Intelligenz Structure Test IST

ditanyakan tentu hal ini mempengaruhi tingkat kesulitan aitem, sehingga tingkat kesulitan aitem menjadi rendah. Indeks kesulitan aitem secara langsung mempengaruhi indeks diskriminasi aitem. Aitem yang sangat susah p = 0 dan aitem yang sangat gampang p = 1 tidak dapat membedakan antara subjek yang memiliki pengetahuan dan subjek yang tidak memiliki pengetahun sehingga indeks diskriminai bernilai rendah. Aitem yang memiliki efektivitas distraktor yang buruk tentu memiliki indeks diskriminasi yang buruk juga. Hal ini disebabkan karena distraktor yang buruk akan membuat subjek dengan gampang menjawab pertanyaan atau sebaliknya membuat subjek susah untuk menjawab pertanyaan sehingga berpengaruh juga terhadap diskriminasi aitem karena tidak dapat membedakan subjek yang memiliki pengetahuan baik dengan subjek yang tidak memiliki pengetahuan baik. Demikian juga halnya dengan indeks reliabilitas yang berhubungan langsung dengan nilai validitas. Validitas dan reliabilitas berjalan berdampingan dalam menentukan kualitas alat tes, dimana suatu alat tes harus konsisten, cermat dalam mengukur apa yang hendak diukur, sehingga alat tes tersebit bisa dipercaya.

C. Intelligenz Structure Test IST

Di dalam Diktat kuliah IST Universitas Padjajaran, 2008 dikatakan bahwa IST merupakan salah satu jenis alat ukur inteligensi terstruktur yang disusun oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953. Amthauer mendefinisikan intelegensi sebagai sebuah bagian khusus dalam keseluruhan struktur kepribadian Universitas Sumatera Utara manusia. Intelegensi tidak hanya identik dengan proses intelektual, melainkan erat kaitannya dengan kehidupan dorongan, kemamuan, dan perasaan. Selanjutnya dia menyatakan bahwa intelegensi merupakan keseluruhan tertruktur dari kemampuan jiwa-rohani yang akan tampak jelas dalam hasil tes. Intelegensi hanya akan dapat dikenali dilihat melalui manifestasinya-misalnya pada hasil atau prestasi suatu tes. Dari asumsi inilah, Amthauer menyusun sebuah tes yang dinamakan IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut : “komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis; maksudnya bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain; kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya”. Dilihat dari strukturnya, IST merupakan salah satu bentuk Multiple Aptitude Batteries Test, yaitu sebuah tes yang tersusun dari serangkaian subtes, dimana masing-masing subtes mengukur suatu kemampuan individu Anastasi Urbina, 1997. IST terdiri dari 9 subtes yang dapat berdiri sendiri karena mengukur aspek-aspek intelektual yang berbeda-beda Diktat kuliah IST Universitas Padjajaran, 2008. Kesembilan aspek intelektual tersebut adalah sebagai berikut: 1. SE Satzergazjung : Mengukur kemampuan common sense, kemandirian berpikir, fokus pada konkrit praktis dan sense of reality. 2. WA Wortauswahl : Mengungkap kemampuan menangkap inti makna yang disampaikan dalam bentuk bahasa, berpikir induktif, kemampuan menyelami perasaan, empati dan kemampuan reseptif. Universitas Sumatera Utara 3. AN Analogien : Mengukur kemampuan menghubungkan atau menyusun kombinasi, fleksibilitas berpikir, logika berpikir, dan kemampuan untuk berpikir eksploratif. 4. GE Gemeinsamkeiten : Mengukur kemampuan membentuk pemahaman, abstraksi bahasa, dan berpikir logis dengan bahasa. 5. RA Rechen Aufgaben : Kemampuan berpikir matematis, bernalar dan dan berpikir praktis dengan angka serta berpikir runut dengan dalam membuat kesimpulan. 6. ZR Zahlen Reihen : Mengukur kemampuan berpikir teoritis dan berpikir induktif dengan angka, fleksibilitas berpikir dalam melakukan pemecahan masalah dan aspek ritmis atau berirama. 7. FA Form Auswahl : Mengukur kemampuan membayanngkan, berpikir visual dan berpikir konstruktif. 8. WU Wurfel Aufgaben : Mengukur kemampuan membayangkan ruang, aspek teknis konstruktif serta kemampuan analitis. 9. ME Merk Aufgaben : Mengukur kemampuan mengingat, atensi dan kedalaman ingatan. Pada tahun 1970, alat tes ini direvisi untuk pertamakalinya dan menjadi tes yang populer di Jerman. IST revisi pertama disebut sebagai IST 70. Pada tahun 1999, IST direvisi kembali menjadi IST 2000, dan pada tahun 2007 direvisi lagi menjadi IST 2000R. Tes IST ini secara terus menerus dikembangkan oleh Amthauer dengan bantuan dari para koleganya, berikut adalah perkembangan tes IST dari tahun 1953 hingga tahun 2000-an: Universitas Sumatera Utara a. IST 1953 IST yang pertama ini pada awalnya hanya diperuntukan untuk usia 14 sampai dengan 60 tahun. Proses penyusunan norma diambil dari 4000 subjek pada tahun 1953. b. IST 1955 IST merupakan pengembangan dari IST 1953, pada IST 1955 range untuk subjek diperluas menjadi berawal dari umur 13 tahun. Subjek dalam penyusunan norma bertambah menjadi 8642 orang. Pada tes ini sudah ada pengelompokan jenis kelamin dan kelompok usia c. IST 70 Berdasarkan permintan dan tuntutan pengguna yang menyarankan pengkoreksian dengan mesin juga pengembangan tes setelah penggunaan lebih dari 10 tahun, maka disusunlah IST 70. Dalam IST 70 ini tidak terlalu banyak perubahan, tes ini memiliki 6 bentuk, setiap pemeriksaan dilakukan 2 tes sebagai bentuk parallel; yaitu A1 dan B2, atau C3 dan D4. Dua bentuk lainnya untuk pemerintah dan hanya bagi penggunaan khusus. Pada IST 70,range kelompok usia diperluas menjadi berawal dari 12 tahun. Disamping itu telah ditambah table kelompok dan pekerjaan. Namun demikian, pada IST 70 terdapat kekurangan yaitu penyebaran bidang yang tidak merata dan menggunkan kalimat dalam subtes RA sehingga jika subjek gagal dalam subtes ini dapat dimungkinkan karena tidak mampu mengerjakan soal hitungannya atau tidak mengerti kalimatnya Diktat kuliah IST Universitas Padjajaran, 2008. Universitas Sumatera Utara d. IST 2000 Sebagai koreksi dari IST 70, pada IST 2000 tidak terdapat soal kalimat pada soal hitungan. e. IST 2000-Revised Pada IST 2000-R ini terdapat beberapa perkembangan subtes juga penambahan subtes. IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut : 1. Grundmodul-Kurzform Modul Dasar-Singkatan; terdiri dari subtes : SE, AN, GE, RE, ZR, RZ, FA, WU, dan MA. 2. Modul ME; terdiri dari subtes ME Verbal dan ME Figural 3. Erweiterungmodul Modul menguji pengetahuan; terdiri dari subtes Wissentest tes pengetahuan IST adalah tes intelegensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt, Jerman pada tahun 1953. Tes ini dipandang sebagai gestalt menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara makna struktur. Dimana struktur intelegensi tertentu meggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu. Tes ini dikonstruksikan untuk subjek usia 14-60 tahun setelah melalui uji coba kurang lebih pada 4000 orang. IST yang kini digunakan di Indonesia merupakan hasil adaptasi yang telah dilakukan oleh Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung UNPAD terhadap IST-70. Universitas Sumatera Utara

D. Subtes Wortauswahl WA