Prinsip Universalitas SBSI Implementasi Undang-Undang Ketenagakerjaan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Buruh (Studi Analisis : Implementasi Undang-undang No.13 Tahun 2003 Terhadap Anggota Serikat Buruh Solidaritas Indonesia, Kota Pematangsiantar)

B. Prinsip Universalitas SBSI

Kehadiran Serikat Buruh SBSI didisain sebagai lembaga yang berbeda dengan semua lembaga yang eksis saat ini. Sekalipun ada masa dimana Serikat Buruh “tergoda” dalam berbagai pengelompokkan ideologi, agama, ras, atau kepentingan sesaat yang melakukan pengkhianatan terhadap konstituen buruh, gerakan Serikat Buruh tetap dan selalu mendapat koreksi dari anggotanya. Harus disadari, mitra terbesar yang permanen dari kepentingan suatu Serikat Buruh adalah buruh itu sendiri. Tanpa dukungan politik, representasi, dan iuran, Seriakt Buruh pasti akan kehilangan legitimasi. Serikat Buruh yang mengabaikan kepentingan anggota dan mencoba melakuan jalan pragmatis yang berkolusi dengan rezim pemerinta, pengusaha atau kelompok lain di luar Serikat Buruh, terbukti kehilangan legitimasi dan hancur. Sejarah ini menjadi sumbangan penting merumuskan prinsip universalitas Serikat Buruh. Ciri-Ciri Prinsip Universalitas SBSI : 1. Independen Prinsip yang bebas dari campur tangan pihak lain secara politik, kepentingan dan keuangan. Pihak lain yang dimaksud adalah pemerintah, pengusaha, militer, kekuatan asing, dan segala institusi non unionist yang ada pada masyarakat. SBSI harus bebas menentukan sikap dan renaca kerja tanpa pengaruh pihak lur. Permasalahan klasik yang dialami Serikat buruh, yaitu ketidakmampuan keuangan sering menjadi kendala sehingga Serikat Buruh Universitas Sumatera Utara terjebak dari campur tangan pihak luar. SBSI harus hati-hati menentukan kerjasama untuk menjaga independensi dan tidak tergantung kepada pihak luar. 2. Non Partisan Prinsip ini bermakna, SBSI adalah gerakan terbuka untuk semua kepentingan, secara khusus kepentingan buruh yang bergerak pada transportasi dan angkutan. Bebas dari kepentingan pihak luar dan kelompok non unionist. SBSI adalah organisasi yang murni bergerak membela nasib buruh dan tidak menjadi gerakan politik praktis. Kalaupun ada motif politik dan terlibat politik, semata-mata untuk perubahan nasib buruh agar lebih makmur. Serikat Buruh SBSI tidak berkeinginan merebut pemerintahan atau menajdi pengusaha atau majikan. Prinsip ini berlaku untuk aktivis SBSI yang tidak bercita-cita menjadi pejabat pemerintahan atau pengusaha. 3. Non Diskriminasi SBSI harus berprinsip tidak membeda-bedakan buruh, baik karena perbedaan ideologi, politik, jenis kelamin dan ras. Semua buruh berhak menjadi anggota, mendapat pelayanan organisasi, menduduki kepengurusan dan mengikuti kegiatan organisasi. Bagi buruh yang telah bergabung ke SBSI di luar dari sektor yang telah ditentukan akan disalurkan ke federasi yang begabung dengan SBSI. Universitas Sumatera Utara 4. Demokratis Prinsip ini bermakna SBSI adalah wadah perjuangan buruh yang harus bertanggung jawab memenuhi beberapa syarat demokrasi, seperti anggota pemilik kedaulatan tertinggi organisasi dan perwujudannya dilakukan secara representatif. Adapun pertanggung jawaban publik, transparan, ada mekanisme pergantian kepengurusan secara periodik. Kebersamaan adan bersatu dalam kemajemukan unity within diversity. Prinsip yang mengedepankan nilai kesetiakawanan dan tolong-menolong dalam segala aspek perjuangan, baik aksi lokal, nasional, atau internasional. Perkembangan globalisasi dan dampaknya kepada buruh di seluruh dunia membuat prinsip ini menjadi sangat penting sekalipun berbeda negara, pekerjaan dan sektor kerja. Solidaritas akan melampaui batas-batas tersebut.

C. Visi dan Misi SBSI