Asumsi-asumsi dalam Classical True-score Theory

2. Asumsi-asumsi dalam Classical True-score Theory

Sebelum membahas asumsi-asumsi dalam CTT, perlu diketahui bahwa asumsi-asumsi tersebut merupakan hubungan matematis dari skor tampak X, skor murni T, dan eror pengukuran E. Skor tampak merupakan angka yang menunjukkan nilai performansi subjek pada suatu pengukuran, yang tidak lain merupakan nilai total dari jawaban subjek dalam tes tersebut. Skor murni dijelaskan sebagai angka performansi. Adapun sumsi-asumsi dalam CTT dalam Azwar, 2007 adalah sebagai berikut: Asumsi 1 : X = T + E 1 Asumsi ini menjelaskan bahwa sifat aditif berlaku pada hubungan antara skor tampak, skor muni, dan eror. Skor tampak X merupakan jumlah skor murni T dan eror E Asumsi 2: εX = T 2 Asumsi ini menyatakan bahwa skor murni merupakan nilai harapan dari skor tampaknya. Jadi, T merupakan harga rata-rata distribusi teoretik skor tampak apabila orang yang sama dikenai tes yang sama berulangkali dengan asumsi pengulangan tes itu dilakukan tidak terbatas banyaknya dan setiap pengulangan tes adalah independen satu sama lain. Asumsi 3: = 0 3 Universitas Sumatera Utara Asumsi ini menyatakan bahwa bagi populasi subjek yang dikenai tes, distribusi eror pengukuran dan distribusi skor murni tidak berkorelasi. Implikasinya, skor murni yang tinggi tidak selalu berarti mengandung eror yang selalu positif ataupun selalu negatif Azwar, 2007. Asumsi 4: = 0 4 Asumsi ini menyatakan bahwa dalam eror pada dua tes yang dimaksud untuk mengukur hal yang sama tidak saling berkorelasi. Asumsi ini akan tidak terpenuhi sekiranya skor tampak dipengaruhi kondisi testing, seperti misalnya kelelahan, Practice effect, suasana hati, atau factor-faktor dari lingkungan Suryabrata, 2005. Asumsi 5 : = 0 5 Jika ada dua tes yang dimaksudkan untuk mengukur atribut yang sama, maka eror pada tes pertama tidak berkorelasi dengan skor-skor murni pada tes kedua. Asumsi 6 Jika ada dua tes yang dimaksudkan untuk mengukur atribut yang sama membunyai skot tampak X dan X’ yang memenuhi asumsi 1 sampai 5, dan jika untuk setiap populasi subjek T = T’ serta varians eror kedua tes tersebut sama, kedua tes tersebut disebut sebagai tes yang parallel Suryabrata, 2005 Universitas Sumatera Utara Asumsi 7 Jika ada dua tes yang dimaksudkan untuk mengukur atribut yang sama membunyai skot tampak X dan X’ yang memenuhi asumsi 1 sampai 5, dan jika untuk setiap populasi subjek T1 = T2 + C. Dengan C sebagai suatu bilangan konstan, maka kedua tes tersebut dapat disebut sebagai tes yang setara equivalent test.

B. Analisis Karakteristik Psikometri