Sifat Pusat Pertanggungjawaban Pusat-pusat Pertanggungjawaban a. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban

Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Masukan suatu pusat pertanggungjawaban yang diukur dalam satuan uang disebut dengan biaya, sedangkan keluaran suatu pusat pertanggungjawaban yang dinyatakan dalam satuan uang disebut dengan pendapatan.

b. Sifat Pusat Pertanggungjawaban

Pusat pertanggungjawaban muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yaitu disebut cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan manajemen senior menetukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab dalam perusahan adalah untuk menginplementasikan strategi tersebut. Karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tanggung jawab, maka jika setiap pusat tanggung jawab telah memenuhi tujuannya, maka cita-cita organisasi tersebut telah tercapai. Sumber daya Modal Barang atau Jasa yang digunakan, diukur dari biayanya Sumber : Anthony and Govindarajan 2002 : 112 Gambar II.1 Sifat Pusat Pertanggungjawaban Tampilan teersebut menggambarkan cara kerja setiap pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa. Dengan menggunakan modal kerja Input Pengerjaan Output Universitas Sumatera Utara kapital seperti : persediaan, piutang, peralatan, dan aktiva lainnya, pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dengan tujuan akhir untuk mengubah input menjadi output, baik yang berwujud barang atau produk benda atau tidak berwujud jasa. Dalam sebuah pabrik, outputnya berbentuk barang. Dalam unit-unit staf, seperti sumber daya manusia, tranportasi, teknik, pencatatan, dan administrasi, maka outputnya berbentuk jasa. Produk-produk seperti barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung jawab bisa saja kemudian diserahkan ke pusat tanggung jawab yang lain, sebagai output organisasi secara organisasi secara keseluruhan. Pendapatan merupakan jumlah diperoleh dari proses penyediaan output. Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan dan orang optimal antara input dan output. Sifat dan Komponen dari Revenue pada umumnya telah ditafsirkan sebagai : 1 arus masuk net asset sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa, 2 arus keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada pelangggan, 3 produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama periode tertentu. Perbedaan itu timbul akibat perbedaan pandangan terhadap apa yang dianggap termasuk dalam revenue. Ada dua pandangan revenue yaitu sebagai berikut : a secara luas revenue dianggap termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan kegiatan investasi. Termasuk revenue ialah seluruh perubahan net asset yang timbul dari kegiatan produksi Universitas Sumatera Utara dan dari laba rugi yang berasal dari penjualan aktiva dan investasi. Sikap ini dianut oleh Accounting Terminology Bulletin No. 2 2008 : 76 yang menjelaskan definisi revenue sebagai berikut : Revenue berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan klaim atas barang dan jasa disiapkan untuk mereka. Juga termasuk laba dari penjualan atau pertukaran aset kecuali surat berharga, hak dividen dari investasi dan kenaikan equity pemilik kecuali yang berasal dari modal dan penyesuaian modal. b secara sempit revenue hanya yang berasal dari kegiatan produksi, tidak termasuk laba rugi yang berasal dari penjualan aktiva tetap. Definisi ini membedakan istilah revenue dengan laba rugi. American Accounting Association AAA pada tahun 1957 2008 : 77 mendefinisikan net income sebagai berikut : “Kelebihan revenue dibandingkan dengan biaya yang dibebankan ditambah dengan laba rugi perusahaan lainnya yang berasal dari penjualan atau pertukaran lainnya”.

c. Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban