Kondisi Perekomonian Kota Surakarta

Tabel 1.2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2013 No Uraian 2012 2013 Awal Perubahan 1. PDRB : Atas dasar harga berlaku Trilyun Rp Atas dasar harga konstan Trilyun Rp 556,749 210,848 568,416 213,412 568,416 213,412 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,3 5,8 - 6,2 5,8 - 6,2 3. Inflasi 4,24 ±5 5±1 4. PDRBKapita atas dasar harga berlaku Juta Rp PDRBKapita atas dasar harga konstan tahun 2000 Juta Rp 16,726 6,337 17,554 6,591 17,554 6,591 5. Kebutuhan investasi Trilyun Rp. 110,805 114,401 114,401 Sumber: RKPD Provinsi Jawa Tengah 2013

c. Kondisi Perekomonian Kota Surakarta

Kondisi perekonomian daerah dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti: pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, nilai ekspor, PDRB per kapita, persentase penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks pembangunan manusia. Kondisi perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2011 sebesar 5,94, mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Dalam RKPD tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2012 diprediksikan sebesar 6,07 dan tahun 2013 diperkirakan tumbuh sebesar 6,11. Pada bulan Maret tahun 2013, laju inflasi tahun kalender Januari–Maret 2013 sebesar 3,84. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 4,91; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,36 ; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,05 , Kelompok Sandang 0,06 , Kelompok Kesehatan 0,11 dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,13 serta Kelompok Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,09. Inflasi di Kota Surakarta sampai dengan bulan Juni dipastikan mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan harga BBM pada bulan Juni lalu. Akibat kepanikan menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak BBM, inflasi di Kota Surakarta pada bulan Juni mencapai 1,16. Di wilayah Jateng, Kota Surakarta mengalami inflasi tertinggi kedua setelah Purwokerto yang mencapai 1,48. Kota Surakarta masuk dalam daftar 27 kota di Indonesia yang inflasinya berada di atas inflasi nasional bulanan sebesar 1,03. Inflasi tahun kalender sampai dengan semester pertama Januari-Juni Kota Surakarta telah mencapai 4,11, mendekati prediksi angka inflasi tahun 2013 sebesar 5,6yang tercantum dalam dokumen RKPD tahun 2013. Angka tersebut pun jauh lebih tinggi di atas inflasi tahun kalender Januari-Juni secara nasional sebesar 3,35. Inflasi pada bulan juni di Kota Surakarta lebih banyak dipengaruhi faktor ekspektasi pasar sebelum kenaikan harga BBM. Tingginya inflasi bulan Juni dipicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, termasuk kebutuhan transportasi. Sepuluh komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah bensin dengan andil inflasi 0,44, cabai rawit 0,38, telur ayam ras 0,13, daging ayam ras 0,07, beras 0,05, bahan bakar elpiji 0,04, angkutan dalam kota 0,03, angkutan antarkota 0,03, minyak goreng dan nasi putih. Bank Indonesia BI memprediksikan bahwa inflasi akan mencapai puncaknya pada Juli-Agustus karena bertepatan dengan momen Puasa dan Lebaran. Sementara, BI pun meyakini dampak kenaikan harga BBM itu hanya akan bersifat temporer, paling tidak sekitar tiga bulan ke depan. Peningkatan inflasi di Kota Surakarta berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat akan mempengaruhi aktivitas perekonomian masyarakat, baik terkait aspek konsumsi masyarakat maupun aspek produksi barang dan jasa. Penurunan aktivitas ekonomi masyarakat pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu perlu ada sedikit koreksi terhadap beberapa target indikator ekonomi makro seperti laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, dan angka kemiskinan. Perkembangan ekspor pada tahun 2013 terlihat bahwa berdasarkan data Surat Keterangan Asal SKA dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, ekspor berbagai komoditas pada Juni 2013 tergolong rendah dibanding bulan-bulan sebelumnya. Nilai ekspor barang dari Kota Surakarta pada bulan Juni sebesar 2.528.735,34 Dolar AS dengan volume 327.004,81 kg. Sementara dua bulan sebelumnya, Mei sebesar 4.642.067,01 DolarAS dan April 2.620.755,43 Dolar AS. Sedangkan nilai ekspor pada bulan Januari sebesar 4.685.451,84 Dolar AS, Februari, 3.444.607,75 Dolar AS, dan Maret 2.717.032,79 Dolar AS. Dengan demikian pada semester I nilai ekspor baru mencapai 20.638.650,16 Dolar AS. Penurunan ekspor kemungkinan disebabkan oleh belum redanya krisis di negera-negara di Eropa, dan berimbas ke negara-negara lain. Berdasarkan data Surat Keterangan Asal SKA dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, Tekstil dan produk tekstil TPT yang selama ini menjadi unggulan adalah komoditas yang paling signifikan nilai penurunannya lebih dari 50 persen, yakni dari 2.548.616,19 Dolar AS di Bulan Mei menjadi 1.189.828,27, sebulan kemudian. Demikian juga dengan komoditas batik yang di Bulan Juni nilainya 880.082,90 Dolar AS, bulan sebelumnya sebesar 1.421.281,66 Dolar AS. Meski ekspor tekstil cenderung turun, namun ekspor garmen tetap stabil. Kestabilan ekspor garmen disebabkan adanya pengalihan atau perluasan pasar dari Eropa ke Asia, antara lain ke Bangladesh dan China. Sementara, mebel kayu yang bulan sebelumnya senilai 165.928,53 Dolar AS, di Bulan Juni hanya 90.731,38 Dolar AS. Nilai ekspor komoditas lainnya, gula kelapa 6.617,00 Dolar AS, kartu ucapan 9.550,10 Dolar AS, karung plastik 264.876,06 Dolar AS, kerajinan kayu 35.379,17 Dolar AS, mebel dari eceng gondok 9.360,98 Dolar AS, dan mebel rotan 42.309,48 Dolar AS. Perkembangan kondisi ekonomi makro di Kota Surakarta dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Proyeksi Indikator Makro Ekonomi Kota Surakarta Tahun 2012 -2013 No Indikator Makro 2012 2013 RKPD Perubahan RKPD RKPD Perubahan RKPD 1 PDRB Harga berlaku Rupiah 11.787.353. 740.000 Tidak berubah 13.092.086.8 06.956 Tidak berubah 2 PDRB Harga Konstan Rupiah 5.740.237.9 10.000 Tidak berubah 6.091.184.36 0.000 Tidak berubah 3 Pertumbuhan PDRB Harga berlaku 6,07 6,74 9,96 Tidak berubah 4 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan PDRB Harga Konstan tahun 2000 6,07 Tidak berubah 6,11 Tidak berubah 5 Laju Inflasi 4,5 Tidak berubah 5 Real Jan-Juni: 4,11 Prediksi : 7,2 6 Nilai Ekspor FOB US - 40.310.894,7 4 - Real Jan- Juni: 20.638.650,16 Prediksi: 41.277.300 7 Pendapatan Perkapita ADHK Rupiah 11.146.093, 03 11.486.063,62 11.713.816,0 8 Tidak berubah 8 Tingkat Pengangguran - 6,07 - 5,6 Sumber: BPS Kota Surakarta, 2013.

E. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 1. Arah Kebijakan Perubahan Pendapatan Daerah