D. Subtes Wortauswahl WA
Wortauswahl WA bertujuan untuk mengukur kemampuan menangkap inti makna yang disampaikan dalam bentuk bahasa verbal, berpikir induktif,
kemampuan menyelami perasaan, empati dan kemampuan reseptif. Faktor inteligensi yang diukur dalam subtes Wortauswahl WA merupakan salah satu
factor yang terdapat dalam teori Thurstone, yaitu inductive reasoning atau kemampuan penalaran induktif, khususnya mengukur kemampuan categorization.
Inductive reasoning muncul ketika seseorang mengemukakan sebuah aturan umumhipotesispola dari serangkaian contoh dan mengaplikasikan induksi untuk
memprediksi sebuah kasus baru Stenberg, 1994. Categorization dan inductive reasoning berjalan berdampingan. Menurut
Anderson dalam Heit, 2007, fungsi utama dari categorization bukan supaya kita dapat mengkategorikan sesuatu hal, tetapi lebih kepada mengijinkan kita untuk
membuat suatu kesimpulan. Categorization terdiri dari objek-objek atau kejadian-kejadian yang harus kita kelompokkan bersama karena kita merasa
mereka berhubungan. Kemampuan categorization memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan lingkungan tanpa diliputi oleh kerumitannya.
Sub tes WA ini terdiri dari 20 soal, dan masing-masing soal terdiri dari lima pilihan jawaban. Skoring pada subtes ini merupakan sistem dikotomi, dimana
jawaban yang salah diberi skor nol 0 dan jawaban yang benar diberi skor satu 1. Dalam prosedurnya, subjek dihadapkan pada selembar kertas berisi 20 soal
dengan masing-masing soal terdiri dari lima pilihan jawaban berupa kata. Subjek diminta untuk memilih satu kata yang berbeda dari empat kata lainnya. Proses
Universitas Sumatera Utara
pengkategorian yang terjadi dalam proses ini adalah proses categorization, sedangkan proses penalaran induktif terjadi ketika subjek mengambil keputusan
mengenai persamaan di antara empat kata tersebut. Proses categorization maupun inductive reasoning, dua-duanya merupakan proses yang memungkinkan subjek
pada akhirnya bisa memberikan jawaban sesuai dengan yang diminta pada subtes ini diktat kuliah IST Universitas Padjadjaran, 2008
Secara rinci, aspek- aspek dari subtest WA yang pada intinya mengukur kemampuan verbal seseorang adalah sebagai berikut:
1 Daya simpan isi pengertian bahasa.
2 Rasa bahasa.
3 Berpikir induktif secara verbal
4 Kemampuan berempati atau menghayati.
5 Komponen- komponen reseptif atau menerima.
a Inductive Reasoning
Inductive Reasoning adalah proses berpikir dimana terjadi penyimpulan dari prinsip khusus ke prinsip umum Reber, dalam Stenberg 1994. Inductive
Reasoning juga diartikan oleh Ekstrom, French dan Harman dalam Stenberg, 1994 sebagai:
“forming and trying out a hyPotesisthat will fit a set of data”
Stenberg 1994 merumuskan Inductive Reasoning sebagai:
Universitas Sumatera Utara
“occurs a Person induces a general rule, hyPothesis or Pattern from a series of instances, examPles or events and aPPlies the induction to
Predict a new case”
Secara ringkas, Inductive Reasoning dapat didefinisikan sebagai suatu proses logis, dimana terjadi penyimpulan prinsip-prinsip umum dari hal-hal yang khusus
kemudian menemukan sebuah pola untuk dapat menerapkan pola tersebut pada persoalan baru. Lebih umum, induksi tercakup dalam suatu ranges aktivitas-
aktivitas kognitif seperti categorization, Probability judgment, analogical
reasoning, scientific inference, and decision making. Brett K. Hayet; Evan Heit;
and Haruka Swendsen, 2010. Untuk dapat menyelesaikan soal-soal pada subtes WA, subjek perlu
mengetahui soal yang ada, mencari tahu apa yang ingin dijawab dalam soal tersebut, memutuskan langkah apa yang akan dilakukan dalam menyelesaikan
soal tersebut, dll Stenberg. 1994
b Categorization
Categorization merupakan salah satu aktivitas kognitif yang tergolong pada penalaran induktif Inductive Reasoning. Categorization merupakan suatu cara
mengorganisasikan pengetahuan dengan cara membnetuk kategori-kategori. Kategori-kategori tersebut terdiri dari objek atau kejadian-kejadian yang harus
kita kelompokkan bersama karena kita kita merasa mereka berkaitan dan memiliki
persamaan Reed, 2004
Universitas Sumatera Utara
Categorization merupakan proses dimana individu mengkategorikan berbagai hal objek, angka, kejadian, orang atau tempat ke dalam suatu kelas
yang lebih tinggi. Dengan kata lain,, proses kategorisasi bisa dikatakan sebagai suatu syarat untuk dapat melihat hubungan diantara objek-objek yang berbeda
Stenberg, 1994
c Skoring dan Interpretasi WA
Tahap skoring yang digunakan adalah dengan memeriksa setiap jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan. Setiap jawaban benar
diberi nilai 1 dan untuk jawaban salah atau kosong diberi nilai 0. Total nilai benar yang sesuai dengan kunci jawaban merupakan Raw
Score RW; nilai ini belum dapat diinterpretasi sesuai dengan norma yang digunakan. Nilai RW yang sudah dibandingkan dengan norma disebut dengan
Standardized Score SW. Nilai SW inilah yang dapat menjadi materi untuk tahap selanjutnya—yaitu interpretasi. Adapun norma yang digunakan adalah sesuai
dengan kelompok umur subjek Diktat kuliah IST Universitas Padjajaran, 2008
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental, yang artinya penelitian tidak menciptakan atau memanipulasi variabel-variabel tertentu.
Menurut Kerlinger 2006, penelitian non-eksperimental adalah penelitian yang tidak melakukan kontrol dan manipulasi terhadap variabel-variabel bebas.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yakni untuk menganalisa karakteristik psikometri pada subtes WA, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif, yang menekankan pengukuran dengan menggunakan teknik statistika Kumar, 1996 . Jika dilihat dari kedalaman analisanya, penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menganalisa dan menyajikan secara sistematik dan akurat mengenai fakta dan karakteristik mengenai populasi
atau mengenai bidang tertentu Azwar, 2004
B. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder. Menurut Kumar 1999, data sekunder merupakan data yang sudah tersedia, dapat
diperoleh dari penelitian sebelumnya. Data tersebut berupa respon jawaban subjek yang pernah mengikuti tes seleksi kerja di Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara, khususnya respon jawaban terhadap subtes Wortauswahl WA.
Universitas Sumatera Utara