Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.3. Kerangka Pemikiran

Salah satu upaya pembangunan ekonomi di Indonesia adalah dengan meningkatkan pendapatan pedagang khususnya pedagang komoditi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam teori menetes ke bawah tricle down effect pembangunan dianggap sebagai fenomena ekonomi murni, mampu menyebarkan hasil-hasil pembangunan secara otomatis kepada masyarakat lapisan bawah. Kelompok lapisan atas akan memetik hasil pembangunan lebih cepat dan lebih banyak daripada lapisan bawah. Hasil pembangunan menetes ke bawah, lapisan bawah akan turut memetik hasil pembangunan tersebut Tarigan,K, 1991. Tingkat kemiskinan merupakan suatu indikator yang umum dipakai untuk menggambarkan keadaan ekonomi penduduk. Profesor Sayogyo menggunakan ekivalen konsumsi beras per kapita sebagai patokan untuk menentukan batas kemiskinan. Dimana, miskin di kota bila incomekapitatahun lebih kecil daripada ekivalen 360 kg beras, dan sebaliknya dikatakan tidak miskin jika incomekapitatahun lebih besar daripada ekivalen 360 kg beras. Namun sering terjadi, sebagai akibat dari kemampuan yang berbeda-beda antar individu dalam masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraanya, segolongan masyarakat meningkat kesejahteraannya pendapatannya dengan cukup pesat. Tapi segolongan lain, bersamaan dengan peningkatan kesejahteraan golongan pertama, tingkat kesejahteraanya menurun. Dapat juga terjadi, setiap kelompok dalam masyarakat mengalami peningkatan kesejahteraanpendapatan tetapi dalam proporsi yang berbeda Sidauruk,G, 1981 Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, faktor yang diteliti dibatasi pada faktor besar anggota keluarga, faktor pendidikan, dan umur. Besarnya anggota keluarga akan merupakan faktor yang dipertimbangkan dan merupakan pendorong bagi petani untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan kegiatannya untuk meningkatkan pendapatan. Semakin banyak jumlah anggota keluarga yang harus ditanggung, makin besar pula pengeluaran rumah tangga. Dengan demikian akan mendorong tenaga kerja untuk bekerja lebih giat. Hal ini berarti akan meningkatkan produktifitas sehingga penerimaanpendapatan akan bertambah. Namun, apabila tanggungan keluarga bukan merupakan usia angkatan kerja maka keadaan ini akan mengurangi produktifitas Hasibuan dan Nurimansjah, 1993. Makin tinggi pendidikan seseorang, maka pemikiran, wawasan serta pandangannya akan semakin luas sehingga dapat berpikir lebih banyak tentang bagaimana suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, lebih efisien dan lebih baik. Sehingga output yang dihasilkan akan lebih baik. Dengan demikian produktifitas dapat ditingkatkan. Selanjutnya penerimaanpendapatan akan semakin meningkat. Usia seseorang juga sangat berpengaruh terhadap produktifitasnya Hasibuan dan Nurimansjah, 1993. Jika dalam suatu masyarakat terjadi ketidakadilan dalam pembagian kekayaan, maka sebagian anggota masyarakat yang posisinya lemah akan menerima bagian kekayaan terkecil. Karena itu golongan yang lemah ini akan menjadi miskin. Sebaliknya jika sebagian anggota masyarakat itu miskin, maka golongan ini akan mempunyai posisi yang lemah dalam penentuan pembagian kekayaan di dalam masyarakat tersebut Hasibuan dan Nurimansjah, 1993. Universitas Sumatera Utara Pembangunan Ekonomi Pendapatan Pedagang Buah-Buahan Meningkat Pedagang Pedagang Miskin Tidak Miskin Incomekapitatahun = Incomekapitatahun = 360 kg beras besar UMR 360 kg beras besar UMR Ketimpangan - besar anggota keluarga Pendapatan - pendidikan - umur Kemiskinan Keterangan : Hubungan langsung Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Universitas Sumatera Utara

2.4. Hipotesis Penelitian