135
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
c. Guru membacakan syairdoa peserta didik menyimak kemudian menirukan secara bersama-sama dan secara sendiri.
d. Guru meminta peserta didik untuk mempraktikkannya di depan kelas. e. Guru menyimak dan menyempurnakan doapujian dengan intonasi yang baik
sebagai bentuk penilaian proses.
D. Puja sebelum dan sesudah Makan
1. Doa setelah makan
Agar makanan yang kita makan dapat bermanfaat untuk tubuh kita, maka doa adalah
cara yang paling efektif untuk mengkondisikan pikiran yang baik dan merenungkan manfaat
makanan. Dengan merenungkan, “Sudah berapa banyak pahala yang aku lakukan dari makanan? Datangnya dari mana
makanan ini? Saya harus menjauhkan sifat serakah Lobha yang dapat membawa penderitaan dengan makan secukupnya. Semoga makanan yang saya makan untuk
sehat, perbuatan dan sebagai obat. Semoga dengan makanan ini, saya terbebas dari penderitaan dan dapat kebahagiaan. Semua perbuatanku harus sesuai dengan
Buddha Dharma yang baik.” Kata-kata dalam doa adalah ungkapan ketulusan dan kerendahan hati. Contoh doa sebelum makan:
“Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Buddha dan Bodhisatva, terima kasih kepada ayah ibu yang telah memberiku makan, semoga makanan ini bermanfaat untuk
kesehatan dan kehidupanku. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Sadhu- sadhu-sadhu.”
2. Doa Setelah Makan
Demikian juga setelah makan, renungkanlah Contoh kata-kata untuk perenungan;
“Setelah menikmati makanan ini saya bertekad memperhatikan dan menolong semua makhluk.
Semua perbuatan saya dalam sehari-hari harus sesuai Ajaran Buddha. Semua yang diamalkan dapat berguna, dilakukan
dengan penuh sukacita dan rela, dikemudian hari akan memperoleh kesehatan,
Sumber: Dok. Kemdikbud
Sumber: Dok. Kemdikbud
136
Buku Guru Kelas IV SD
kebahagiaan, keselamatan dan ketentraman. sebagai ungkapan rasa terima kasih dan syukur kepada Tuhan. Doa setelah
makan; “Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Buddha dan Bodhisatva, bersyukur hari ini aku dapat makan semoga makanan ini bermanfaat untuk kesehatan dan
kehidupanku. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Sadhu-sadhu-sadhu.”
• Umat Buddha melakukan kebaktian setiap hari pagi dan sore. • Tempat-tempat kebaktian umat Buddha secara antara lain: arama, vihara,
cetiya, candi. • Sebelum melaksanakan kebaktian, dipersiapkan benda-benda seperti patung
Buddha, lilin, dupa, air, bunga, dan buah di altar. • Sarana dan prasarana persembahan di altar masing-masing memiliki makna.
• Sebelum melakukan kegiatan, sebaiknya kita melakukan doa agar batin menjadi tenang dan konsentrasi sehingga hasilnya baik dan membahagiakan.
• Dalam hal makanan, Buddha menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang tidak bernyawa, dan makan makanan yang baik bermanfaat untuk kesehatan
tubuh kita, bukan untuk kecantikan sehingga menimbulkan kesombongan.
Rangkuman
Kegiatan 4
Lakukan doa sebelum makan baik secara pribadi ataupun secara bersama- sama teman sekelasmu Renungkan manfaat makan bagi tubuh kita
___________________________________________________________ ___________________________________________________________
__________________________________________________________
137
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Petunjuk Guru:
a. Guru menanyakan kepada para siswa, siapakah yang berdoa dahulu sebelum makan dan setelah makan?
b. Guru dan peserta didik bercerita tentang pengalamannya tentang makan yang diawali berdoa dan tidak berdoa. Kemudian, guru meminta peserta didik untuk
bercerita pengalaman makan dengan doa dan tidak doa di depan teman-teman c. Guru membacakan syairdoa makan, peserta didik menyimak kemudian
menirukan secara bersama-sama dan sendiri. d. Guru meminta peserta didik untuk mempraktikkannya di depan kelas.
e. Guru menyimak dan menyempurnakan kata doa dengan intonasi yang baik sebagai bentuk penilaian proses.
Mari Berkreasi Apakah kamu melakukan kegiatan berikut ini?
Isilah tabel berikut ini dengan tanda V:
NO KEGIATAN
FREKUENSI Sering
Jarang Tidak Pernah
1 Kebaktiansembahyang
harian di rumah Kebatian setiap hari minggu
di vihara atau cetiya 3
Menghormatmemuja dengan memberi materi
4 Memujamenghormat dengan
berperilaku baik
5 Memuja dengan secara isik
seperti anjali, namakara, dan pradaksina
6 Memuja dengan praktik
mental dengan metta, karuna, mudhita, khanti dll.
7 Menghormati orang tua,
guru, serta orang-orang yang berjasa
138
Buku Guru Kelas IV SD
Alasan memilih poin frekuensi: 1. Bagaimana kamu melaksanakan puja bakti dalam kehidupan sehari-hari?
2. Setelah diketahui memilih sering, jarang, atau tidak pernah, apa alasanmu? Beri alasan
3. Praktik puja yang kamu lakukan sudah maksimal atau belum maksimal? Mengapa demikian? Beri alasanmu
4. Jelaskan secara jujur tentang penghormatan kepada para leluhurorang yang berjasa
5. Apa yang kamu rasakan setelah selesai melakukan puja? Beri alasanmu
Petunjuk Guru :
a. Kreativitas ini dapat dilakukan dalam satu kali pertemuan untuk perbaikan pengayaan.
b. Jawaban peserta didik merupakan bukti kejujuran sehingga guru dapat memberi poin nilai skala sikap dan praktik.
c. Jawaban peserta didik pada nomor 3, 4, dan 5 jika memilih sering maka guru memberi poin sikap bakti dan praktik yang baik, sehingga guru wajib memberi
reward “bagus” dan setelah melakukan diberi motivasi, karena sering berbuat bajik hidupnya tenang dan bahagia kusala kamma
I. Pilihan Ganda
1. a. altar 2. c. tenang
3. c. air 4. c.Namakara gatha
5. d. Okassa
Kunci Jawaban Latihan 8
139
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
II. Isian
1. doa 2. gizi
3. duduk di kursi 4. doa
5. mengandung vitamin, protein, dan mineral
III. Esai
1. Melaksanakan kebaikan Dharma 2. Waisak
3. Puja bakti secara umum, di sekolah, dan puja bakti pribadi 4. Menambah keyakinan, batin menjadi tenang, mengembangkan karma
baik.
5. Posisi duduk tenang, tangan beranjali, pikiran terpusat dalam hening
140
Buku Guru Kelas IV SD
A. Kompetensi Inti