119
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
B. Macam-macam Puja Bakti
1. Kebaktian Umum
Kebaktian umum adalah kebaktian yang dilaksanakan secara bersama-sama di vihara, cetiya ataupun candi. Contoh kebaktian umum, yaitu kebaktian dewasa,
usia lanjut manula, kebaktian sekolah minggu, dan kebaktian hari raya. Kebaktian umum dibedakan menjadi dua macam yaitu: kebaktian yang dihadiri bhikkhu dan
kebaktian yang tidak dihadiri oleh bhikkhu. Perbedaan kebaktian yang dihadiri dan tidak dihadiri bhikkhu adalah:
Perbedaan Baca Paritta
Meditasi Ceramah
Pemberkatan
Kebaktian yang
dihadiri bhikkhu
Membaca permohonan
tuntunan Tisarana
Pancasila Dibimbing
bhikku 1. Membaca
permohonan Dhammadesana
2. Disampaikan oleh bhikkhu
Dilakukan pemercikan air
oleh bhikku
Kebaktian yang tidak
dihadiri bhikkhu
Tidak membaca
permohonan tuntunan
Tisarana Pancasila
Dipimpin oleh
pemipin kebaktian
1. Tidak membaca permohonan
Dhammadesana 2. Disampaikan
oleh Pandita Umat
Tidak dilakukan
pemercikan air
Permohonan tuntunan Paritta Tisarana Pañcaīla Arādhanā Tisarana
Pañcaīla dibacakan agar dibimbing bhikkhu dalam berlindung kepada Tri Ratna dan tekad melaksanakan Pancasila Buddhis. Ketika bhikkhu akan ceramah, umat
membacakan paritta permohonan ceramah Arādhanā Dhammadesanā.
120
Buku Guru Kelas IV SD
2. Kebaktian Sekolah
Kebaktian sekolah adalah kebaktian yang dilaksanakan sebelum
dan sesudah pelajaran agama Buddha dilaksanakan. Di dalam
kebaktian ini, pembacaan doa tidak mengikat dan mengikuti kebiasaan
di sekolah tersebut. Pada umumnya, sebelum pelajaran agama Buddha
dimulai, siswa dan guru membacakan Paritta Namaskara Gatha. Setelah pelajaran selesai, siswa membacakan kembali
Namaskara Gatha atau Vihara Gita Namaskara. Tujuan kebaktian di sekolah agar para siswa lebih yakin terhadap kebenaran Dharma Buddha. Tujuan lainnya ialah
memberi pengaruh batin siswa agar lebih tenang dan konsentrasi dalam belajar. Hal yang perlu diperhatikan dalam kebaktian di sekolah adalah mempersiapkan
suasana tenang dan batin yang damai. Suasana tenang dan damai akan membuat pembacaan paritta lebih hikmat.
3. Kebaktian Pribadi