Faktor Rasa Penasaran Pembahasan 1. Faktor Tekanan dari Pacar

48 Menurut asumsi peneliti, dari hasil penelitian ini terlihat bahwa tekanan dari pacar merupakan alasan yang banyak dikemukakan oleh remaja putri. Adanya ajakan pacar untuk melakukan aktivitas seks dari mulai yang ringan- ringan seperti berpegangan tangan, mencium pipikening, berpelukan, mencium bibir lambat laun menyebabkan remaja putri terangsang untuk melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Adanya rayuan pacar untuk melakukan hubungan seks juga acapkali menyebabkan remaja putri tidak kuasa menolak godaan dari pacar untuk melakukan hubungan seks. Ada juga pacar yang sering memaksa pacar untuk melakukan hubungan seks. Rasa takut ditinggalkan oleh pacar menyebabkan remaja putri gampang saja menyerahkan kesuciannya. Selain itu, sang pacar yang mengatakan akan selalu bertanggungjawab jika dirinya hamil juga menjadi alasan remaja putri mau melakukan hubungan seks dengan pacar. Remaja putri mudah terbujuk untuk melakukan hubungan seks karena adanya tekanan pacar karena sebagian besar remaja putri masih mencari jati diri. Secara psikologis, remaja putri pada masa remaja mudah mengikuti arus dan mencurahkan rasa cinta kepada pacarnya terkadang melebihi apapun sehingga ketika ada tekanan dari pacar karena takut ditinggalkan remaja putri menyerahkan kesuciannya.

2.2. Faktor Rasa Penasaran

Berdasarkan data hasil penelitian bahwa rasa penasaran remaja putri yang mempengaruhi terjadinya kehamilan pranikah mayoritas responden menyatakan ada rasa penasaran yaitu 28 orang 84,8, selebihnya menyatakan Universitas Sumatera Utara 49 tidak ada yaitu 5 orang 15,2. Faktor rasa penasaran merupakan faktor tertinggi yang mempengaruhi terjadinya kehamilan pranikah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indarti 2009 yang meneliti faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan pranikah remaja putri di Desa Suryalaya Jawa Barat mendapatkan hasil bahwa mayoritas responden menyatakan melakukan hubungan seks karena rasa penasaran nikmatnya melakukan hubungan seks 65,8, selebihnya menyatakan tidak ada 34,2 Pada usia remaja, rasa keingintahuan begitu besar terhadap seks. Apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa seks itu nikmat, ditambah lagi adanya segala informasi yang tidak terbatas. Rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan yang diharapkannya Dianawati, 2006. Menurut asumsi peneliti, nikmatnya melakukan hubungan seks dengan pacar membuat banyak remaja putri merasa penasaran, karena dibumbui oleh rasa sayang dan cinta, serta nafsu. Membicarakan masalah seks masih dianggap tabu di kalangan remaja putri dengan keluarga sehingga banyak remaja mencari informasi dari teman-temannya yang malah menjerumuskan remaja putri tersebut untuk melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Kurangnya keterbukaan keluarga terhadap perilaku seks yang benar menyebabkan remaja putri sering tidak bisa menolak pacarnya ketika meminta atau memaksa melakukan hubungan seks. Rasa penasaran muncul karena adanya larangan untuk melakukan hubungan seks, sehingga semakin dilarang para remaja semakin penasaran untuk merasakan atau menikmati hubungan seks dengan Universitas Sumatera Utara 50 pasangannya. Dorongan nafsu yang muncul serta rasa penasaran yang tinggi serta bujuk rayu dari pacar sehingga remaja putri mengalami kehamilan pranikah. Rasa penasaran dalam diri remaja mengenai kenikmatan melakukan hubungan seks merupakan salah satu pencarian jati diri remaja, berkembangnya hormon-hormon seks dalam tubuh remaja menyebabkan remaja mempunyai hasrat yang tinggi pula dalam melakukan hubungan seks terutama dengan pacarnya.

2.3. Faktor Tekanan dari Teman