Latar Belakang Implementasi Undang-Undang Ketenagakerjaan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Buruh (Studi Analisis : Implementasi Undang-undang No.13 Tahun 2003 Terhadap Anggota Serikat Buruh Solidaritas Indonesia, Kota Pematangsiantar)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahirnya sebuah Undang-Undang di suatu negara dimulai dari masalah- masalah yang muncul dalam masyarakat. Salah satu fungsi pemerintah adalah membentuk kebijakan publik yang berisi pedoman-pedoman yang harus ditempuh untuk mengatasi masalah - masalah yang ada di masyarakat. Secara teoritis kebijakan publik ditujukan untuk menyelesaikan masalah publik atau masalah kebijakan. 1 Kebijakan merupakan bagian dari politik sebab pemerintah merupakan aktor untuk membuat suatu kebijakan baik dalam bentuk peraturan dan Undang- undang. Seperti yang dijelaskan oleh Budi Winarno bahwa kebijakan digunakan untuk menunjuk perilaku seorang aktor misalnya seorang pejabat maupun lembaga pemerintah dan sejumlah aktor dalam suatu kegiatan bidang tertentu. Maraknya masalah ketenagakerjaan belakangan ini membuat negara harus turun tangan langsung untuk membuat regulasi yang mengatur mengenai ketenagakerjaan. Hal ini juga disebabkan karena banyaknya kasus yang menjadikan Tenaga Kerja Indonesia dalam maupun luar negeri menjadi korban dan tidak mendapatkan perlindungan. . 1 Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model Dan Aktor Dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media. Hal.65. Universitas Sumatera Utara UU tentang Ketenagakerjaan ini muncul disebabkan karena kompleksnya masalah tenaga kerja di Indonesia dan belum terwujudnya kesejahteraan diantara kaum buruh serta upah yang belum dapat memenuhi kebutuhan buruh. Pemberian upah yang layak merupakan hak setiap buruh. Seperti tertuang dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi : “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Atas dasar tersebut pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk melindungi kepentingan para buruh. Dan dalam hal ini pemerintah juga harus ambil bagian dalam penentuan pemberian upah. Dalam hal ini pemerintah harus dapat membuat sebuah kebijakan agar kaum buruh tidak dirugikan. Sudah sejak lama dipahami bahwa di negara yang sedang berkembang, rendahnya gaji buruh dianggap sebagai keunggulan komparatif bagi pengusaha dan daya tarik investasi oleh pemerintah. UU No.13 Tahun 2003 merupakan suatu upaya pemerintah dalam rangka mewujudkan pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik indonesia Tahun 1945 yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur dan merata baik secara materiil maupun spritual. Pembangunan ketenagakerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga terpenuhi hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan Universitas Sumatera Utara pekerjaburuh serta pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha dan mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi kaum buruh. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan. Keterkaitan tersebut dapat terjalin bukan hanya antara pengusaha dan buruh melainkan juga terdapat peran serta pemerintah. Itulah sebabnya diperlukan pengaturan yang menyeluruh dan komprehensif. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan demokrasi di tempat kerja sehingga diharapkan dapat mendorong partisipasi optimal dari seluruh tenaga kerja dan pekerjaburuh Indonesia agar dapat membangun negara Indonesia sesuai yang dicita-citakan. Peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan yang berlaku selama ini merupakan produk kolonial dimana peraturan yang terbentuk menempatkan pekerja pada posisi yang kurang menguntungkan dan lebih menonjolkan perbedaan kedudukan dan kepentingan sehingga dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang sehingga perlu diperaharui agar UU yang berlaku dapat mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi kaum buruh pekerja sehingga tidak hanya menguntungkan para pengusaha saja. Peraturan perundang-undangan tentang Ketenagakerjaan di Indonesia telah mengalami perkembangan antara lain : Universitas Sumatera Utara 1.Ordonansi Tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan di Luar Indonesia Staatsblad 1887 No.8. 2. Ordonansi Tanggal 17 Desember 1925 Tentang Pembatasan Kerja Anak dan Kerja Malam Bagi Wanita. Staatsblad 1887 No.8 3. Donansi Tahun 1926 Peraturan Mengenai Kerja Anak-Anak dan Orang Muda di Atas Kapal Staatsblad 1926 No.87 4. Ordonansi Tanggal 4 Mei 1936 Tentang Ordonansi Untuk Mengatur Kegiatan- kegiatan Mencari Pekerja Staatsblad Tahun 1936 Nomor 208. 5. Ordonansi Tentang Pemulangan Buruh yang Diterima atau dikerahkan dari Luar Indonesia Staatsblad Tahun 1939 Nomor 545. 6. Ordonansi Nomor 9 Tahun 1949 Tentang Pembatasan Kerja Anak-Anak Staatsblad Nomor 8 Tahun 1949. 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1951 Tentang Pernyataan berlakunya Undang- Undang Kerja Tahun 1948 Nomor 12 Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 2. 8. Undang – Undang Nomor 21 Tahun 1954 Tentang Perjanjian Perburuhan antara Serikat Buruh dan Majikan Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 598a Universitas Sumatera Utara 9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Asing Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 8 10.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1961 Tentang Wajib Kerja Sarjana Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 207, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2270 11.Undang-Undang Nomor 7 Pnps Tahun 1963 Tentang Pencegahan Pemogokan dan atau Penutupan Lock Out di Perusahaan, Jawatan dan Badan yang Vital Lembaran Negara Tahun 1963 Nomor 67 12.Undang-Undang No.14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2912 13.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3702. 14.Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1968 Tentang Perubahan Berlakunya Undang-Undang Nomor 256 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3791 15.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1998 Tentang Perubahan Berlakunya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan menjadi Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4042 2 Namun peraturan perundang-undangan ini perlu dicabut dan diganti dengan peraturan yang baru. Undang-Undang ini diganti karena keentuannya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman dan sudah tidak dapat menampung perubahan yang sangat mendasar di segala aspek kehidupan bangsa Indonesia dengan dimulainya era reformasi. Undang-Undang no.13 Tahun 2003 ingin mewujudkan suatu landasan, asas dan tujuan dalam pembangunan ketenagakerjaan serta mewujudkan hubugan industrial sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan juga perlindungan buruh termasuk perlindungan terhadap hak-hak dasar pekerjaburuh, perlindungan upah, kesejahteraan dan jaminan sosial tenaga kerja 3 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 merupakan suatu kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya terkait dengan pemberian upah kepada buruh yang ada di kota Pematangsiantar. Sejahtera atau tidaknya para buruh merupakan output dari pemberian upah yang layak. Implementasi dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat akan dikembangkan oleh pemerintah provinsi dalam hal ini adalah kebijakan pemerintah Provinsi dalam menetapkan Upah Minimum Provinsi UMP. . 2 www.datahukum.pnri.go.id . Diakses pada tanggal 10 desember 2013 pukul 10.00. 3 Penjelasan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Universitas Sumatera Utara Kebijakan pemerintah Kota Medan yang baru-baru ini dikeluarkan Pemerintah adalah Penetapan Upah Minimum Provinsi yang mengalami kenaikan dengan presentase yang sangat kecil yaitu sekitar 8,5 . Kebijakan ini mengundang kontroversi dari kaum buruh di Sumatera Utara. Hal ini disebabkan kenaikan Upah Minimum Buruh yang naik hanya 8,5 dibanding dengan UMP 2013 dianggap tidak sebanding dengan kenaikan bahan bakar minyak BBM pada Juni 2013 yang mengalami kenaikan dari harga Rp. 4500 per liter menjadi Rp.6500 per liter atau mengalami kenaikan sebesar 45 , kenaikan tarif dasar listrik TDL dan naiknya harga kebutuhan pokok membuat upah buruh terus tergerus 30 persen. Melihat hal tersebut ditambah dengan domino kenaikan harga ditambah inflasi dua digit dan pertumbuhan ekonomi maka sangat wajar jika Upah Minimum Provinsi naik sekitar 50 persen 4 Upah Minimum Provinsi merupakan salah satu bagian dari pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaaan. Hal ini disebabkan karena upah merupakan hak yang harus diterima oleh setiap buruh. Seperti yang tertera dalam dalam Pasal 88 Undang- Undang no.13 Tahun 2013 Tentang Pengupahan yang mengatakan bahwa setiap buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam hal ini pemerintah yang berperan dalam menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerjaburuh. . 4 www.tribunnews.comregional20131103buruh-medan-tetap-tuntut-upah-naik-50-persen . Diakses pada tanggal 10 desember 2013 pukul 10.15. Universitas Sumatera Utara Serikat Buruh Solidaritas Indonesia SBSI merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan – kepentingan para buruh dalam kaitan pekerjaannya. Berdasarkan fungsi Sarikat Pekerja Seluruh Indonesia yang melindungi, meningkatkan kondisi dan syarat kerja, perjanjian kerjasama, menangani keluh kesah anggota dan melihat tentang pemberian upah kepada pekerjaburuh. Maka peneliti tertarik untuk melihat implementasi dari Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 yang berlangsung di Serikat Buruh Solidaritas Indonesia Kota Pematangsiantar. Maka dalam hal ini peneliti mengangkat judul penelitian Implementasi Undang-Undang Ketenagakerjaan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Buruh. Studi Analisis Terhadap Udang- Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Di Serikat Buruh Solidaritas Indonesia, Kota Pematangsiantar.

B. Rumusan Masalah