor the Groups cash flow carefully. Manajemen Risiko Kredit Credit Risks Management Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Grup. Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Group. Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank dan deposito, pinjaman kepada pihak berelasi dan piutang dagang. Risiko kredit atas kas dan dana yang ditempatkan pada bank serta institusi keuangan tidak signifikan karena Grup menempatkan dana tersebut pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya, sedangkan pinjaman diberikan kepada pihak berelasi, dimana manajemen percaya terhadap reputasi keuangan pihak tersebut. Piutang usaha diberikan kepada pihak yang layak dan terpercaya. The Group’s credit risk is primarily attributed to its bank balances and deposits, loan receivables from a related party and trade accounts receivable. Credit risk on cash and funds held in banks and financial institutions is limited because the Group places such funds with credit worthy financial institutions, while loan receivables are entered with related companies, where management believes in the credit worthiness of such parties. Trade accounts receivable are also entered with respected and credit worthy third parties and related companies. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit. The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Group’s exposure to credit risk. Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risks Management Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Grup memiliki aset keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. At present, the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. In order to meet such cash commitments, the Group expects the operating activity to generate sufficient cash inflows. In addition, the Group holds financial assets for which there is a liquid market and that are readily available to meet liquidity needs.