Metode Pengumpulan Biaya Klasifikasi Biaya

3. Metode Pengumpulan Biaya

Metode pengumpulan biaya yang digunakan oleh perusahaan dalam menghitung harga pokok kontruksi adalah berdasarkan pada metode harga pokok pesanan job order costing. Metode ini digunakan karena biaya produksi diakumulasikan ke dalam harga pokok untuk setiap kontrak proyek kontruksi dan dibebankan ke dalam masing-masing proyek yang bersangkutan. Pengumpulan biaya yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan di proyek maupun di kantor pusat. Pengumpulan biaya di proyek dilakukan oleh bagian administrasi proyek dengan persetujuan Site Manajer SM proyek. Selanjutnya bagian operasional kontruksi proyek juga melakukan pengumpulan biaya dengan mencatat dan menghitung biaya yang diperlukan dalam pengerjaan suatu proyek. Bagian Administrasi proyek dengan persetujuan Site Manajer SM melakukan pengumpulan biaya dimulai dari pembebanan biaya upah tenaga kerja langsung proyek, biaya subkontraktor, asuransi pekerja, pembelian peralatan serta akomodasi yang berhubungan dengan kegiatan proyek sedangkan bagian operasional kontruksi melakukan pembebanan biaya dengan menghitung, mencatat dan melakukan pembelian bahan-bahan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Selanjutnya pada bagian akuntansi kantor pusat perusahaan akan menghitung dan mengakumulasi biaya kontruksi untuk masing-masing proyek berdasarkan seluruh laporan biaya yang diterima dari bagian operasional proyek dan bagian akuntansi proyek ditambah dengan biaya operasional dan biaya overhead yang terjadi yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek berjalan. Setelah melakukan akumulasi biaya untuk masing-masing proyek, Universitas Sumatera Utara bagian akuntansi kantor akan membuat laporan harga pokok kontruksi untuk masing-masing proyek dalam rangka pengendalian biaya.

4. Klasifikasi Biaya

Dalam menyajikan laporan keuangan setiap akhir periode akuntansi, perusahaan mengelompokkan dan mencatat biaya-biaya yang terjadi ke dalam klasifikasi biaya proyek, biaya operasional, dan biaya lain-lain. a. Biaya Proyek terdiri dari biaya material langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya sub kontraktor, biaya overhead, dan biaya administrasi dan umum. 1 Biaya Material Langsung Biaya material langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembelian material yang digunakan secara langsung dalam pelaksanaan suatu proyek. Termasuk di dalam biaya material langsung adalah biaya bahan pokok mupun biaya bahan pembantu. 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar tenaga kerja atau karyawan yang berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan proyek. Biaya ini terdiri dari : a biaya tenaga kerja lepas, adalah upah untuk tenaga kerja yang berasal dari luar perusahaan, yang masa kerjanya berdasarkan kontrak yang telah ditetapkan oleh perusahaan, b biaya tenaga kerja borongan, adalah upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang berasal dari luar perusahaan, yang Universitas Sumatera Utara dipekerjakan untuk membantu perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan atau proyek tertentu dimana masa kerjanya tidak terkait dengan kontrak, c biaya tenaga kerja dan karyawan harian tetap adalah upah dan gaji karyawan tetap perusahaan, yang bekerja pada proyek perusahaan yang upah dan gajinya berdasarkan harian atau tarif jam kerja yang ditetapkan. 3 Biaya Sub Kontraktor Biaya sub kontrak adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pembayaran atas progress atau prestasi penyelesaian pekerjaan sub kontraktor yang membantu pelaksanaan pekerjaan proyek perusahaan untuk menjamin kualitas dan jadwal penyelesaian suatu kontrak. 4 Biaya Overhead Biaya Overhead adalah biaya lain-lain yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok biaya material langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini termasuk biaya transportasi, biaya jasa yang dikeluarkan untuk proses kelancaran pelaksanaan proyek. 5 Biaya Administrasi dan Umum Semua biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan pelaksanaan operasi perusahaan secara umum tidak mempunyai hubungan dengan pelaksanaan pembangunan proyek dimasukkan ke dalam golongan biaya ini dan pada setiap akhir periode dimasukkan ke dalam perhitungan laba rugi sebagai pengurangan dari laba kotor. Universitas Sumatera Utara Biaya administrasi ini akan dicatat oleh perusahaan berdasarkan bukti yang ada dengan jurnal tersebut : TABEL IV.1 PT. MEDAN SMART JAYA Biaya Administrasi dan Umum Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember 2012 Dalam Rupiah 31122012 31122011 Biaya administrasi dan umum BEBAN GAJI 524.700.000 979.800.000 BEBAN LISTRIK, AIR TELP KTR MEDAN 100.507.560 245.745.630 BEBAN BBM KENDARAAN 133.628.000 220.250.000 BEBAN ADM UMUM – KANTOR PUSAT 1.330.275.536 1.983.478.330 BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 29.375.000 58.890.000 Jumlah biaya administrasi dan umum 2.118.486.096 3.448.163.960 Sumber : PT Medan Smart Jaya 2012 Biaya-biaya ini diakui perusahaan pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut dirangkum di dalam daftar perincian biaya. Pada saat penyusunan laporan laba rugi, biaya-biaya ini akan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari proyek yang sedang dikerjakan untuk setiap proyek. Untuk penyusutan, perusahaan juga telah melakukan pembebanan aktiva tetap yang dilakukan secara sistematis dan rasional. Perhitungan biaya penyusutan yang dilakukan oleh perusahaan mengikuti ketentuan sehingga tidak diperlukan lagi koreksi fiskal untuk biaya penyusutan akhir tahun. Universitas Sumatera Utara b. Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan operasional. Biaya operasional ini dikelompokkan menjadi : 1 biaya gaji karyawan, 2 biaya administrasi dan umum, 3 biaya depresiasi, 4 biaya penjualan, 5 biaya pemeliharaan. c. Biaya lain-lain Biaya lain-lain adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak termasuk di dalam biaya operasional maupun biaya proyek diantaranya biaya pajak atas bunga bank.

5. Proses Akuntansi