Faktor-Faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan dapat dilihat dari karakteristik ekonomi penduduk dan karakteristik demografi sosial antara lain:
1 Karakteristik ekonomi penduduk, antara lain adalah: sumber-sumber
pendapatan, pola-pola konsumsi dan pengeluaran, tingkat ketergantungan, dll 2
Karakteristik demografi sosial, antara lain adalah: tingkat pendidikan, cara memperoleh fasilitas kesehatan, jumlah anggota rumah tangga, dan lain-lain
Remi Tjiptoherijanto, 2002 . 2.2. Landasan Teori
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu kondisi kehidupan serba kekurangan yang dialami seseorang sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal
hidupnya. Standard minimal kebutuhan hidup tersebut berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, hal ini sangat tergantung pada kebiasaan pola konsumsi,
fasilitas transportasi dan distribusi kebutuhan, serta letak geografisnya Dillon dan Hermanto, 1993.
Secara garis besar ada dua cara orang memandang kemiskinan. Sebagian orang berpendapat bahwa kemiskinan adalah suatu proses, sedangkan sebagian
lagi memandang kemiskinan sebagai suatu akibat atau fenomena di dalam masyarakat. Pada dasarnya konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan tingkat
income atau pendapatan dan kebutuhan. Kebutuhan dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang hidup
secara layak. Jika tingkat income tidak dapat mencapai kebutuhan minimum itu merupakan pembatas antara keadaan miskin dan tidak miskin, ini sering disebut
garis kemiskinan mutlak atau absolute Tarigan, K, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Ada pula yang disebut kemiskinan relatif, Kemiskinan ini tidak ada garis kemiskinannya. Misalnya, seseorang yang tinggal di kawasan elit, yang
sebenarnya memiliki income sudah cukup mencapai kebutuhan minimum, tetapi incomenya masih jauh lebih rendah dari rata-rata income masyarakat sekitarnya.
Orang atau keluarga tersebut merasakan dia miskin, karena kemiskinan relatif ini lebih banyak ditentukan oleh kondisi lingkungan Tarigan,K, 1991.
Penyebab kemiskinan sangat banyak, antara penyebab dan akibat sering berbalik misalnya miskin disebabkan pendidikan rendah, juga pendidikan rendah
disebabkan miskin. Penyebab dan jenis-jenis kemiskinan belum ada yang baku atau standar, sering terjadi tumpang tindih. Secara garis besarnya dapat
diungkapkan antara lain : 1.
Kemiskinan alami natural adalah kemiskinan yang disebabkan keadaan alam suatu daerah yang miskin.
Contoh: di daerah Gunung Kidul yang tanahnyaalamnya sangat miskin sehingga penduduknya banyak yang miskin. Kemiskinan ini hanya dapat
diatasi dengan bantuan dari luar daerah. 2.
Kemiskinan budaya cultural adalah kemiskinan yang disebabkan kondisi sosial budaya penduduk di daerah itu mendukung kemiskinan.
Contoh: di Nias karena banyaknya pesta adat sehingga terjadi utang adat dan akhirnya mereka menjadi miskin. Kemiskinan nin sangat sulit dan
membutuhkan waktu yang lama untuk diatasi. 3.
Kemiskinan struktural structural adalah kemiskinan yang disebabkan keadaan struktur pemerintahan, strukur pendistribusian fasilitas yang
membuat suatu daerah penduduknya menjadi miskin.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: penduduk di luar Jawa banyak miskin karena hasil minyak lebih banyak digunakan di Jawa Tarigan,K, 1993.
Soetatwo Hadiwigeno dan A. Pakpahan mengidentifikasi karakteristik utama penyebab kemiskinan dan mengelompokkan menurut :
1 sumberdaya alam, yaitu lahan kurang subur, pendayagunaan lahan kurang, degradasi lahan
2. teknologi dan unsur pendukungnya, yakni aplikasi teknologi rendah,
ketersediaan sarana produksi terbatas, hama penyakit 3.
sumberdaya manusia, yakni tingkat pendidikan rendah, produktivitas tenaga kerja rendah, tingkat kesehatan masyarakat yang rendah, tingkat kesehatan
masyarakat yang rendah, tradisi yang menghambat, lapangan kerja terbatas 4.
saranaprasarana dan kelembagaan, yaitu daerah terisolir, modal terbatas, kelembagaan sarana pembangunan pertanian kurangtidak berfungsi, irigasi
terbatas, pemilikan lahan sempit, bagi hasil yang tidak adil, tingkat upah yang rendah.
b. Ketimpangan